Hasil El Clasico Real Madrid vs Barcelona, Barca Pesta 4 Gol di Bernabeu, Ini Kata Ancelotti

TRIBUNBATAM.id, MADRID - Real Madrid menderita kekalahan telak dalam laga el clasico melawan Barcelona di Santiago Bernabeu, Madrid, Sabtu (26/10/2024) malam atau Minggu dinihari WIB.

Dua gol Robert Lewandowski, dua gol lainnya dicetak Lamine Yamal dan Raphinha membungkam Santiago Bernabeu pada Sabtu malam itu.

Bagi Real Madrid ini menjadi kekalahan pertamanya sejak September 2023 – saat itu kalah 3-1 dari Atletico Madrid.

Kekalahan ini membuat Real Madrid kini terpaut enam poin dari Barcelona di puncak klasemen LaLiga, Liga Spanyol 2024-2025.

Los Blancos datang ke El Classico dengan catatan 42 pertandingan La Liga tak terkalahkan dan hanya terpaut satu gol dari rekor Barcelona sendiri.

Terkait kekalahan ini, pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti memilih untuk tetap tenang.

"Kita tidak harus melupakan semuanya, kita harus melupakan 30 menit terakhir," katanya.

Baca juga: Jadwal Liga Spanyol 2024-2025 Pekan 11, Real Madrid vs Barcelona Kick Off 02.00 WIB

"Itu tidak mencerminkan apa yang terjadi di lapangan."

"Kami tidak bisa unggul di papan skor dan mereka memanfaatkannya."

"Pertandingan, hingga gol pertama, sangat berimbang dan kami memiliki lebih banyak peluang."

"Kami sudah kalah 0-4 di sini dari Barca dan memenangkan LaLiga dan Liga Champions UEFA. Kami tidak akan jauh dari musim lalu," ujarnya.

Pada laga ini Real Madrid lebih banyak terperangkap garis pertahanan tinggi Barca, terperangkap offside delapan kali di babak pertama saja, dengan Kylian Mbappe dilanggar delapan kali sepanjang pertandingan.

Ancelotti mengatakan Real Madrid memilih untuk menargetkan pertahanan Barca dengan bola di belakang setelah melihatnya memainkan garis pertahanan tinggi dalam kemenangan Liga Champions UEFA atas Bayern Munchen.

"Sudah diketahui bahwa mereka menggunakan garis pertahanan tinggi dan kami hampir tidak memanfaatkannya."

"Dia memiliki peluang dan terkadang dia offside," kata Ancelotti soal Kylian Mbappe.

"Tetapi kami memiliki tiga atau empat peluang di mana mereka membutuhkan lebih banyak keberhasilan."

"Saya tidak menyesali pendekatan kami. Kami memang memiliki peluang."

"Ini momen yang sulit, seperti biasa saat Anda kalah."

"Lebih sulit lagi karena itu terjadi setelah banyak pertandingan tak terkalahkan," ujarnya.

Jalannya pertandingan

Real Madrid memasuki pertandingan dengan harapan menyamai rekor tak terkalahkan terpanjang dalam sejarah LaLiga – rekor 43 pertandingan yang dibuat oleh Barcelona asuhan Ernesto Valverde antara tahun 2017 dan 2018.

Namun, tim asuhan Carlo Ancelotti menghabiskan sebagian besar babak pertama dengan frustrasi oleh lini belakang Barcelona yang disiplin.

Terutama ketika Kylian Mbappe mencetak gol pada menit ke-30, tetapi selebrasinya tidak berarti apa-apa karena gol tersebut dianulir karena salah satu dari 12 offside untuk timnya dalam pertandingan tersebut.

Vinicius Junior juga menyia-nyiakan peluang bagus untuk membawa tuan rumah unggul saat ia menerobos masuk untuk mengecoh dua bek Barcelona, ​​tetapi tembakannya melebar dari tiang kiri dari jarak hanya enam meter.

Peluang untuk Barcelona lebih jarang terjadi pada babak pertama, tetapi pada babak kedua, tim asuhan Hansi Flick bermain agresif dan Lewandowski melakukan apa yang tidak dapat dilakukan Kylian Mbappe saat ia mematahkan perangkap offside Madrid untuk mencetak gol pembuka pada menit ke-54.

Dua menit kemudian ia kembali mencetak gol, menyundul umpan silang luar biasa dari sayap kiri oleh Alejandro Balde saat pertahanan Madrid kembali kebobolan.

Lewandowski menyia-nyiakan dua peluang emas untuk melengkapi hat-trick-nya, salah satunya membentur tiang gawang, tetapi itu tidak berarti apa-apa ketika Yamal mencetak golnya pada menit ke-77 saat lini pertahanan Madrid sekali lagi ditembus.

Yamal, pada usia 17 tahun dan 106 hari, menjadi pencetak gol termuda dalam sejarah pertandingan tersebut.

Raphina memberikan assist untuk gol bersejarah Yamal sebelum pemain Brasil itu sendiri mencetak gol dengan penyelesaian akhir yang apik untuk melengkapi skor pada menit ke-84 dan mengakhiri perlawanan Madrid.

Hasil ini membuat Barca unggul enam poin di puncak LaLiga dengan selisih gol yang mengesankan, 17 lebih banyak dari Madrid yang berada di posisi kedua.

Madrid, yang memenangkan kedua El Clasico musim lalu, tampak jauh dari mampu menyamainya di sini dan harus menjilat lukanya karena pengejaran gelar lainnya menjadi sedikit lebih sulit.

Ini adalah kekalahan liga pertama Madrid sejak September 2023, sementara Barca asuhan Flick mencatat kemenangan ke-10 dalam 11 pertandingan musim ini.

Kelima pelatih kepala Barca sebelumnya telah kalah dalam pertandingan pertama mereka saat bertugas melawan Madrid – Xavi, Ronald Koeman, Quique Setien, Valverde, dan Luis Enrique – sejak Gerardo Martino mengawasi kemenangan 2-1 dalam El Clasico pertamanya pada tahun 2013.

Namun, Flick menentang tren itu saat Barca menjadikannya minggu yang sempurna, setelah juga mengalahkan mantan klubnya Bayern Munich 4-1 di Liga Champions UEFA minggu lalu.

Dengan klub terbawah Valencia sebagai lawan berikutnya bagi pasukan Ancelotti, ini terasa seperti rintangan nyata terakhir antara timnya dan rekor tak terkalahkan di LaLiga.

Akan tetapi, seperti halnya Bayern di tengah pekan, Madrid terus berjuang untuk melepaskan diri dari perangkap offside agresif Barcelona, ​​dan pendekatan berani Flick untuk keluar dari penguasaan bola kembali membuahkan hasil.

[ tribunbatam.id/son ]

sumber: eurosport.com, beinsport.com