HOKKY KRISDIANTO MENINGGAL
Kisah Hokky Krisdianto Eks Pembalap Pernah Gabung Tim Malaysia, Tewas Kecelakaan Maut di Situbondo
Kisah pembalap nasional Hokky Krisdianto yang meninggal dunia karena kecelakaan maut di Situbondo.
TRIBUNBATAM.id - Kecelakaan maut di Jalan Raya Banyuglugur, Kab Situbondo, Jawa Timur, pada Km 148+800 ke arah Surabaya, Senin (18/11/2024) menewaskan mantan pembalap nasional, Hokky Krisdianto.
Ketika kecelakaan, Hokky Krisdianto menggunakan motor Yamaha X Max dengan plat nomor AB 5670 NX.
Motor Hokky Krisdianto menabrak sepeda motor Verza plat nomor P 4882 FM, yang dikendarai Fatdillah yang melaju dari arah berlawanan.
Baca juga: Momen Harmonis Hokky Krisdianto dan 3 Anaknya, Eks Pembalap Tewas Kecelakaan Maut di Situbondo
Awalnya motor Honda Verza melaju dari arah timur menuju ke arah barat, kondisi jalan menikung kekanan.
Tiba-tiba dari arah berlawanan melaju Yamaha XMAX yang melewati garis marka karena jarak begitu dekat.
Hokky Krisdianto akhirnya tidak bisa menghindar, sehingga terjadilah kecelakaan adu banteng dengan motor lain.
Pecinta balap motor Indonesia tentu juga merasakan duka yang mendalam dengan meninggalnya Hokky Krisdianto.
Apalagi Hokky Krisdianto merupakan pembalap berprestasi yang sudah melanglang buana ke seluruh Indonesia dan bahkan Malaysia.
Ada kisah-kisah menarik dari pembalap kelahiran Magelang, 15 November 1980 yang akrab disapa Hoks Fiftyseven Pembalap road race yang terkenal di era 2000-an ini sempat berpindah-pindah tim dan nyaris pensiun di usia 30 tahun.
Seperti pernah berpindah dari tim Star Motor asuhan Benny Jatiutomo ke tim Yamaha Yamalube FDR KYT Trijaya Bandung yang akan berkiprah di ajang Indoprix 2011.
"Saya akan menjadi pembalap sekaligus pelatih. Untuk yang terakhir itu, memang obsesi saya setelah mundur sebagai pembalap nanti," ujar Hokky saat itu dilansir Otomotifnet.

Baca juga: Penyerang Timnas Indonesia Hokky Caraka Siap Tampil Mati Matian di Piala Asia
Seperti diketahui, Hokky tidak lagi masuk skuad tim elit saat itu karena dinilai sudah mulai dimakan usia.
Saat kepindahannya, Hokky berusia berusia 30 tahun. Ketika itu Benny lebih memilih Sudharmono, pembalap asuhannya yang 2 tahun terakhir difokuskan ke ajang supersport.
Namun oleh Benny, Hokky tidak lantas dibuang begitu saja melainkan diproyeksikan sebagai pelatih.
Tetapi Hokky tidak mau karena merasa masih mampu berprestasi.
Ia mengatakan memang akan mundur di usia 30 tahun, namun berakhir diralat.
"Memang ada keingingnan mundur, tapi saya ralat karena masih memiliki misi untuk bisa menjadi juara Indoprix. Ya saya senang ternyata Rudy juga membutuhkan tenaga saya karena pembalap Trijaya lainnya, Anggi Permana Putra masih terbilang muda," lanjut Hokky saat itu.
Rudy Hadinata yang dimaksud adalah pemilik tim Trijaya yang mengantar Anggi Permana (20 tahun) menjadi juara Motoprix kelas seeded region 2 (Jawa) tahun 2010.
Menurut Rudy, selain masih dibutuhkan tenaganya sebagai pembalap, Hokky sangat berperan untuk membantu Anggi yang ketika itu baru pertama turun di ajang bergengsi Indoprix.
Ketika itu Hokky diharapkan bisa mentransfer ilmunya ke Anggi.
"Masuknya Hokky ke Trijaya ya blessing in disguise yang akan membuat tim Trijaya akan diperhitungkan nantinya," lanjut pria ramah ini.
Soal nilai kontrak, Rudy mengatakan tidak istimewa.
"Biasa saja yang normal-normal. Termasuk keinginan menjadi pelatih juga saya kabulkan. Saya berharap Hokky bisa ikut membangun pondasi tim Trijaya ini untuk bisa berkompetisi di ajang balap motor tanah air," kata Rudy lagi.
Selain itu, Hokky juga ingin mewujudkan cita-cita mendirikan sekolah balap motor saat itu.
Kalau sebelumnya banyak para pembalap senior atau mantan crosser mendirikan semacam sekolah motocross yang bertebaran di Solo, Yogyakarta dan Bandung.
Maka Hokky akan menjadi pioneer sekolah balap motor di Indonesia.

Hokky Krisdianto Dikontrak Malaysia
Hokky Krisdianto juga pernah ikut balap di event Petronas Asia Road Racing Championship (ARRC) yang digelar di sirkuit Buriram United International Circuit, Buriram, Thailand (8/9/2011).
Hokky saat itu dikontrak tim Outdo Koyoto Motul Y.Y Pang Racing Team, yang merupakan tim asal Malaysia.
"Di event ARRC, turun untuk kelas Underbone 130 cc pakai Yamaha Jupiter Z," ucap Hokky saat ditemui di pitnya kala itu.
Hal ini membuktikan pembalap Indonesia, banyak dicari oleh negara tetangga karena skill-nya sudah bagus.
Tentu jadi sebuah kemajuan di dunia balap motor karena pembalapnya mulai dilirik.
Tidak balapan di Indonesia, Hokky Krisdianto direkrut tim Yamaha Motul YY Pang, Malaysia.
Hokky waktu itu akan turun seluruh seri di kelas Underbone 125 cc Asia Road Racing Championship (ARRC) tahun 2011.
“Ada tawaran. Tapi, harus ikut tes dulu di Malaysia. Pembalap Malaysia juga ikutan tes. Saya dianggap lolos dan dikontrak di Yamaha YY Pang,” ujar Hokky yang juga Kepala Instruktur Balapan untuk pabrikan KYT.
(TribunBatam.id)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Sebagian artikel ini telah tayang di www.gridoto.com dengan judul "Kisah Almarhum Hokky Krisdianto, Nyaris Pensiun Balap di Umur 30 Tapi Batal Karena Ini".
5 Fakta Hokky Krisdianto Tewas Kecelakaan Maut di Situbondo, Unggahan Terakhir hingga Prestasi Balap |
![]() |
---|
Unggahan Terakhir Hokky Krisdianto sebelum Kecelakaan: Ucapan Ultah Berubah Duka, Doni Tata Sedih |
![]() |
---|
Momen Harmonis Hokky Krisdianto dan 3 Anaknya, Eks Pembalap Tewas Kecelakaan Maut di Situbondo |
![]() |
---|
Pesan Haru Julian Anak Hokky Krisdianto setelah Ayahnya Tewas Kecelakaan Maut di Situbondo |
![]() |
---|
Penyebab Hokky Krisdianto Eks Pembalap Nasional Meninggal Dunia, Tabrakan Adu Banteng di Situbondo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.