APDESI Anambas Minta SKK Migas Kembali Buka Penerbangan Matak Base

ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Cabang Kabupaten Kepulauan Anambas, meminta SKK Migas kembali membuka akses penerbangan Bandara Matak Base.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Apdesi, Aryadi mengatakan, permintaan ini diambil atas kesepakatan sejumlah kepala desa saat menggelar Rapat Kerja (Raker) Apdesi beberapa waktu lalu.

"Dulunya sebelum Covid-19, Bandara Matak Base ini beroperasi dan sangat membantu masyarakat Anambas. Nah sekarang kita akan coba bermohon agar kembali beroperasi," ucapnya kepada Tribunbatam.id, Minggu (28/5/2023).

Menurut Kepala Desa Mubur itu, manfaat dibukanya kembali akses penerbangan atau beroperasinya Bandara Matak Base sangat membantu masyarakat Anambas.

Baca juga: Ribut Tarif Speedboat Anambas Rute Jemaja Siantan, Kadishub Buka Suara

Itu khususnya pada masyarakat yang berkepentingan ke luar daerah seperti, mahasiswa, pasien sakit dan pihaknya lainnya yang hendak ke Jakarta maupun di luar daerah Pulau Jawa. 

"Anambas ini kan termasuk daerah 3T, akses transportasi bisa dikatakan masih terbatas, apa lagi kalau cuaca buruk dan kapal tak dapat jalan, tentu penerbangan pesawat Matak Base ini bisa jadi alternatif untuk masyarakat," jelasnya.

Guna mendorong hal itu, pihaknya mengaku akan menyurati pihak manajemen Perusahaan Matak Base wilayah Anambas untuk menggelar audiensi dalam waktu dekat.

"Rencana audiensi itu hari Rabu nanti. Apabila tidak terakomodir kita akan bersurat ke SKK Migas yang ada di Jakarta," sebutnya.

Di sisi lain, pihaknya juga mengaku telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah, Dishub serta Polres Kepulauan Anambas guna mendorong beroperasinya Bandara Matak Base.

"Alhamdulillah pemerintah daerah juga telah mengambil langkah-langkah untuk beroperasinya Bandara Matak Base, begitu juga pihak Dishub dan Kapolres Anambas sangat mendukung langkah permohonan ini," ungkap Aryadi.

Sebagai informasi, Bandara Matak Base ini merupakan bandara khusus yang dioperasikan untuk memenuhi kebutuhan tranportasi pegawai perusahaan migas yang beroperasi di Kepulauan Anambas. (TRIBUNBATAM.id/Noven Simanjuntak)