KRONOLOGIS Emak Emak VIRAL Belanja Tak Mau Bayar Karena Sudah Bayar Pajak

Manajemen Alfamart menjelaskan kronologis emak-emak menolak membayar belanjaan karena mengaku sudah membayar pajak hingga viral di medsos.

TribunBatam.id via Kompas.com/Tangkap Layar Instagram @duniapunyacerita
Tangkap layar seorang emak-emak menolak membayar belanjaan karena mengaku sudah membayar pajak. Manajemen minimarket mengungkap kronologis peristiwa hingga viral di medsos ini. 

SULSEL, TRIBUNBATAM.id - Viral di medsos seorang emak-emak menolak untuk membayar belanjaannya karena mengaku sudah membayar pajak.

Regional Corporate Communication PT Sumber Alfaria Trijaya, Budi Santoso mengungkap kronologis emak-emak belanja menolak membayar karena sudah membayar pajak itu.

Pertama, ia membenarkan peristiwa yang terjadi dalam video tersebut.

Menurut dia, peristiwa itu terjadi di Tanabatue, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, pada Rabu (12/4/2023).

"Customer datang belanja seperti biasa mengambil barang sebanyak dua keranjang dan dibawa ke meja kasir," kata dia, saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (15/4/2023).

Sebelum petugas memindai atau scan belanjaan, Budi mengatakan bahwa pelanggan meminta untuk mengisi pulsa sebesar 100.000 dan berhasil.

Kasir kemudian melanjutkan transaksi dengan memindai belanjaan dengan total Rp 425.200.

Namun, sebelum membayar, konsumen tersebut meminta struk belanjaan. Kasir pun menolak permintaan tersebut karena yang bersangkutan belum membayar.

"Customer tersebut marah-marah dan mengatakan 'Kenapa saya harus bayar, saya selalu bayar pajak di Alfamart'," terang Budi.

Budi melanjutkan, saat memarahi petugas, pelanggan tersebut menunjukkan beberapa struk dengan keterangan pajak PPN.

Dia pun ingin membayar menggunakan struk tersebut dan membawa tiga kantong belanjaan keluar menuju tempat parkir untuk dibawa pulang.

"Setelah ditahan dan kantong belanja diambil kembali, custmer tersebut kembali teriak-teriak di parkiran dengan kata-kata yang tidak masuk akal," ucap Budi.

Pihaknya pun melakukan pengecekan di tempat tinggal konsumen, dan mendapati bahwa yang bersangkutan tidak berada di tempat.

Adapun berdasarkan keterangan tetangga, yang bersangkutan ternyata mengalami gangguan jiwa.

"Untuk kerugian hanya di pulsa 100.000 yang sukses terkirim," ungkap Budi.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved