SELEB TERKINI

Ira Wibowo Menahan Tangis Setelah Punya Firasat Ayahnya Meninggal Dunia

Ira Wibowo lebih dulu mempunyai firasat jika ayahnya, Wibowo Wirjodiprodjo meninggal dunia setelah mempunyai kondisi kesehatan yang melemah.

Penulis: Karunia Rahma Dewi |
YouTube Intens Investigasi
Ira Wibowo menahan tangis setelah punya firasat ayahnya meninggal dunia, Senin (16/10/2023). Foto: Potret Ira Wibowo dan Ari Wibowo setelah pemakaman ayahnya dilansir dalam tayangan YouTube Intens Investigasi, Minggu (16/10/2023). 

TRIBUNBATAM.id - Ira Wibowo menahan tangis setelah punya firasat ayahnya meninggal dunia. 

Kabar duka datang dari keluarga Ari Wibowo dan Ira Wibowo

Sang ayah, Wibowo Wirjodiprodjo meninggal dunia pada Sabtu, 14 Oktober 2023, pukul 18.30 WIB.

Jenazah telah disemayamkan  di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (15/10/2023).

Proses pemakaman berlangsung sangat haru ketika para keluarga mulai berdatangan.

Ari Wibowo dan Ira Wibowo pun tampak mendampingi kepergian sang ayah tercinta.

Setelah selesai proses pemakaman, Ari Wibowo dan Ira Wibowo sempat ditemui oleh awak media.

Baca juga: Nenek Giorgino Abraham Drop Usai Mengidap Kanker Serviks Sebelum Meninggal Dunia

Baca juga: Link Beli Infinity Tickets Konser Coldplay di Jakarta Seharga Rp 300 Ribuan

Dilansir dalam tayangan YouTube Intens Investigasi, Minggu (15/10/2023).

Ira Wibowo sempat menceritakan kronoligi ayahnya saat meninggal dunia. 

Ia mengatakan ayahnya meninggal bukan karena penyakit tertentu namun memang karena usianya yang sudah 94 tahun.

"Kebetulan Papa kan tinggalnya di rumah aku, terus pokoknya Papa tuh nggak sakit," ujar Ira Wibowo.

"Nggak ada sakit keras atau merasakan sakit pun nggak. Jadi memang karena usia aja, kan sudah 94 tahun, itu ya semakin hari semakin melemah," tambahnya.

Sebelum kepergian ayahnya, Ira sempat mempunyai firasat. 

Ia memperhatikan perilaku ayahnya yang saat itu tampak berbeda. 

Ira Wibowo pun menceritakan kenangan terakhirnya bersama ayahnya sebelum meninggal dunia. Ia sempat memeluk dan mencium sang ayah.

"Pas kemarin itu, pagi saat aku mau pamit, Papa masih mesra banget bilang pakai bahasa Jerman ‘I love you so much’. Papa (bilang) ‘Sun’ peluk. Papa tuh paling senang makan spaghetti carbonara," ujarnya sambil menahan tangis. 

"Aku tanya ‘Papa nanti mau dibawain apa? Mau dibawain spaghetti carbonara nggak?’. Biasanya dia pasti semangat. Ini dia nunduk, geleng-geleng," lanjutnya .

"'Mau duren?’ nunduk geleng-geleng," papar Ira Wibowo.

Ira tampak menahan air matanya di hadapan media saat melakukan wawancara. 

Hal tersebut yang membuat Ira Wibowo merasakan firasat jelang kepergian ayahnya. 

"Jadi aku udah ngerasa ini beda dari biasanya. Makanya aku langsung hubungi Ari, aku juga hubungi Ibu, kayaknya mendingan kalau bisa datang, Papa kayak kurang semangat," ujarnya. 

"Waktu itu nggak harus berarti Papa mau pergi, tapi paling nggak kalau ada istrinya, ada anaknya, dia mungkin bisa lebih semangat. Waktu Ari datang juga masih lumayan ya," lanjutnya.

Di sisi lain, Ari Wibowo yang datang dikediaman Ira Wibowo melihat kondisi ayahnya yang semakin melemah alias drop. 

Ari mengatakan ketika dirinya datang melihat kondisi ayahnya sudah lemas hingga malam hari semakin menurun.

Ari dan Ira Wibowo pun mengungkapkan sang ayah meninggal dunia dalam keadaan tenang tanpa merasakan sakit dan dikelilingi keluarga tercinta.

(Tribunbatam.id/ Karunia Rahma Dewi)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved