Laurentiis Jelaskan Alasannya Memilih Rudi Garcia Sebagai Pelatih Baru Napoli

NAPLES, TRIBUNBATAM.id - Napoli resmi mengenalkan Rudi Garcia sebagai pelatih mereka mulai musim 2023-2024.

Pelatih asal Prancis itu dipilih Napoli untuk menjadi penganti Luciano Spalletti yang memilih mundur meski masih menyisakan kontrak satu musim lagi.

Partenopei harus mencari pelatih baru karena keputusan Spalletti pergi dari Naples, setelah memenangkan Scudetto untuk pertama kalinya dalam 33 tahun.

Rudi Garcia resmi dikenalkan untuk memimpin skuad Napoli di Stadio Diego Armando Maradona.

“Ini adalah tempat yang agung, jadi seolah-olah kami ingin merayakan kesuksesan tahun ini dan membuka jalan bagi pelatih baru untuk melanjutkan jalan agung kami untuk Napoli ke depan,” kata Presiden Klub Napoli Aurelio De Laurentiis seperti dikutip dari football italia.

Aurelio De Laurentiis berterima kasih kepada banyak orang terkait kesuksesan timnya meraih gelar juara Liga Italia.

Baca juga: Rudi Garcia Resmi Gantikan Luciano Spalletti Sebagai Pelatih Baru di Napoli

“Saya pikir Scudetto adalah awal dari sesuatu yang kami coba antisipasi di tahun-tahun sebelumnya, akhirnya kami mencapainya."

"Kami berharap itu bukan kebetulan, melainkan awal dari perjalanan yang pantas didapatkan oleh orang-orang di Napoli."

“Oleh karena itu, tujuan pertama kami adalah mencoba mengulangi diri kami sendiri dan, saya tidak ingin lancang, katakan saja mencapai Final Liga Champions akan menjadi langkah yang baik,” ujarnya.

Aurelio De Laurentiis menyebut Luciano Spalletti, yang dikatakan kepergiannya bagus untuk klub.

“Kontrak sangat berharga, mereka ada untuk penalti, jika diperlukan."

"Anda harus menatap mata orang. Jika pada titik tertentu saya bertanya, apakah Anda ingin menjadi bagian dari kejayaan Napoli, atau apakah Anda memikirkan situasi yang berbeda?"

Baca juga: Resmi, Napoli Tunjuk Rudi Garcia Sebagai Pelatih Victor Osimhen Dkk

“Setelah memenangkan Scudetto, mengapa saya memilih Rudi? Mengapa saya harus berterima kasih kepada Spalletti karena mengatakan dia menginginkan Sabat?"

"Karena memenangkan Scudetto setelah 33 tahun, itu bisa membuat Anda merasa puas," ujarnya.

"Di sisi lain, kita bisa mendatangkan pelatih yang tahu cara memainkan biola ini dan membuatnya terdengar seperti Stradivarius, yang bisa memberi tahu para pemain untuk tidak berpuas diri."

“Pemain di satu sisi adalah karyawan, tetapi di sisi lain mereka adalah bisnis di dalam dan dari diri mereka sendiri."

"Jika target Anda adalah finish empat besar, Anda harus melakukannya dengan baik agar bisa menjadi salah satu dari empat tim terbaik di dunia."

"Bagaimana Anda bisa melakukannya jika Anda tidak melakukan upaya harian dan menunjukkan rasa hormat untuk klub tempat Anda berada?"

"Saya selalu mengatakan, kami bekerja pada akhirnya untuk penggemar, yang merupakan klien kami. Ini adalah kota kami,” katanya.

Baca juga: Transfer Liga Italia, Boulaye Dia Jadi Rebutan AS Roma, Lazio dan Napoli

Napoli dilaporkan sedang mempertimbangkan banyak opsi untuk menjadi pelatih Napoli, termasuk Christophe Galtier, Julian Nagelsmann, Vincenzo Italiano dan Luis Enrique.

“Saya tidak memiliki proses casting yang lama, saya hanya mencoba untuk membuat Anda tidak tampil di media."

"Saya menghabiskan tiga pekan untuk mengatur perayaan Scudetto, itu adalah pemberian yang murah hati kepada kota, karena pesta yang kami mulai dengan Napoli-Fiorentina tidak terasa cukup."

“Saya baru benar-benar mulai memikirkan pelatih sejak 5 Juni, memikirkan siapa yang bermain sukses dengan 4-3-3."

"Banyak yang memiliki sistem 4-2-3-1, 3-4-3, 4-4-2 atau lainnya."

"Sangat penting bagi saya untuk melanjutkan sistem yang bekerja dengan para pemain yang kami miliki."

“Rudi dua kali mencapai tempat kedua bersama Roma, dan di musim pertama dia mencatatkan 10 kemenangan beruntun, jadi saya pikir orang ini tepat untuk kami."

Baca juga: Transfer Liga Italia, Lazio Pasang Harga 40 Juta Euro Untuk Sergej Milinkovic-Savic

"Di Lyon dia mendekati sesuatu yang penting di Liga Champions dan itu penting untuk meningkatkan merek Napoli di dunia."

“Anda tahu betapa saya peduli tentang itu, bukan karena saya percaya pada turnamen yang tidak saya sukai."

"Sama seperti saya tidak menyukai Liga Super Eropa, Liga Europa, dan Liga Konferensi."

"UEFA membutuhkan penegasan ulang terus-menerus untuk mendapatkan suara dan memenangkan pemilihan."

"Saya seorang inovator, sama seperti saya mengubah jersey dengan membuatnya sendiri, tetapi tidak mudah untuk mengubah sepakbola, karena kami perlu mengubah pikiran banyak orang," katanya.

Presiden menggambarkan ikatan langsung dengan Rudi Garcia ketika mereka bertemu untuk membahas persyaratan.

“Saya mengagumi spontanitasnya, karena rasanya seperti kami sudah saling kenal sejak lama, bahwa kami pernah bertemu di masa lalu."

"Saya seperti mekanisme yang diminyaki dengan baik tanpa kesulitan," kata Aurelio De Laurentiis.

( tribunbatam.id/son )