Bank Indonesia Kepri

Kepri Miliki Peluang Ekspor Lebih Tinggi untuk UMKM

BI bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dalam event Gebyar Melayu Pesisir 2023 Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT)

Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Eko Setiawan
Ist
Event Gebyar Melayu Pesisir 2023 Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) di Swiss-Belhotel, Rabu (27/9/2023) 

TRIBUNBATAM.id, Batam - BI bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dalam event Gebyar Melayu Pesisir 2023 Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) sebagai upaya untuk mendorong UMKM di Kepri ini semakin banyak yang melakukan ekspor.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kepulauan Riau (BI Kepri), Suryono mangatakan, dalam event ini pihaknya memberikan penjelasan bahwa dari Bank Indonesia memiliki tahapan penyusunan peta jalan UMKM untuk melakukan ekspor, yakni :

1. Subsistensi UMKM yang menjadi UMKM Potensial

2. UMKM Sukses atau link to marker and finance

3. UMKM go Digital

4. UMKM go Export

"Bank Indonesia sendiri, konsisten melaksanakan program pengembangan UMKM melalui tiga pilar kebijakan yang menjadi patokan, yakni korporatisasi, peningkatan kapasitas, dan akses pembiayaan guna mewujudkan UMKM yang produktif, inovatif, dan adaptif," kata Suryono, Rabu (27/9/2023)

Selain itu, Suryono menjelaskan masing-masing daerah memiliki target penjualan, untuk tahun 2023 BI Kepri diberi target Rp 10 Miliar setelah sebelumnya di tahun 2022 sekitar Rp 8 Miliar.

"Kami senang, di Karya Kreatif Indonesia (KKI)yang dilakukan beberapa waktu lalu. Nilai hasil penjualan di Kepri ini masuk 5 besar," ujar Suryono.

Ia mengatakan Rp 10 Miliar yang ditargetkan untuk Kepri di tahun 2023, per Agustus 2023 nilai hasil penjualannya sudah di angka 85 persen.

"Saya yakin, semoga saja dalam kurun waktu 3 bulan sampai Desember target tersebut bisa tercapai," tambahnya.

Berkaitan dengan UMKM go Export, Suryono mengungkap bahwa transaksi secara digital tentu sangat diperlukan untuk mencapai pasar ke luar negeri.

Lanjutnya, ia menyampaikan data yang diperoleh dari Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) bahwa semua wilayah di Kepri statusnya sudah berbasis digital.

"Tingkatan ETPD ini kan ada inisiasi atau pemula, kemudian berkembang, maju, dan digital. Di Kepri ini levelnya sudah digital, walaupun belum 100 persen," katanya.

Selain itu, Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad menyampaikan harapannya untuk memperluas produk UMKM hingga mancanegara, ia berharap Kepri menjadi jembatan ekspor produk UMKM.

Menyinggung terkait PPN yang tinggi dari Batam, Ansar mengatakan UMKM di Kepri harus memanfaatkan peluang tersebut.

"UMKM Kepri memang sulit bersaing mengingat PPN yang tinggi dalam negeri, tapi untuk ekspor kita bebaskan pajak. Makanya, UMKM didorong untuk memanfaatkan peluang," kata Ansar saat menghadiri acara di Swiss-Belhotel (27/8/2023). (Tribunbatam.id/Ucik Suwaibah)

 

 

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved