Jurus SMPN 1 Singkep Lingga Atasi Siswa Berlebihan Main Gadget lewat Permainan Tradisional

SMPN 1 Singkep di Lingga, Kepri kenalkan permainan tradisional, ajak siswa angkat kearifan lokal untuk atasi bermain gadget berlebihan

Penulis: Febriyuanda | Editor: Dewi Haryati
Jurus SMPN 1 Singkep Lingga Atasi Siswa Berlebihan Main Gadget lewat Permainan Tradisional - Main-Seremban-Siswa-SMPN-1-Singkep.jpg
Tribunbatam.id/Febriyuanda
PERMAINAN TRADISIONAL - Pelajar SMPN 1 Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri saat memainkan permainan seremban, mengangkat kearifan lokal.
Jurus SMPN 1 Singkep Lingga Atasi Siswa Berlebihan Main Gadget lewat Permainan Tradisional - Main-Rimau-SMPN-1-Singkep.jpg
Tribunbatam.id/Febriyuanda
PERMAINAN TRADISIONAL - Pelajar SMPN 1 Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri saat memainkan permainan rimau, mengangkat kearifan lokal.

TRIBUNBATAM.id, LINGGA - SMP Negeri 1 Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) punya cara sendiri, untuk mengatasi peserta didik berlebihan dalam bermain gadget.

Di antara upaya itu dengan mengenalkan dan mengajak siswa untuk bermain dua permainan lokal, yakni Rimau dan Seremban di halaman sekolah.

Kedua permainan ini menjadi salah satu permainan yang sering dimainkan anak-anak pada masanya, sebelum tergerus dengan kemajuan teknologi.

Lewat cara ini, para tenaga pendidik di sekolah tersebut seakan diajak bernostalgia. Sebab permainan ini tak asing bagi mereka.

Baca juga: Menilik Usaha Tradisional Warga Resang Lingga Bikin Sagu Ubi yang Sudah Turun Temurun

Para siswa tampak antusias mengikuti permainan tradisional ini, yang juga menjadi pengalaman baru bagi mereka.

Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan budaya dan kearifan lokal, serta memberikan pengalaman langsung kepada siswa tentang pentingnya memahami dan menghargai warisan budaya daerah.

Kepala SMPN 1 Singkep, Maulud mengatakan, pihaknya tidak ingin anak-anak hanya terbiasa dengan gadget atau permainan modern.

Tetapi juga mengajak mereka mengenal permainan yang kaya akan nilai budaya.

"Ini adalah bentuk pembelajaran tentang identitas budaya dan kebersamaan,” ujar Maulud, Kamis (31/10/2024).

Dalam acara yang menjadi bagian pembelian Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) ini disampaikan, kegiatan ini juga sebagai sarana untuk mengenalkan kearifan lokal kepada generasi muda. 

Baca juga: Pelajar SMAN 1 Singkep Selatan di Lingga Pukau Warga Tampilkan Keberagaman Tarian Adat

“Kami ingin siswa tidak hanya belajar tentang budaya dari buku, tetapi juga langsung berinteraksi dengan budaya tersebut melalui permainan yang telah ada sejak lama,” ujar Maulud. (Tribunbatam.id/Febriyuanda)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved