Nyat Kadir Dimata Sang Anak, Achsan Sebut Ayahnya Teman Diskusi Politik yang Baik

Tribunbatam.id, Batam - Kepergian Nyat Kadir Anggota DPR RI Dapil Kepri dari Partai Nasdem meninggalkan duka mendalam bagi kerabat dan keluarnya di Batam.

Sosok politisi kawakan asal Kepri ini dikenal sebagai sosok yang baik dan menjadi guru teladan bagi penerusnya.

Hal yang paling diingat oleh keluarga Nyat Kadir yakni almarhum adalah sosok orang yang selalu ada dalam perpolitikan Kepri. Bahkan di masa terakhirnya, ia masih memikirkan masalah perpolitikan di Kepri.

Hal itu disampaikan oleh anak keduanya Achsan Sajri saat dijumpai Tribunbatam.id di rumah duka kawasan Tiban I, Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Minggu (1/9/2024) sore.

Menurut Achsan, empat hari lalu saat dia berada di Jakarta, sang ayah sempat menanyakan perpolitikan di Kepri. Bahkan dia menanyakan bagaimana Rudi apakah sudah mendapatkan kendaraan Politik.

"Saya bilang sama papa saya, Pak Rudi sudah dapat kendaraan pa. Sekarang sudah maju," sebutnya.

Baca juga: Kenang Sosok Sang Ayah, Putra Nyat Kadir Ingat Pesan Jadilah Pekerja Keras

Bahkan Achsan mengatakan ketika sang ayah masih hidup, dia menjadi sosok teman diskusi yang sangat asik. Jika berbicara masalah politik Nyat Kadir bisa berbicara hingga tiga sampai empat jam tiada henti.

"Beliau bukan hanya seorang bapak. Terkadang jadi teman diskusi bagi saya. Kita berbincang berdebat masalah politik hingga berjam-jam. Bahkan beliau tidak malu bertanya kepada saya yang masih muda ini terkait trik-trik politik anak muda saat sekarang," sebutnya.

Selama menjabat sebagai anggota DPR RI, Achsan bisa dikatakan orang yang selalu berada di samping sang ayah. Semua kegiatan ahannya dia selalu tahu.

"Dari keluarga yang lain, mungkin saya yang satu jalur dengannya. Kalau kakak dan adik saya mereka sibuk bisnis. Saya yang suka berpolitik seperti ayah saya. Makanya saya paham betul ayah itu seperti apa," tegasnya.

Baca juga: Nyat Kadir Meninggal Dunia, Dirawat di Rumah Sakit Sejak 20 Agustus 2024

Momen yang paling diingat oleh Achsan ketika ayahnya sakit yakni tidak mau diremehkan atau dianggap sakit. Di akhir hidupnya, Nyat Kadir bahkan selalu memberikan yang terbaik untuk keluarganya.

"Bapak itu gak mau kalau dibilang sakit. Dia selalu anggap dirinya itu sehat. Saya sangat kehilangan sosok bapak," tegasnya.

Nanti malam keluarga akan melakukan rapat bersama terkait dimana jenazah akan dimakamkan nantinya. Selain itu, keluarga, kerabat dan warga setempat juga akan melakukan tahlilan di kediaman Nyat Kadir.(Tribunbatam.id/Eko Setiawan)

Baca berita Tribunbatam.id lainnya di Google News