Korban Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Bertambah, Total 12 Mayat Ditemukan
Korban Tohari alias Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara bertambah jadi 12 orang. Pada pencarian hari ketiga, ada 2 mayat ditemukan
BANJARNEGARA, TRIBUNBATAM.id - Korban pembunuhan dukun pengganda uang di Banjarnegara, bertambah.
Total sudah 12 mayat yang ditemukan polisi terkubur di sebuah kebun milik pelaku di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Pada pencarian hari ketiga, polisi menemukan dua mayat lagi dari sebelumnya 10 mayat.
Adapun pelaku pembunuhan dalam kasus ini yakni Tohari (45) alias Mbah Slamet, pria yang berkedok dukun pengganda uang.
"Sudah tiga hari evakuasi, hari pertama kami menemukan satu mayat. Hari kedua, sembilan mayat. Dan, hari ketiga, hari ini, dua mayat."
"Saya pastikan, hari ini, totalnya 12 mayat," kata Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto, Selasa (4/3/2023) dikutip dari TribunBanyumas.com.
Baca juga: Dukun Pengganda Uang Bunuh Korban, 10 Jenazah Ditemukan
Saat dihadirkan di lokasi penggalian jenazah, Tohari tidak dapat menjawab identitas para korbannya di setiap lubang.
Tohari hanya bisa menjawab dua orang korban, atas nama Irsyad dan istrinya.
Diajak Ritual
Cara bejat Tohari menghabisi nyawa yakni dengan dalih mengajak korban melakukan sebuah ritual di lahan pertanian milik pelaku.
Menurut pengakuan dari Tohari, korban diajak ke lokasi pukul 16.00 WIB.
Namun ritual tersebut baru dimulai malam hari, yakni pukul 19.30 WIB.
Pelaku mengatakan, ritual tersebut dilakukan kurang lebih selama satu jam.
Pernyataan tersebut disampaikan Tohari saat dihadirkan di lokasi pembunuhan dan penguburan para korban, Selasa (4/3/2023).
"Kalau kemalaman, takut. Jadi, berangkatnya agak siangan."
"Prosesi ritual sekitar satu jam. Ritualnya cuma ngobrol-ngobrol saja," tutur Tohari, dikutip dari TribunBanyumas.com.
Diberi Minuman Beracun
Pada saat ritual tersebutlah Tohari melancarkan aksinya dengan memberikan minuman yang dicampur potasium dan obat penenang.
Setelah menegak minuman tersebut, korban tak bisa berbuat apapun.
"Korban hanya muntah sedikit, lalu tidak terasa apa-apa," ujarnya.
Menurutnya, potasium dan obat penenang yang dicampurkan ke minuman sangat ampuh mematikan korbannya.
Bahkan, korban tidak berteriak setelah meminum air yang diberikannya.
"Jadi, korban dikubur setelah betul-betul mati. Kalau belum, ya tidak bisa dikubur," akunya.
Tohari mengaku mengajak para korbannya ke lokasi menggunakan kendaraan miliknya.
Hal tersebut dilakukan lantaran Tohari ingin menghilangkan jejak.
Baca juga: Warga Jabar Jadi Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang, Sempat Kirim WA ke Anak
"Jadi, ke tempat saya naik bus. Kalau korban bawa kendaraan, tidak berani, akan ketahuan," katanya.
Pelaku Terlilit Hutang
Tohari mengaku tega menghabisi nyawa para korbannya karena membutuhkan uang untuk membayar utang.
Selain untuk membayar utang, uang para korbannya dirampas untuk kebutuhan sehari-hari.
"Uangnya untuk membayar utang dan kebutuhan sehari-hari," tutur Tohari.
Hasil Autopsi 9 Jenazah
Saat ini, sembilan jenazah korban pembunuhan dukun pengganda uang di Banjarnegara telah diperiksa tim forensik Bidokkes Polda Jawa Tengah.
Dalam pemeriksaaan terungkap enam jenazah berjenis kelamin laki-laki.
Lalu, sisanya tiga orang berjenis kelamin perempuan.
"Usianya antara 25 hingga 50 tahun," kata Kepala Bidang (Kabid) Dokkes Polda Jateng, Kombes Sumy Hastry Purwanti, Selasa, dikutip dari TribunJateng.com.
Menurutnya, kondisi jenazah dalam keadaan pembusukan lanjut.
"Kami perkirakan waktu kematian antara 6 bulan sampai 24 bulan," jelas Sumy.
Mengenai penyebab kematian, korban disebut lemas karena racun.
"Racunnya jenis apa nanti menunggu hasil laboratorium forensik," papar Sumy.
(Tribunnews.com/Milani Resti) (TribunBanyumas.com/Permata Putra/Rahdyan Trijoko) (TribunJateng.com/Irwan Arfianto)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Korban Dukun Pengganda Uang Jadi 12 Orang, Modus Pelaku Ajak Ritual di Kebun
Dukun Pengganda Uang
dukun di banjarnegara
Pembunuhan Berantai di Banjarnegara
berita Banjarnegara
korban pembunuhan
| Dalam Kondisi Hamil Anti Puspita Diduga Jual Diri Lewat Group Booking Online, Tarif Rp 200 Ribu |
|
|---|
| Suami Bunuh Istri, Jenazah Dibakar Kemudian Dikubur di Kebun Tebu, Polisi Beberkan Motif Pelaku |
|
|---|
| Dede Pelaku Pembunuhan Sadis di Jambi Ternyata Butuh Validasi, Curi Pajero Biar Dibilang Sukses |
|
|---|
| Pembunuh Honorer CKTR Batam Divonis Seumur Hidup, Faras Ajukan Banding |
|
|---|
| Kecurigaan Ayah Brigadir Esco, Sejak Awal Yakin Kalau Anaknya Tewas di Bunuh Hingga Mantu Tersangka |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/batam/foto/bank/originals/05042023dukun-pengganda-uang-di-Banjarnegara.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.