PELAJAR SMK DIBACOK

4 Fakta Pelajar SMK di Bengkulu Dibacok saat Mabar Game Online di Taman, Dapat 14 Jahitan di Wajah

Empat fakta pelajar SMK di Bengkulu dibacok saat sedang main game bareng di Taman Pantai Berkas, Bengkulu, pada Sabtu malam (2/11/2024).

Editor: Khistian Tauqid
TribunBengkulu.com /M Bima Kurniawan
Kolase Korban Muhammad Regi Ramadan (kiri) dan TKP di Taman Berkas (Kanan). Nasib Pelajar SMK Bengkulu Dibacok saat Mabar Game Online di Taman, Alami 26 Jahitan di Wajah. 

Regi sendiri tidak mengetahui kondisi teman-temannya yang lain maupun wajah pelakunya disebabkan lokasi yang gelap dan ramai. 

"Tidak tahu siapa saja karena gelap dan ramai sekitar 30 orang," jelas Regi. 

Baca juga: Suami Tikam Mantan Istri, Korban Ketakutan dan Kini Buat Laporan Polisi, Berharap Pelaku Ditangkap

Penjelasan Ketua RT

Pelajar SMK Kota Bengkulu bernama Muhammad Regi Ramadan (15), warga Kelurahan Pasar Berkas RT 3 menjadi korban pembacokan gerombolan remaja, di Taman Pantai Berkas, pada Sabtu malam (2/11/2024).

Ketua RT 1 Kelurahan Pasar Berkas Apandi (62) membenarkan TKP pembacokan pelajar SMK masuk wilayah RT 1. Ia pun sudah mengetahui adanya kejadian keributan antara kelompok remaja yang berujung pembacokan.

Ia awalnya mendapat informasi dari media sosial TikTok. "Dapat info dari TikTok, korban itu sudah di rumah sakit warga RT 3. Untuk lokasi kejadian memang betul itu wilayah RT 1 akan tetapi di taman itu sebenarnya punya manajemen sendiri, juga sudah jadi kawasan wisata yang diambil alih provinsi," kata Apandi. 

Lanjut Apandi, kondisi Taman Berkas saat malam hari memang minim penerangan. Kondisi taman gelap gulita  membuat Apandi dan masyarakat kesulitan memantau kejadian di wilayah Taman Berkas.

Masyarakat pun tidak berani memantau atau pun ikut campur karena kondisi taman yang gelap, khawatir terkena imbasnya.

"Jadi sekarang taman itu jika malam gelap, memang kenyataannya gelap gulita. Kalau taman itu terang kita dan masyarakat di sekitar bisa memantau jika terjadi apa-apa," beber Apandi. 

Selain gelap, kata Apandi, pada malam hari lokasi Taman Berkas memang sepi sehingga jarang dilalui oleh pengendara maupun masyarakat sekitar.

Hal itu membuat potensi kejahatan dan gangguan kamtibmas di wilayah tersebut semakin tinggi karena kondisinya sepi dan gelap gulita. 

"Masyarakat dan pedagang sore hari sudah pulang, jarang juga pengendara melintas," ucap Apandi.

Ia berharap, dengan adanya kejadian ini dapat ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah dengan memberikan penerangan yang cukup di kawasan Taman Berkas, untuk mengurangi potensi timbulnya gangguan kamtibmas.

"Kami mohon kepada pemerintah Taman Berkas tu dikasih penerangan lampu jalan di sekitar," ungkap Apandi.

Baca juga: Kronologi Pria di Batam Tikam Siswa SMAN 20, Pelaku Ketemu Korban di Tengah Jalan

Cerita Pedagang Soal Pembacokan Pelajar

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved