Gelar Mogok Kerja di Tanjungpinang, Ini Keluhan Pekerja PT Swakarya Indah Busana

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Pekerja di PT Swakarya Indah Busana menyayangkan sikap pihak perusahaan yang tidak memikirkan nasib karyawannya.

Hal itu diungkapkan seorang pekerja Lendriani, dalam aksi mogok kerja di Tanjungpinang yang diikuti ratusan pekerja di halaman perusahaan yang berada di Jalan DI Panjaitan Km 7, Rabu (27/9/2023).

Aksi itu mereka gelar untuk mempertanyakan gaji mereka yang tidak dibayarkan selama tiga bulan.

"Soalnya kita banyak kebutuhan. Untuk makan, biaya kontrakan, dan kebutuhan lainnya," kata Lendriani yang sudah 21 tahun bekerja ini.

Menurutnya, pihak perusahaan sudah sering menyampaikan janji manis untuk membayarkan gaji karyawannya.

"Tapi sampai tiga bulan tidak juga dibayarkan sampai saat ini. Makanya kami gelar aksi, karena tidak ada kepastian dari pihak perusahaan," terangnya.

Baca juga: 125 Polisi Kawal Aksi Mogok Kerja di PT Swakarya Indah Busana Tanjungpinang

Jangankan gaji, THR Idul Fitri dan Natal tahun 2022 saja hanya dibayar Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta. Pihak perusahaan berjanji akan membayarkan sisanya.

"Tapi sampai saat ini sudah bulan September 2023 belum juga dibayarkan. Semua hanya sekadar janji-janji," ucap Lendriani bersama sejumlah pekerja di lokasi.

Disinggung apakah ada pengurangan produksi, menurut pekerja tidak ada.

Mereka bekerja seperti biasanya dan ekspor hasil produksi juga berjalan lancar. Bahkan, ada perekrutan karyawan baru.

"Hal inilah yang kami pertanyakan, kenapa hak kami tidak dibayarkan. Sementara pihak perusahaan ekspor seperti biasa," keluh sejumlah pekerja.

Lebih lanjut, pekerja mengaku sudah berulang kali menyurati bagian pengawasan di Disnaker Kabupaten maupun Provinsi Kepri supaya menolong nasib mereka.

Baca juga: BREAKING NEWS, Pekerja PT Swakarya Indah Busana di Tanjungpinang Mogok Kerja

"Sudah berulang kali kami koordinasikan, tapi hasinya tidak ada," jelas sejumlah karyawan.

Perwakilan dari serikat pekerja FSPMI Kota Tanjungpinang, Fauzi menuturkan, mereka juga sudah berkoordinasi dengan pihak Disnaker terkait nasib pekerja yang gajinya belum dibayarkan.

"Tapi hasilnya tidak ada sama sekali," tutupnya. (tribunbatam.id/Alfandi Simamora)