MATI AIR DI BATAM
Mati Air di Batam dan Kendala Perbaiki Pipa Pecah di Baloi Gegara Ekskavator
SPAM Hilir Batam mengungkap kendala dalam memperbaiki pipa utama di Simpang Baloi yang pecah hingga berdampak pada mati air berhari-hari.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Mati air di Batam hingga berhari-hari akhirnya dijawab oleh General Manager SPAM Hilir, Djohan Effendy.
Ia mengungkap jika perbaikan pipa DN 600 yang pecah gegara tertimpa ekskavator sudah selesai dilakukan sejak Senin (4/12) malam.
Sementara pipa DN 300 yang berlokasi tak jauh di Simpang Baloi sudah lebih dulu mendapat perbaikan.
Pipa dua pipa air tersebut patah tertimpa ekskavator saat hujan lebat pada Kamis (30/11/2023).
Dua pipa air itu merupakan jalur utama untuk mendistribusikan air ke warga di Kecamatan Batuampar, Jodoh, Nagoya dan Kecamatan Bengkong.
Mati air di Batam sebelumnya mengancam empat kecamatan serta sedikitnya 20 ribu pelanggan air bersih di Batam.
Baca juga: Mati Air di Batam Sudah 5 Hari, Warga Sengkuang Rela Antre Demi Air Sejak Subuh
Namun, normalisasi distribusi air ke rumah pelanggan menurutnya membutuhkan waktu.
Terutama untuk rumah pelanggan yang berada di dataran tinggi atau di ujung pipa.
“Pekerjaan pengelasan seluruh jaringan pipa telah selesai dikerjakan sekitar pukul 21.00 WIB. Usai pengelasan jaringan pipa, selanjutnya dialiri secara bertahap dan normal kembali pada pukul pukul 23.00 WIB,” ujarnya, Selasa (05/12/2023).
Menurutnya, pengerjaan perbaikan pipa ini memakan waktu yang lebih lama karena di bawah pipa tidak ada tanah penahan pipa.
Sehingga saat tertimpa excavator, pipa 600 dan 300 itu tidak hanya patah, namun juga beberapa sambungan pipa juga terlepas.
Selain itu, di lokasi pipa yang patah juga terdapat jaringan pipa gas milik PGN dan kabel jaringan tegangan tinggi milik PLN.
“Sementara kami kerja ada menggunakan las, jadi itu kita harus berhati-hati sekali. Kemudian pekerjaannya membutuhkan waktu yang agak panjang karena tidak hanya disatu titik,” tuturnya.
Ia menambahkan, normalisasi aliran air ke pelanggan membutuhkan waktu.
Baca juga: Warga Tanjung Sengkuang Batam Sudah 4 Hari Mati Air Dampak Pipa Induk Baloi Pecah
Untuk lokasi pelanggan yang cukup jauh dengan kontur tanah yang cukup tinggi akan mengalami gangguan suplai air relatif lebih panjang dibanding pelanggan yang berlokasi lebih dekat dari area perbaikan.
Kepada pelanggan yang sudah normal dan dekat dengan jaringan pipa, ia mengimbau untuk menggunakan air sesuai dengan kebutuhan sehari-hari.
Hal ini, agar pelanggan yang berada diujung pipa bisa mendapatkan aliran air.
“Perkiraannya, saat ini yang dekat sudah normal dan butuh beberapa waktu lagi yang diujung itu. Tapi untuk yang diujung, dicek juga pada malam karena kemungkinan akan mengalir walaupun tidak besar. Pada saat mengalir itu, ditampung sesuai dengan kebutuhan,” imbuhnya.
Direktur Badan Usaha Sistem Pengelolaan Air Minum (BU SPAM) BP Batam, Denny Tondano sebelumnya mengatakan jika pihaknya langsung menurunkan tim untuk melakukan perbaikan pipa yang patah sejak mendapat informasi pada malam hari.
"Kami langsung mendatangi lokasi dan melakukan evakuasi alat berat yang menimpa pipa. Kita juga meratakan tanah di sekitar lokasi untuk mencegah longsor susulan," ujarnya, Jumat (1/12/2023).
Menurut Denny, perbaikan pipa dilakukan dengan cara memotong pipa yang lama dan menyambungkan dengan menggunakan socket.
"Pengerjaan sama seperti penyambungan pipa yang di depan Kongkow kemarin," ujarnya.
Ia menambahkan perbaikan pipa akan dilakukan selama 24 jam nonstop agar bisa selesai secepatnya.
WARGA Sengkuang Antre Air Sejak Subuh
Hari masih menunjukkan pukul 06.00 WIB, namun sejumlah warga mayoritas emak-emak sudah berbaris rapi.
Warga Perumahan GMP Tanjung Sengkuang, Kecamatan Batuampar, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) ini bukan sedang antre bantuan sembako pemerintah, apalagi kedatangan caleg peserta Pemilu 2024.
Mereka sedang antre untuk mendapatkan air bersih untuk memenuhi keperluan mereka setidaknya untuk satu hari ini.
Hingga hari ini, Selasa (5/12), setidaknya sudah lima hari mereka merasakan beraktivitas dengan minimnya air bersih di Batam.
Penyebabnya, pipa utama di Baloi yang pecah akibat tertimpa ekskavator, Kamis (30/11).
Jurnalis TribunBatam.id, Mahmud Prakoso melaporkan jika sejumlah emak-emak membawa barang seadanya untuk menampung air.
Mulai ember, galon isi ulang mereka bawa. Mereka juga dengan sabar menanti giliran agar tampungan yang mereka bawa terisi air bersih.
Mereka rupanya antre sejak salat subuh mereka tunaikan.
Sejak mati air di Batam ini, warga di sana saling tolong menolong menggunakan sumur dan bak penampungan milik warga lain untuk mendapat air bersih.
Harapan mereka cuma satu, distribusi air di Batam kembali mengalir dengan normal.
Sehingga mereka bisa melanjutkan hidup mereka dengan nyaman.
Sementara Air Batam Hilir melalui laman Instagram-nya menginformasikan bahwa pekerjaan perbaikan kebocoran pipa Induk DN 600mm di Simpang Baloi, Lubuk Baja telah selesai.
Perbaikan menurut mereka selesai pada Senin (4/12/2023) pukul 23.30 WIB.
Baca juga: Mati Air di Batam Hari Ini Ancam 4 Kecamatan Gegara Ekskavator Tumbang
"Proses normalisasi suplai air pelanggan membutuhkan waktu beberapa saat, dan secara bertahap aliran air akan normal kembali," demikian bunyi pesan yang mereka unggah hari ini.(TribunBatam.id/Aminuddin/Mahmud Prakoso)
Mati Air di Batam Hari Ini, Air Batam Hilir Sebut Ada Gangguan Listrik di IPA Duriangkang |
![]() |
---|
Mati Air di Batam Hari Ini Jumat 28 Agustus Sasar Batam Kota, Ada Perbaikan Pipa Bocor di Mukakuning |
![]() |
---|
Mati Air di Batam Hari Ini Terjadi Dua Kali Dalam Sehari, Simak Lokasinya |
![]() |
---|
Bersiap Tampung Air, Ada Pemasangan Booster Pump di Tanjung Riau yang Bikin Suplai Air Terhenti |
![]() |
---|
Mati Air di Batam Hari Ini Sasar 3 Kecamatan, Berikut Ini Lokasinya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.