BERITA JAWA TIMUR

Minta Maaf karena Merepotkan Sang Ibu, Seorang Mahasiswa Nekat Akhiri Hidupnya

Seorang mahasiswa mengakhiri hidupnya dan menuliskan surat berisi permintaan maaf kepada ibunya karena merasa selalu merepotkan.

tribunnews.com
Seorang mahasiswa berinisial IRW (24) mengakhiri hidupnya di dalam kamar rumahnya di Kelurahan Singotrunan, Kecamatan Banyuwangi, Banyuwangi, Jawa Timur. Ilustrasi mayat 

TRIBUNBATAM.id - Seorang mahasiswa berinisial IRW (24) mengakhiri hidupnya di dalam kamar rumahnya di Kelurahan Singotrunan, Kecamatan Banyuwangi, Banyuwangi, Jawa Timur.

Sebelum mengakhiri hidupnya, dia menuliskan surat untuk sang ibu.

Dalam surat itu, IRW menyampaikan permintaan maafnya pada sang ibu karena merasa menjadi beban untuk ibunya.

Surat berbahasa Jawa itu berisi tulisan berikut : "Mak, sepurane aku wes ngerepoti make. Sepurane mesti dadi bebane make. Sepurane aku mak (Ibu, mohon maaf aku selalu merepotkan ibu. Mohon maaf selalu jadi beban ibu. Maafkan aku ibu)".

Korban pertama kali ditemukan sudah tak bernyawa oleh ibu kandungnya.

Baca juga: Penembakan Misterius Tewaskan Tukang Ojek di Papua, KKB Kembali Buat Teror

Yakni saat mengecek anaknya di dalam kamar.

Saat masuk kamar, sang ibu langsung berteriak histeris melihat anaknya sudah dalam posisi tergantung.

Tetangga sekitar langsung berbondong-bondong ke lokasi kejadian untuk memastikan apa yang terjadi.

Melihat kondisi korban, warga kemudian melapor kejadian tersebut kepada kepolisian.

Korban ditemukan tewas dengan leher terikat plastik dan tergantung di dalam kamarnya pada Selasa (21/3/2023) sekira pukul 15:30 WIB.

IRW mengakhiri hidup dengan menggunakan seutas tali plastik warna hijau.

Kapolsek Banyuwangi, AKP Kusmin mengatakan, untuk mengakhiri hidupnya, IRW mengikatkan seutas tali plastik di leher dan mengikatkannya ke kayu atap rumah kamar. Sementara, salah satu ujung tali diikat di barbel.

Jenazah korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan Banyuwangi.

"Sempat kita lakukan pemeriksaan luar di rumahnya, sebelum korban dibawa ke RSUD Blambangan," kata dia.

Dari hasil pemeriksaan tim medis tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan selain jeratan di leher.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved