KEPRI TERKINI
Gubernur Kepri Targetkan Jembatan Batam Bintan sudah Masuk Lelang di Akhir 2024
Gubernur Kepri Ansar Ahmad targetkan proses lelang Jembatan Batam Bintan sudah bisa dilaksanakan pada akhir tahun 2024 ini
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Dewi Haryati
TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mengatakan, akhir 2024 ini pembangunan Jembatan Batam Bintan (Babin) ditargetkan sudah masuk dalam proses pelelangan.
“Doakan akhir tahun, proses lelang Jembatan Babin sudah bisa dilaksanakan,” katanya, Rabu (3/7/2024).
Disampaikannya, jika proses pelelangan proyek itu berjalan lancar, maka 2025 mendatang pembangunan jembatan yang akan menyambungkan Pulau Batam dan Pulau Bintan itu sudah bisa dikerjakan.
“Harapannya, dalam waktu tiga tahun sudah bisa selesai,” ucapnya.
Baca juga: UPDATE Jembatan Batam - Bintan Kepri, Kementerian PUPR Ekspos Survei Kekuatan Tanah
Lebih lanjut ia mengatakan, sejauh ini progres rencana pembangunan Jembatan Batam Bintan mulai dari prencanaan teknis DED, dokumen lingkungan dan dokumen andalin, izin vertikal clearance, pengadaan lahan dan izin pinjam pakai kawasan hutan, semuanya telah selesai dilakukan.
“Hanya tinggal penyempurnaan DED terkait proses update struktur pondasi. Hasil penyelidikan BPJN nantinya akan diserahkan ke Dinas PUPR Kepri guna dilakukan penyesuaian struktur pondasi terhadap hasil penyelidikan tanah yang terbaru,” ujarnya.
Ansar melanjutkan, rencana pembangunan Jembatan Babin yang sudah dicanangkan sekitar 20 tahun lalu itu juga sudah masuk dalam road map transformasi ekonomi di Kepri yang disusun oleh Bappenas.

“Di dalam rood map tersebut, pembangunan Jembatan Batam Bintan ikut menjadi perhatian pemerintah pusat,” sebutnya.
Ada 19 Titik Penyelidikan Tanah Dilakukan
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Stanley CH Tuapattinaja mengatakan, ada 19 titik lokasi pengeboran untuk kegiatan penyelidikan tanah tersebut.
“Ada 17 titik di antara Batam ke Tanjung Sauh. Lalu dua titik lagi diantara Tanjung Sauh ke Bintan,” sebutnya.
Ia menyampaikan, lelang pekerjaan ini sudah dilakukan selama tiga kali. Diawali tahun 2022, dengan pemenang lelang Java Offshore.
Adapun lama pekerjaan pengeboran ditargetkan selama 6 bulan.
“Kegitan ini bersumber dari APBN dengan nilai kontrak sekitar Rp68 miliar,” ucapnya.
Baca juga: Pemerintah Siapkan Rp 65 Miliar untuk Survei Kedalaman Jembatan Batam Bintan
Masih kata Stenly, kegiatan pengeboran dan pengambilan sampel tanah dasar laut untuk melengkapi data yang belum ada pada rencana pembangunan Jembatan Batam Bintan.
“Kan desain itu sudah dibuat Pemda. Setelah dicek oleh komisi keselamatan jalan dan jembatan di Kementerian PUPR, ternyata ada titik yang menurut dari Kementerian harus diambil. Makanya inilah dilakukan,” jelasnya.
Pemprov dan DPRD Kepri Sepakati Perubahan KUA-PPAS APBD 2025, Ada Kenaikan Belanja Daerah |
![]() |
---|
Wagub Nyanyang Apresiasi Perkumpulan Banjarnahor Jaga Batam Tetap Hijau |
![]() |
---|
Gubernur Ansar Ahmad Pastikan Visi Misi untuk Kepentingan Masyarakat Kepri Sudah Berjalan |
![]() |
---|
Polda Kepri Resmikan Dapur SPPG Markas, Siapkan 3.400 Porsi Makanan Bergizi Gratis Setiap Hari |
![]() |
---|
Estafet Kepemimpinan, PKS Kepri Siap Lahirkan Keputusan Strategis Lewat Muswil VI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.