Legislator Kepri Menyayangkan Status Internasional Bandara RHF Tanjungpinang Turun

TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kepri, Wahyu Wahyudin menyayangkan diturunkannya status Bandara Internasional Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang.

Sebab, satu kerugian bagi Ibu Kota Provinsi Kepri sebagai pintu masuk wisatawan luar negeri.

“Apalagi kita tengah berupaya untuk mendongkrak kunjungan wisatawan dari berbagai pintu masuk,” ujar Wahyu Wahyudin, Minggu (28/04/2024).

Wahyu meminta Pemerintah Provinsi Kepri dan Pemko Tanjungpinang untuk bergegas melakukan upaya lobi-lobi ke Pemerintah Pusat, khususnya Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Menurtunya, status Bandara RHF Tanjungpinang sebagai Bandara Internasional harus dipertahankan.

“Tanjungpinang adalah merupakan Ibu Kota Provinsi Kepri. Bandara ini memiliki peran strategis sebagai penyangga untuk kepentingan wisata di Pulau Bintan,” jelasnya.

Masih kata Wahyu, untuk mendapatkan status sebagai bandara internasional sangat tidak mudah. Tentu ini satu kerugian bagi kepentingan pariwisata Kepri kedepan.

Baca juga: Warga Batam Harus Tahu, Kapolda Kepri Irjen Pol Yan Fitri Gelar Nobar di Alun-alun Engku Putri

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut menegaskan, antar daerah di Kepri rentang kendalinya terpisah oleh laut.

Sehingga apabila penerbangan internasional harus tercentralisasi di Batam, tentu ini menjadi persoalan. Karena pulau Batam dan Pulau Bintan tidak berada di dalam satu mainland.

Ditegaskannya, tidak ada ruginya, menyandang status Bandara Internasional. Meskipun pada prosesnya masih belum begitu aktif jalur penerbangan yang tersedia.

Baca juga: Polresta Tanjungpinang Kepri Gelar Nonton Bareng Semifinal U-23 di Kantor, Dibuka Untuk Umum

“Karena kedepan Kepri akan membutuhkan itu. Maka dari itu, sebaiknya predikat yang sudah ada harus dipertahankan Bandara RHF Tanjungpinang bisa menjadi tempat flight chartered,” tutupnya.(Tribunbatam.id/endrakaputra)

Baca berita lainnya do Google News