GUS MIFTAH MUNDUR

Usai Mundur Dari Utusan Presiden, Gus Miftah Tetap Berdakwah, Gayanya Sama dan Janji lebih Santun

Adapun mundurnya Miftah Maulana setelah dirinya viral menghina seorang penjual es teh bernama Sunhaji saat berdakwah di Kabupaten Magelang

Editor: Eko Setiawan
YouTube/KompasTV
Miftah Maulana Habiburrahman menyatakan mundur dari jabatan sebagai Utusan Khusus Presiden setelah ucapannya kepada Sunhaji, penjual es teh. Miftah Maulana bakal tetap berdakwah usai mundur menjadi Utusan Khusus Presiden. Dia berjanji akan berdakwah secara santun. 

TRIBUNBATAM.id - Usai nyatakan mengundurkan diri dari Utusan Presiden, Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah mengatakan akan tetap menjadi pendakwah.

Menurutnya, Dakwah yang dilakukannya itu akan tetap seperti biasa, yakni dengan penuh canda.

Namun dia mengatakan akan lebih berhati-hati lagi dalam memilih diksi dalam berucap.

"Secara prinsip, semua orang punya gaya dakwah masing-masing, punya karakter masing-masing. Karakter itu akan tetap akan saya pertahankan."

"Cuma, dengan pemilihan kata dan diksi yang lebih berhati-hati. Karakter dakwah mungkin tetap sama tetapi dengan pemilihan diksi dan kalimat yang lebih santun," katanya dalam konferensi pers, Jumat, dikutip dari YouTube Kompas TV.

Miftah Umumkan Mundur dari Utusan Khusus Presiden

Miftah mengumumkan mengundurkan diri sebagai Utusan Khusus Presiden pada hari ini lewat sebuah konferensi pers.

Adapun mundurnya Miftah Maulana setelah dirinya viral menghina seorang penjual es teh bernama Sunhaji saat berdakwah di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada 20 November 2024.

"Kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat, saya menyatakan mundur sebagai Utusan Khusus Presiden," katanya.

Baca juga: Gus Miftah Pastikan Mundur Dari Jabatannya Sebagai Utusan Presiden, Sebut Ini Bukan Langkah Mundur

Miftah menegaskan keputusannya untuk mundur bukan akibat ditekan oleh pihak manapun.

Dia mengatakan hal ini merupakan wujud tanggungjawabnya kepada Presiden Prabowo Subianto dan masyarakat Indonesia.

Miftah mengungkapkan keputusannya mundur bukanlah akhir, tetapi awal untuk dirinya berkontribusi lebih kepada bangsa dan negara.

Dia mengatakan jabatan yang diembannya hanyalah titipan.

"Seorang berjiwa ksatria pernah berkata kalau jabatan itu adalah titipan sementara. Karena ini, karena itu, adalah satu sarana untuk berbuat kebaikan."

"Oleh karena itu, sebagai seorang pendakwah dan pelayan umat, saya merasa bahwa pengabdian kepada bangsa dan negara Indonesia tidak terbatas hanya pada satu jabatan semata, tetapi mencakup ruang di mana saya dapat memberikan manfaat," ujarnya sambil berurai air mata.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved