GUNUNG MARAPI MELETUS
Lima Korban Erupsi Gunung Marapi Berhasil Diidentifikasi, 2 Asal Pekanbaru Riau
Tim DVI Polda Sumbar mengindentifikasi lima korban erupsi Gunung Marapi. Dua orang asal Pekanbaru, Provinsi Riau.
TRIBUNBATAM.id, SUMBAR - Lima korban erupsi Gunung Marapi berhasil dievakuasi Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah (Polda) Sumatra Barat.
Dari lima korban itu, dua korban berasal dari Pekanbaru, Provinsi Riau.
Sementara tiga korban lain berasal dari Provinsi Sumbar.
Sebagai informasi, Gunung Marapi di Sumbar meletus pada Minggu (3/12/2023) sore.
Akibatnya 11 orang pendaki dinyatakan meninggal dunia, 12 orang hilang dan 52 orang berhasil dievakuasi dengan selamat.
"Saat ini tim gabungan sudah berhasil mengevakuasi 5 jenazah dari atas Gunung Marapi. Kelimanya juga sudah berhasil kita identifikasi," kata Ketua Tim DVI Polda Sumbar, Kombes Pol Lisda Cancer yang dihubungi Kompas.com, Selasa (5/12/2023) pagi.
Tim DVI Polda Sumbar sebelumnya mengidentifikasi dua dari tiga jenazah yang berhasil dievakuasi.
Kedua jenazah itu atas nama M Adan dan M Teguh Ananda.
Hingga pagi ini, tim gabungan masih berusaha mengevakuasi enam jenazah yang berada di atas Gunung Marapi.
Selain itu, tim juga masih mencari 12 pendaki yang hilang saat erupsi terjadi.
Berikut lima korban yang berhasil teridentifikasi, di antaranya:
- Muhammad Adan berjenis kelamin laki-laki, umur 21 tahun dari Pekanbaru, Riau.
- Nazatra Adzin Mufadhol, laki-laki berusia 22 tahun asal Pekanbaru, Riau.
- Muhammad Teguh Ananda, laki-laki, umur 20 tahun dari Padang.
- Muhammad Al Fikri, laki-laki berusia 19 tahun asal Padang
- Nurva Afitri, perempuan berusia 27 tahun asal Padang Pariaman.
KORBAN Erupsi Marapi VIRAL
Zhafirah Zahrim Febrina atau Ife (19), pendaki Gunung Marapi, berhasil dievakuasi tim gabungan, Senin (4/12/2023) dini hari.
Remaja putri ini mendapat perawatan di RSAM Bukittinggi, Sumatera Barat.
Sosok Zhafirah Zahrim Febrina sempat viral saat erupsi Gunung Merapi.
Dengan wajah penuh abu, ia minta tolong karena jadi korban erupsi Gunung Marapi.
Baca juga: Mahasiswi Padang yang Jadi Korban Erupsi Gunung Marapi Sebut Kaki Serasa Mau Patah
Ia merupakan mahasiswa Politeknik Negeri Padang (PNP) Jurusan Teknik Sipil bernama Zhafirah Zahrim Febrina atau Ife (19).
Keberadaan korban dikonfirmasi oleh Direktur PNP, Surfa Yondri. Diketahui, korban berhasil dievakuasi oleh tim gabungan dini hari tadi.
"Febrina mengalami luka bakar dan saat ini di rawat di Rumah Sakit Ahmad Mucktar Bukittinggi," ujar Surfa Yondri, Senin (4/12/2023).
Kabar ini juga dibenarkan oleh Rani Radelani, etek (Bibi) korban. Ia bilang, saat ini ayah, paman dan keluarga Zhafirah sudah berada di RSAM.
"Awalnya dapat kabar dari live TikTok sekira pukul 04.00 WIB, ada yang ngabarin juga. Kebetulan saya di Padang, yang sudah ke sana ayah, paman, dan keluarga yang lain," ujar Rani kepada TribunPadang.com, Senin (4/12/2023).
"Mereka standby sejak tadi malam, sejak lost kontak dengan Ife (panggilan Zhafirah di rumah), ayahnya dan pamannya langsung ke sana," kata dia.
Rani Radelani mengatakan, dari informasi yang ia diterimanya, kondisi Zhafirah saat ini masih lemah.
"Kondisi Ife luka bakar di wajah. Alhamdulillah, bisa ngomong sedikit-sedikit, namun tak kami paksakan juga menceritakan kronologinya," ujarnya.
Sebelumnya, pasca erupsi Gunung Marapi pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB, Zhafirah sempat berkirim video menggambarkan kondisinya terjebak erupsi.
Dari video yang beredar di grup WhatsApp media BKSDA Sumbar, tubuh perempuan 19 tahun itu dipenuhi abu vulkanik.
Dalam video itu, ia tampak lemas dan sempat meminta pertolongan.
Rani Radelani, etek (bibi) Zhafirah membenarkan bahwa video yang beredar itu merupakan anaknya.
Kata Rani, barang-barang anaknya telah hilang. Video itu, kata dia, dikirim oleh Zhafirah melalui telepon pintar pendaki lain yang tercecer.
“Barang dia hilang semuanya, jadi ada hand phone orang dapat sama dia. Ada sinyal dan bisa dibuka hand phone-nya (dikirim kondisinya),”ujar Rani, Minggu (3/12/2023).
“Tangannya patah, luka-luka. Tidak kuat lagi katanya,” tambah dia.
Baca juga: 11 Pendaki Meninggal saat Erupsi Gunung Marapi
Selain itu, ujar Rani, badan Zhafirah dipenuhi abu vulkanik.
Rani mengatakan, sebelumnya Zhafirah mendaki bersama teman-teman kampusnya sejak Jumat (1/12/2023) dan berencana pulang hari ini, Minggu (3/12/2023).
Selain Zhafirah dan belasan temannya, terdapat puluhan pendaki lainnya di atas Gunung Marapi.
Hingga pagi tadi, tim gabungan telah mengevakuasi 49 pendaki dengan selamat dan beberapa di antaranya dirawat di rumah sakit di Padang Panjang dan Bukittinggi.
Selama proses evakuasi, petugas menemukan 11 pendaki meninggal dunia dan 12 pendaki lainnya masih dicari.
Untuk diketahui, erupsi Gunung Marapi pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB melontarkan abu vulkanik setinggi 3.000 meter dari atas puncak.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam keterangan tertulisnya menyebut, erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sementara lebih kurang 4 menit 41 detik.(TribunBatam.id) (Kompas.com)
Gunung Marapi Sumbar Erupsi Sabtu Jelang Siang, Suara Dentuman Kejutan Warga: Bunyinya Cukup Kuat |
![]() |
---|
Gunung Marapi Erupsi, BMKG Rekomendasikan Bandara Minangkabau Ditutup |
![]() |
---|
Korban Erupsi Gunung Marapi Zhafirah Meninggal Dunia, Sempat Viral di Medsos |
![]() |
---|
Korban Erupsi Gunung Marapi Siska Afrina Tewas 10 Hari Menjelang Wisuda |
![]() |
---|
Cerita Irvanda Berjuang Untuk Selamat Dari Maut Saat Erupsi Gunung Marapi Sumbar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.