22 Tahun Tidak Pulang Kampung, Teti Sumarni Bahagia Bisa Ikut Mudik Gratis dari Telkomsel

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah tahun ini menjadi momen Lebaran yang istimewa bagi Teti Sumarni, warga Kota Batam.

Sejak merantau ke Batam pada tahun 2002, yakni sekitar 22 tahun yang lalu, Teti sekeluarga baru bisa pulang ke kampung halamannya di Kendal, Jawa Tengah.

Jelang Hari Raya Idulfitri tahun ini, Teti mendapatkan kesempatan untuk mudik gratis dibiayai Telkomsel Cabang Batam, lewat program "Mudik Hepi Telkomsel Poin" yang pertama kalinya diselenggarakan di Batam.

"Dari tahun 2002 sampai sekarang, kami baru bisa pulang. Dari anak masih kecil sampai sekarang saya udah punya cucu, baru bisa pulang ketemu keluarga di kampung," ucap Teti, dalam acara seremonial pelepasan ratusan pemudik dalam program tersebut, di Telkomsel Grapari Center, Batam Kota, Batam, Rabu (3/4/2024) siang.

Bersama suaminya, ia menyatakan rasa terima kasih dengan penuh haru kepada Telkomsel yang telah menyelenggarakan program ini.

Suami Teti, yang bernama Sariman, bahkan tak kuasa menahan air mata karena terharu, terutama ketika ia mengungkapkan rasa rindunya terhadap kedua orang tuanya yang sudah meninggal di kampung halaman.

"Orang tua saya sudah nggak ada. Pertama kali yang mau saya lakukan ketika sampai kampung adalah mendoakan mereka," ujar Sariman suara bergetar. 

Baca juga: Segera Daftar, Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 via Bus ke Berbagai Rute 

Baca juga: 5 Tips Persiapan Perjalanan Mudik Lebaran 2024 ala Tokopedia, Pastikan Bawa Uang Tunai

Ia mengaku merasa sangat terbantu dengan adanya program mudik gratis dari Telkomsel ini.

Selama ini, Sariman mencari nafkah dengan uang yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan, dan menyekolahkan anaknya.

Tidak banyak yang tersisa untuk ditabung sebagai modal pulang kampung.

Selain Teti, warga Batam bernama Ismiyati, juga mengaku sangat terharu dapat dipilih menjadi peserta program Mudik Hepi dari Telkomsel.

Dengan program ini, Ismi akhirnya bisa bertemu dengan salah seorang anaknya setelah 12 tahun tidak bersua.

Dua belas tahun lalu, anaknya ia titipkan di kampung halaman, sementara Ismi merantau bersama suaminya di Batam.

Selama itu pula, Ismi tidak pernah bertemu langsung dengan anaknya, oleh karena ekonomi yang tidak mencukupi.

"Saya sangat rindu dengan anak, kalau sampai di kampung nanti saya mau cium dan peluk anak saya. Terima kasih, dengan adanya tiket gratis ini saya sangat terbantu," ungkap Ismi.