KEUANGAN

INTIP Trik Mengelola Gaji untuk Kebutuhan Harian dan Zakat Selama Ramadan

Simak tips yang dapat dilakukan individu dalam mengelola gaji untuk kebutuhan sehari-hari selama Ramadan.

|
Pixabay
Ilustrasi mengatur keuangan. 

TRIBUNBATAM.id - Mengelola keuangan keluarga penting dilakukan agar pengeluarah dapat terkontrol dengan baik.

Apalagi pada bulan Ramadan, pos kebutuhan juga semakin meningkat.

Pasalnya pada Ramadan, ada kegiatan dan kebutuhan keluarga yang berbeda dibanding bulan lainnya.

Misalnya saja momen buka puasa bersama, kumpul keluarga, hingga belanja kebutuhan jelang Lebaran.

Untungnya, pada bulan Ramadan masyarakat juga menerima Tunjangan Hari Raya (THR) dari perusahaannya.

Meski mendapat dana THR, ada baiknya Anda tetap menjaga kesehatan keuangan.

Perencana keuangan Andy Nugroho mengatakan, terdapat sejumlah tips yang dapat dilakukan individu dalam mengelola gaji untuk kebutuhan sehari-hari selama Ramadan.

Baca juga: Cara Jitu Mengelola Keuangan saat Ramadan agar Tidak Menguras Tabungan

Baca juga: TIPS Terhindar dari Lilitan Utang Kartu Kredit, Simak Caranya dari Pakar Keuangan

  • Buat list prioritas

Andy mengatakan, tips pertama yang dapat dilakukan untuk menjaga arus kas keuangannya ialah dengan membuat daftar atau list prioritas pengeluaran.

Dengan demikian, individu dapat membedakan pengeluaran bersifat primer dengan sekunder atau bahkan tersier.

"Urutan yang penting untuk dipenuhi itu pertama adalah yang bersifat kewajiban bagi kita, semisal membayar cicilan KPR, cicilan kendaraan bermotor, cicilan utang, uang sekolah anak, token listrik, bayar PDAM, dan sebagainya," kata dia, kepada Kompas.com, Rabu (29/3/2023).

Setelah itu, Anda bisa membuat daftar pengeluaran yang bersifat penting namun bisa 'diakali' seperti biaya transportasi dan makan sehari-hari.

Barulah Anda buat daftar yang bersifat untuk kesenangan.

  • Cermati pengeluaran buka puasa bersama

Lebih lanjut Andy menilai, salah satu penyebab tingginya pengeluaran pada bulan Ramadan ialah kegiatan buka puasa.

Bukan hanya buka puasa bersama, tapi juga buka puasa sendiri.

"Maka dari itu pengeluaran tersebut yang kemudian menjadi perhatian tersendiri untuk dicermati," ujarnya.

Oleh karenanya, Anda dapat mencermati pos pengeluaran untuk buka puasa.

Menurut Andy, ada baiknya dana yang akan digunakan untuk buka puasa dialihkan ke pos pengeluaran lain.

"Karena kita paham bahwa lebih penting bayar cicilan kredit daripada ikut buka puasa bersama, maka di awal dapat gaji atau income segera lah bayarkan untuk bayar-bayar cicilan kredit tersebut dan kewajiban," tuturnya.

  • Tetap alokasikan dana untuk investasi

Di tengah tingginya pengeluaran selama bulan Ramadan, Anda juga perlu mengalokasikan dana untuk tabungan atau investasi.

Andy merekomendasikan alokasi tabungan atau investasi sebesar 10 persen dari pendapatan.

Untuk instrumen investasi sendiri, dapat disesuaikan dengan profil risiko individu, yang terdiri dari konservatif, moderat, dan agresif.

"Baru deh selebihnya kita alokasikan untuk makan berbuka puasa," katanya.

Baca juga: Intip Tips Mengelola Keuangan di Awal Tahun agar Tabungan tak Terkuras

Baca juga: Mau Usaha Kuliner Laris Selama Ramadan, Begini Tips Sukses bagi Pedagang

  • Siapkan dana untuk zakat

Pada bulan Ramadan, masyarakat Muslim perlu mengalokasikan dana untuk zakat fitrah.

Andy menyebutkan, pada bulan-bulan selain Ramadan, sebenarnya individu memang perlu memiliki pos pengeluaran untuk zakaat atau charity sebesar 5 persen hingga 10 persen pendapatan.

Adapun besaran zakat fitrah ialah sebesar 2,5 kilogram beras per jiwa, atau setara sekitar Rp 45.000 per jiwa.

Besaran ini sebenarnya masih lebih kecil dari besaran rekomendasi pos pengeluaran charity individu berpendapatan misal Rp 5 juta per bulan.

"Maka sebenarnya zakat fitrah yang diwajibkan masih jauh lebih kecil daripada total dana charity yang kita alokasikan tiap bulannya," ujar Andy.

Oleh karenanya, Andy bilang, jika individu sudah memiliki pos pengeluaran untuk charity per bulannya, maka zakat fitrah tidak akan mengganggu arus kas keuangan.

Namun, di bulan yang suci ini tidak ada salahnya apabila individu ingin menambah besaran pos pengeluaran zakat.

"Karena apalagi di bulan Ramadan tentu kita berharap pahala yang lebih besar ketika lebih banyak bersedekah, yang jumlahnya tentu berbeda dengan matematika manusia," ucapnya.

(*/TRIBUNBATAM.id)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved