Carlos Alcaraz Juara Wimbledon 2024 Setelah Menang vs Novak Djokovic

LONDON, TRIBUNBATAM.id - Petenis Spanyol Carlos Alacaraz tampil sebagai juara Wimbledon 2024.

Carlos Alcaraz juara setelah mengalahkan petenis Serbia, Novak Djokovic di final Wimbledon 2024 yang berlangsung Minggu (14/7/2024).

Tidak seperti tahun lalu dimana Carlos Alcaraz juga meraih juara dengan mengalahkan Novak Djokovic dalam pertandingan 5 set, kali ini hanya dalam tiga set.

Carlos Alcaraz menang dengan skor 6-2, 6-2, 7-6 (7-4) dalam waktu 2 jam 27 menit.

Kemenangan Carlos Alcaraz untuk mempertahankan gelar juara tunggal putra Wimbledon ini diraih atas Novak Djokovic yang tampil buruk pada pertandingan ini.

Petenis Serbia yang sudah memenangi 24 gelar grandslam itu tidak tampil dalam performa terbaiknya sehingga terlihat tidak memberikan perlawan berarti bagi Carlos Alcaraz.

“Sejujurnya, merupakan mimpi bagi saya untuk memenangkan trofi ini,” kata Alcaraz yang menerima trofi tersebut dari Putri Wales seperti dikutipd ari bbc sport.

Baca juga: Carlos Alcaraz Juara Roland Garros French Open 2024 Setelah Mengalahkan Zverev

"Saya melakukan wawancara ketika saya berusia 11 tahun dan saya mengatakan impian saya adalah memenangkan Wimbledon."

Anggun dalam kekalahan, Djokovic berbagi senyuman dan pelukan hangat dengan Carlos Alcaraz di depan net setelah kekalahan telaknya.

Ini untuk tahun kedua berturut-turut, Novak Djokovic gagal menyamai rekor delapan gelar putra Wimbledon milik Roger Federer.

Pemenang turnamen besar 24 kali itu juga berusaha mengungguli Margaret Court untuk mengambil alih kepemilikan tunggal atas rekor gelar tunggal Grand Slam terbanyak sepanjang masa.

Djokovic telah menikmati hari-hari yang luar biasa di Lapangan Tengah, namun ini adalah salah satu hari yang sepertinya tidak akan ia kenang lagi.

Sesuai tradisi modern, Carlos Alcaraz naik ke kotak pemain dan disambut tim dan keluarganya, merayakan kemenangan pertandingan ke-14 berturut-turut di Wimbledon.

Baca juga: Hasil Final Wimbledon 2024, Barbora Krejcikova Juara Tunggal Putri: Aku Masih Tidak Percaya

Hasil ini melanjutkan rekor 100 persen pemenang turnamen besar empat kali itu di final Grand Slam, sekaligus menjadi orang termuda yang menang di Wimbledon dan Prancis Terbuka di tahun yang sama.

Alcaraz awalnya tampak jauh dari meyakinkan di sebagian besar kejuaraan tahun ini - menang dua set langsung hanya dua kali sebelum final.

Dia harus menunjukkan ketahanan untuk berjuang melewati pertandingan, melawan Daniil Medvedev, Tommy Paul dan Frances Tiafoe untuk mempertahankan mempertahankan gelarnya.

Hal ini membuat perjalanannya ke final semakin mengesankan, dengan mentalitas pantang menyerah yang menjadi ciri seorang juara sejati.

Di final hari Minggu, Carlos Alcaraz menunjukkan bahwa dia menyimpan permainan terbaiknya untuk momen terakhir yang sangat penting.

Mantan pemain nomor satu Inggris Tim Henman menyebutnya sebagai "pemusnahan", sementara pemenang Wimbledon 1987 Pat Cash menggambarkannya sebagai "penampilan sempurna".

Alcaraz melepaskan pukulan drop shot yang cekatan, tendangan voli sempurna, dan pukulan forehand keras yang tampaknya membuat lawannya yang berusia 37 tahun itu tercengang.

Baca juga: Hasil Final Australia 2024, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi Juara Ganda Putri

Mengikuti jejak rekan senegaranya dan pahlawan Spanyol Rafael Nadal pada tahun 2008 dan 2010, Alcaraz telah mencapai prestasi langka yaitu menang di Roland Garros dan Wimbledon pada tahun yang sama.

"Penghargaan kepada Carlos karena bermain tenis elit, terutama dari belakang lapangan. Dia memiliki semuanya hari ini," kata Djokovic dalam pidatonya sebagai runner-up.

Saat terungkap bahwa Novak Djokovic telah menjalani operasi pada tanggal 5 Juni karena robekan meniskus medial di lutut kanannya, bukan hanya peluangnya meraih gelar yang diragukan.

Ada kekhawatiran dia tidak bisa bermain di Wimbledon sama sekali.

Namun, jika bukan karena dukungan pada lututnya, hampir mustahil untuk mengatakan bahwa Djokovic mengalami cedera serius.

Juara Wimbledon tujuh kali itu melanjutkan permainannya yang dominan dan konsisten dan hanya kehilangan dua set dalam enam pertandingan.

Baca juga: Hasil Final NBA 2024, Menang 106-99 vs Dallas Mavericks di Game 3, Boston Celtics Kini Unggul 3-0

Namun level tersebut tiba-tiba turun pada hari Minggu, dan permainan Djokovic tampak tidak dapat dikenali dengan upayanya yang gagal untuk mencetak gol dan beberapa kesalahan sendiri.

Apa yang diharapkan menjadi sekuel yang memikat dimulai dengan awal yang paling dramatis – servis game selama 14 menit dari Djokovic, yang menyelamatkan empat break point sebelum akhirnya tertinggal.

Awal yang penuh percaya diri dari Alcaraz berlanjut, sementara kesalahan ganda yang jarang terjadi dari Djokovic menghasilkan double break yang membuat unggulan ketiga asal Spanyol itu dengan tenang menyelesaikan pertandingan pembuka.

Ini adalah kasus deja vu bagi petenis Serbia itu pada set kedua, ketika Alcaraz melakukan drop volley yang halus dan pukulan penentu kemenangan untuk mematahkan servis lebih awal sebelum mengambil keuntungan dari kesalahan ganda Djokovic lainnya.

Masih bekerja keras, Djokovic berhasil bertahan di kuarter ketiga hingga Alcaraz memimpin 5-4 dan memberi dirinya peluang untuk melakukan servis demi merebut gelar.

Namun pemain berusia 21 tahun itu melakukan kesalahan ganda pada match point pertamanya, melepaskan tembakan ke gawang pada match point kedua dan kemudian mengirim bola melebar pada match point ketiganya - membantu Djokovic melakukan break dan memaksakan tie-break.

Pada saat itu, prospek comeback yang luar biasa dan penyelesaian yang mendebarkan dengan cepat lenyap saat Alcaraz mengambil alih kendali.

“Jelas ini bukan hasil yang saya inginkan, namun tentu saja pada beberapa set pertama level permainan saya tidak sebanding,” kata Djokovic.

"Itu tidak seharusnya terjadi. Saya mencoba untuk memperpanjang pertandingan, namun dia benar-benar layak menjadi pemenang hari ini, jadi selamat untuknya."

( tribunbatam.id/son )