BATAM TERKINI

Tim Mabes TNI AD Temui Sekdako Batam Jefridin Bahas Kondisi Hutan Mangrove

Tim Mabes TNI AD menemui Sekdako Batam, Jefridin membahas kondisi mangrove dan pembalakan liar yang masif terjadi.

TribunBatam.id/Istimewa
Sekdako Batam, Jefridin saat membahas soal restorasi hutan dan lingkungan bersama Tim Puldata dari Mabes TNI AD di kantor Pemko Batam, Selasa (30/1/2024). 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Tim Mabes TNI AD melalui Tim Pelaksanaan Pengumpulan Data (Puldata) Bidang Kawasan Khusus dan Lingkungan Hidup menemui Sekdako Batam, Jefridin.

Pertemuan di ruang kerja Sekdako Batam pada Selasa (30/1/2024) itu membahas kondisi hutan mangrove di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

Kota Batam, yang terletak di Provinsi Kepulauan Riau, memiliki potensi besar sebagai kawasan industri, perdagangan, dan pariwisata.

Hutan mangrove adalah ekosistem yang tumbuh di daerah pasang surut, yang memiliki fungsi penting bagi kehidupan manusia dan alam.

Seperti mencegah erosi, menyerap karbon, menyediakan habitat bagi berbagai spesies, dan meningkatkan ketahanan pangan.

Namun, hutan mangrove di Batam mengalami degradasi akibat berbagai faktor, seperti pembalakan liar, tumpahan minyak, pembangunan, pencemaran, dan sampah.

Audiensi bertujuan untuk membahas program prioritas lingkungan hidup, terutama mangrove, yang menjadi concern (perhatian) penuh dari Kasad Bidang Kawasan Khusus dan Lingkungan Hidup, Mayjen TNI Arkamelvi Karmani, S.E.

Dalam audiensi tersebut, Jefridin menyampaikan berbagai persoalan yang dihadapi oleh Pemerintah Kota Batam terkait masalah mangrove.

Dimana untuk kewenangan kebijakan dan anggaran sepenuhnya berada di Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri).

Ia juga berharap agar Tim Puldata dari Mabesad dapat mengatasi masalah mangrove, karena Pemerintah Kota Batam hanya memiliki kewenangan dalam hal pengawasan saja.

"Harapan kami juga dengan ini masalah mangrove di Batam bisa dapat gelontaran dana dari pusat, agar restorasi mangrove bisa maksimal tercapai," harapnya, Selasa (30/1/2024).

Restorasi hutan mangrove merupakan suatu upaya untuk memperbaiki fungsi ekologis hutan mangrove yang telah terdegradasi agar dapat kembali kekeadaan semula.

Jefridin mengatakan Pemerintah Kota Batam akan memberikan dukungan penuh agar program ini dapat terealisasi di Batam.

Baca juga: Jaga Ekosistem Pesisir dan Cegah Abrasi, PT Timah Tbk Tanam 12.000 Mangrove

Ia juga mengapresiasi langkah yang diambil oleh Tim Puldata dari Mabesad, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat Batam.

Data Dinas Lingkungan Hidup Kota Batam, luas hutan mangrove di Batam pada tahun 2019 adalah sekitar 3.600 Hektare, atau menurun dari tahun 2015 yang mencapai 4.000 Hektare.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved