LINGGA TERKINI
Pengurus GenRe Kepri Tanggapi Fenomena Pernikahan Dini di Lingga
Dari data Pengadilan Agama (PA) Dabo Singkep yang diterima Tribunbatam.id, pada 2022 ada 48 perkara dispensasi nikah dan 40 perkara di 2023.
Penulis: Febriyuanda | Editor: Eko Setiawan
TRIBUNBATAM.id, LINGGA - Kasus pernikahan dini menjadi fenomena saat ini salah satunya di Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Dari data Pengadilan Agama (PA) Dabo Singkep yang diterima Tribunbatam.id, pada 2022 ada 48 perkara dispensasi nikah dan 40 perkara di 2023.
Sementara di tahun 2024 yang sedang berjalan, ada 7 perkara dispensasi nikah yang masuk.
Dispensasi nikah ini merupakan permohonan yang diambil anak di bawah umur di PA Dabo Singkep.
Mirisnya, Ketua PA Dabo Singkep, Maswari mengungkapkan, hampir 90 persen dispensasi nikah tersebut dikarenakan banyaknya anak di bawah umur yang hamil duluan.
Melihat fenomena ini, Pengurus Forum Genetasi Berencana (GenRe) Kepri, Asterela Yolanda menanggapi hal ini.
Yolanda menilai, maraknya kasus seks bebas dan pernikahan dini tentunya mempunyai banyak dampak buruk, seperti tidak terjalannya fungsi-fungsi keluarga dengan baik dan menjadi sumbangsih generasi stunting di masa mendatang.
Baca juga: Bupati Lingga Nizar Safari Ramadan ke Desa Pekaka, Sejumlah Bantuan Diserahkan
Ia menyebutkan, kasus seks bebas dan pernikahan dini disebabkan 2 faktor, yaitu internal dan eksternal.
"Internal dari diri remaja itu sendiri dan eksternal dari lingkungan yang secara tidak langsung berpengaruh terhadapnya," jelas dia kepada Tribunbatam.id, Sabtu (23/3/2024).
Menurut wanita yang pernah menjadi Duta GenRe Lingga ini, remaja harusnya memaksimalkan jatah masa muda dengan penuh perencanaan dan persiapan.
Kemudian, remaja juga seharusnya dapat saling menjadi reminder, educator, dan pioneer.
"Jadilah upstander (pembela-red) bukan bystander (penonton-red). Dalam hal ini, upstander membela kebenaran baik bahwa seks bebas dan nikah dini adalah hal yang salah," tuturnya.
Yolanda menyebutkan, perlu langkah preventif atau pencegahan agar kasus pernikahan dini ini tidak marak lagi, baik di lingkungan pendidikan dan keluarga.
Ia memaparkan, pendidikan seks di lingkup remaja saat ini masih selalu dianggap tabu dan hal yang tak pantas dibicarakan.
Padahal kata dia, lembaga pendidikan mempunyai peran besar dan penting serta akses yang mudah terhadap pembekalan pendidikan seks dan pencegahan seks bebas itu sendiri.
Sejumlah Napi di Lapas Dabo Singkep di Lingga Ikuti Program Kejar Paket A, B, dan C |
![]() |
---|
Warisan Bernapas di Daik, Kenduri Budaya Lingga 2025 Disambut Hangat Masyarakat |
![]() |
---|
Penguatan Kelembagaan, Bawaslu Lingga Siap Kawal Demokrasi di Pemilu Mendatang |
![]() |
---|
Kemenag Lingga Persiapkan Keberangkatan Calon Jemaah Haji 2026 |
![]() |
---|
Bupati Lingga Buka Dialog Terbuka, Forum Singgung Lapangan Kerja, Nizar Bicara InvestasiĀ |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.