BULAN BUNG KARNO

Mengenal Bulan Bung Karno dan Momen Bersejarah Sang Proklamator

Bulan Bung Karno yang diperingati Juni setiap tahunnya begitu bersejarah bagi Sang Proklamator. Berikut ringkasannya.

TribunBatam.id via TribunnewsBogor.com
Mengenal Bulan Bung Karno yang diperingati pada Juni setiap tahunnya. Potret Presiden Pertama Republik Indonsia, Ir Soekarno. 

TRIBUNBATAM.id - Bulan Bung Karno diperingati pada Juni setiap tahunnya.

Bagi yang belum tahu, Bulan Bung Karno diperingati pada Juni setiap tahunnya karena pada bulan itu pula terdapat momentum bersejarah Sang Proklamator.

Mulai dari lahirnya Ir Soekarno, lahirnya Pancasila hingga wafatnya Presiden Republik Indonesia pertama itu.

Maka dari itu, setiap bulan Juni selalu diperingati Bulan Bung Karno.

Berikut ringkasan mengenai peristiwa bersejarah dalam bulan Juni hingga ditetapkan sebagai Bulan Bung Karno.

KELAHIRAN Bung Karno (6 Juni)

Kemudian, hal kedua yang membuat bulan Juni sebagai Bulan Bung Karno karena kelahiran Bung Karno.

Ir Soekarno lahir pada 6 Juni 1901 di Surabaya, Jawa Timur.

Baca juga: Ganjar Pranowo Hingga Menteri Presiden Jokowi Hadiri Puncak Bulan Bung Karno

Soekarno lahir dari pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai.

Dikutip dari laman resmi SMA 13 Semarang, ayah Bung Karno merupakan seorang guru di sekolah dasar berdarah Jawa.

Sementara ibunya, merupakan putri dari keluarga bangsawan Bali.

Soekarno adalah anak ketiga dari empat bersaudara.

Masa kecil Soekarno tinggal bersama kakeknya, Raden Hardjokromo di Tulungagung, Jawa Timur.

Soekarno memasuki sekolah dasar di Eerste Inlandse School di Mojokerto, lalu pindah ke Europeesche Lagere School pada tahun 1911.

Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, Soekarno melanjutkan pendidikan di Hogere Burger School, Surabaya.

Baca juga: Peringati Bulan Bung Karno 2023, Ribuan Kader PDI P Berkumpul di GBK

Lalu pendidikan selanjutnya, Soekarno memilih jurusan teknik sipil di Technische Hoogeschool, Bandung pada tahun 1921 dan mendapatkan gelar insinyur pada tahun 1927.

Wafatnya Bung Karno (21 Juni)

Hal yang membuat bulan Juni menjadi Bulan Bung Karno adalah bertepatan dengan wafatnya Ir Soekarno.

Bung Karno wafat pada 21 Juni 1970 di Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.

Awal mula kemunduran kepemimpinan Soekarno karena terjadinya insiden G30S pada tahun 1965.

Akibat G30S kondisi Indonesia tidak stabil yang mengharuskan Soekarno bertindak mengeluarkan surat perintah Sebelas Maret (Supersemar).

Dari Surat inilah kemudian mandat kepemimpinan berpindah ke Soeharto.

Secara resmi, Soeharto menjadi Presiden Indonesia pada tahun 1967.

Baca juga: Peringati Bulan Bung Karno, Sejumlah Elite Partai Golkar, PAN dan PKB Akan Datang Memeriahkan

HARI Lahir Pancasila (1 Juni)

Tanggal 1 Juni adalah peringatan Hari Lahir Pancasila.

Pemilihan tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila dikarenakan bertepatan saat sidang BPUPKI.

Dalam sidang BPUPKI tersebut, Ir Soekarno dalam pidatonya yang bertajuk "Lahirnya Pancasila" berkesempatan menyampaikan gagasan mengenai konsep awal Pancasila.

Dikutip dari laman resmi Kemenkeu, pidato ini pada awalnya disampaikan oleh Soekarno secara aklamasi tanpa judul.

Setelah itu, Ketua BPUPKI Dr. Radjiman Wedyodiningrat menyebut pidato Bung Karno sebagai "Lahirnya Pancasila" dalam kata pengantar buku yang berisi pidato itu.

Dalam pidatonya, Soekarno menyampaikan ide serta gagasannya terkait dasar negara Indonesia yang dinamai Pancasila.

Panca artinya lima, sedangkan sila artinya prinsip atau asas.

Baca juga: Ribuan Penari Wanita Menari di Puncak Peringatan Bulan Bung Karno 2023

Pada saat itu Bung Karno menyebutkan lima dasar untuk negara Indonesia, yakni Sila pertama "Kebangsaan", sila kedua "Internasionalisme atau Perikemanusiaan", sila ketiga "Demokrasi", sila keempat "Keadilan sosial", dan sila kelima "Ketuhanan yang Maha Esa".

Untuk menyempurnakan rumusan Pancasila dan membuat Undang-Undang Dasar yang berlandaskan kelima asas tersebut, maka BPUPKI membentuk sebuah panitia yang disebut sebagai panitia Sembilan.

Setelah melalui beberapa proses persidangan, Pancasila akhirnya dapat disahkan pada Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945.(TribunBatam.id) (Tribunnews.com/Whiesa Daniswara)

Sumber: Tribunnews.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved