TANJUNGPINANG TERKINI

Harga Sayuran dan Cabai di Tanjungpinang Naik, Stok Kencur di Pasaran Ikut Kosong

Harga sayuran dan cabai di Tanjungpinang mengalami kenaikan, akibat para petani gagal panen.

TRIBUNBATAM.id/RAHMA TIKA
Pedagang sayur di pasar Bintan Center, Kota Tanjungpinang. Akibat gagal panen, harga sayuran di Tanjungpinang mengalami kenaikan. 

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Harga sayur mayur di pasar tradisional Kota Tanjungpinang yang berada di Bintan Center (Bincen) mengalami kenaikan.

Naiknya harga beberapa jenis sayuran sudah dialami pedagang hampir satu pekan.

Faktor ini dikarenakan petani sayuran yang gagal panen.

“Udah mau seminggu lah, ini sawi biasa sama sawi manis kita jual Rp 20 ribu per kilo, biasanya kan bisa dijual Rp 12 ribu saja,” ucap Pasaribu, Minggu (14/5/2023).

Akibat harga sayur yang naik, minat pembeli terhadap sayur pun sedikit berkurang.

Biasanya pembeli mampu membeli satu kilogram, namun kini hanya setengah kilogram bahkan ada yang membeli eceran.

“Ya kalau naik mereka beli cuma Rp 3.000 atau Rp 5.000, pasti dikit dapatnya apalagi harga jual juga naik kan, dari sana nya kita juga dapat harga segitu,” ungkapnya.

Baca juga: Harga Telur Ayam di Batam Naik, Konsumen Pilih Kurangi Konsumsi Telur

Selain Pasaribu, naiknya komoditas pangan juga diungkapkan Kardi, pedagang cabai salah satu lapak di pasar itu menuturkan harga cabai merah keriting sedikit naik pekan ini. 

Semula cabai merah keriting bisa dijual Rp 36 ribu perkilogram, namun kini sudah diangka Rp 40 ribu per kilogram.

Artinya ada kenaikan Rp 4.000 setiap kilogram nya.

“Beberapa pekan kemarin memang sempat turun, dari setelah Lebaran juga turun harganya, nah sekarang baru naik lagi, tetapi tidak yang sampai Rp 50 ribu lah naiknya,” kata Kardi.

Sedangkan cabai rawit Thailand dan cabai rawit hijau masih dijual dengan harga sebelumnya yakni Rp 42 ribu perkilogram.

Di antara naiknya harga komoditas pangan ini, juga ada beberapa bahan dapur yang kosong di pasaran, seperti kencur salah satunya.

Kencur biasanya banyak diburu oleh pedagang yang berjualan pecal lontok, ataupun pedagang seblak. Stoknya yang sempat kosong di pasaran membuat pedagang harus menunggu terlebih dahulu.

“Biasanya di daerah asalnya ini belum panen, tapi biasanya cuma sebentar aja kosong, nanti kapal masuk udah ada lagi,” kata Mega.

Ketika kencur mengalami kekosongan, tentu akan berimbas pada harga jualnya. Sebelumnya pedagang menjual kencur Rp 32 ribu per kilogram, apabila kencur kosong bis dijual Rp 42 ribu.

“Naik harga kencur ini sebeluk lebaran kemarin, kita ambilny ada yang dari Guntung sama Medan,” tuturnya. (TRIBUNBATAM.id/Rahma Tika)

 

 

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved