PILKADA PALEMBANG 2024

Harta Kekayaan Ratu Dewa Walikota Terpilih Palembang 2024 Senilai Rp 5,36 Miliar, Berikut Rinciannya

Dalam laporan tersebut Ratu Dewa mengaku memiliki harta kekayaan senilai Rp 5.364.057.829 (Rp 5,36 miliar). Sebagian besar hartanya ini berasal dari

Editor: Eko Setiawan
Handout
Jumlah harta kekayaan Ratu Dewa Walikota Palembang Terpilih 2024, punya total kekayaan Rp 5,36 Miliar 

TRIBUNBATAM.id, PALEMBANG - Ratu Dewa sukses melenggang dan menjadi Walikota Palembang Terpilih 2024.

Dia dinyatakan menang dalam Pilkada Palembang 2024 dan akan memimpin Kota Palembang lima tahun kedepan.

Sosok Birokrat yang meniti karir dari bawah ini terakhir diketahui pensiun dini dan bisa ikut dalam kontestan politik di Palembang.

Berikut ini harta kekayaan Walikota Palembang Terpilih Ratu Dewa Berdasarkan situs e-LHKPN.

Ratu Dewa terakhir menyerahkan laporan itu pada 12 Februari 2024 untuk periodik 2023.

Dalam laporan tersebut Ratu Dewa mengaku memiliki harta kekayaan senilai Rp 5.364.057.829 (Rp 5,36 miliar).

Sebagian besar hartanya ini berasal dari aset berupa bidang tanah dan bangunan serta harta lainnya.

Ratu Dewa memiliki sembilan aset berupa tanah dan bangunan dengan total nilai mencapai Rp 3.695.585.700, ke sembilan aset ini terdiri dari

1. Tanah dan bangunan seluas 500 m2/128 m2 di Kab/Kota Palembang, hasil sendiri senilai Rp 825.000.000.

2. Tanah dan bangunan seluas 963 m2/400 m2 di Kab/Kota Palembang, hasil sendiri senilai Rp 810.000.000.

3. Tanah seluas 20000 m2 di Kab/Kota Indralaya, warisan senilai Rp 125.000.000.

4. Tanah Seluas 600 m2 di Kab/Kota Palembang, hasil sendiri senilai Rp 430.000.000.

5. Tanah seluas 600 m2 di Kab/Kota Palembang, hasil sendiri senilai Rp 175.000.000.

6. Tanah seluas 285 m2 di Kab/Kota Palembang, hasil sendiri senilai Rp 175.000.000.

7. Tanah seluas 337 m2 di Kab/Kota Palembang, hasil sendiri senilai Rp 370.000.000.

8. Tanah dan bangunan seluas 120 m2/90 m2 di Kab/Kota Palembang, hasil sendiri senilai Rp 410.585.700.

9. Tanah dan bangunan seluas 3000 m2/1000 m2 di Kab/Kota Palembang, hasil sendiri senilai Rp 375.000.000.

Selain itu Ratu Dewa juga tercatat memiliki lima aset kendaraan bermotor dengan total nilai Rp 662.500.000. Aset ini terdiri dari tiga mobil dan dua motor dengan rincian:

1. Mobil KIA Jeep tahun 2013, hasil sendiri senilai Rp 105.000.000.

2. Motor Yamaha Vixion tahun 2013, hasil sendiri senilai Rp 3.500.000.

3. Motor Honda BEAT tahun 2010, hasil sendiri senilai Rp 2.000.000.

4. Mobil Jeep Cherokee Limited 4.0 USA tahun 1997, hasil sendiri senilai Rp 120.000.000.

5. Mobil Toyota Yaris Cross Mini Bus tahun 2023, hasil sendiri senilai Rp 432.000.000.

Kemudian Ratu Dewa juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 85.700.000, tidak memiliki surat berharga, serta kas dan setara kas senilai Rp 920.272.129.

Di luar itu dirinya tercatat tidak memiliki kekayaan dalam bentuk apapun. Sehingga total harta kekayaan Sekda Palembang Ratu Dewa bernilai Rp 5.364.057.829 (Rp 5,36 miliar).

Pegawai Pemkot Palembang Haru Dengar Sambutan Perpisahan Ratu Dewa

Ratu Dewa resmi berpamitan dengan ribuan pegawai Pemkot Palembang, sebagai ASN dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang, Senin (29/7/2024) lalu.

Ribuan pegawai Pemkot Palembang itu nampak haru mendengar sambutan terakhir dari Ratu Dewa di Benteng Kuto Besak (BKB).

"Sebelumnya saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak PJ Walikota Palembang, Para pimpinan dan seluruh teman-teman ASN baik PNS maupun NON PNS atas kesempatan yang diberikan kepada saya memberikan sambutan perpisahan kepada teman-teman semua dan mungkin ini menjadi apel terakhir saya yang sangat istimewa dan berkesan," kata Ratu Dewa mengawali sambutan.

Ratu Dewa menceritakan genap 31 tahun lalu atau tepatnya 1 Maret 1993 ia diangkat pertama kali menjadi seorang PNS.

Ratu Dewa mengaku perjalanan menjadi seorang PNS tidak mudah, sebab berkali-kali tes yang diikutinya selalu gagal.  Namun ia tidak pernah menyerah untuk terus berusaha.

"Dari pelamar 750 orang saat itu hanya diterima 12 pegawai dan saya salah satu dari mereka dengan peringkat terakhir yaitu ke-12. Di Departemen Penerangan awal karir saya dimulai," kata dia. 

Saat menjadi staf penerangan di provinsi, Dewa mengaku 'Segalo Gawe' ia lakukan tanpa memilih pekerjaan mana yang lebih baik.

"Antar surat keluar masuk di Departemen Penerangan Sumsel bahkan Keliling Kantor Gubernur sambil membawa buku ekspedisi dan tak lupa pena ditaruh di saku kantong baju saya, pernah juga menjadi MC dadakan di acara cukup besar di Pemkot dan mau tidak mau, suka tidak suka saya harus siap," kata dia.

Beruntung kata Dewa ia di tempa oleh kedua orangtuanya untuk tidak mudah menyerah dengan keadaan sesulit apapun.

"Alhamdulillah banyak prestasi yang saya dapatkan pada saat itu mulai dari langganan juara lomba Pengucapan UUD 1945 tingkat Sumsel, Juara Pengucapan Panca Prasetya Korpri Tingkat Daerah Se-Sumatera Selatan dan banyak lainnya, Semua itu mungkin cara saya mencintai pekerjaan karena prinsip nya kita bekerja harus memiliki kreatifitas dan inovasi untuk mencapai prestasi," kata dia.

Dewa mengatakan, menjalani pekerjaan sudah biasa ia dihina, pernah dicaci maki dimarahi hingga sering disepelekan. 

Namun ia mengaku justru hal itulah yang membuat ia bersabar dan kuat menjalani masalah pekerjaan.

"Dihina ? sudah biasa, di caci maki ? pernah, dimarahi bahkan disepeleken ? sering. Tapi itulah yang membuat saya lebih kuat dan sabar dalam menjalani problematic pekerjaan sampai dititik sekarang, semoga ini menjadi motivasi untuk teman-teman semua dalam menjalankan sebuah amanahpekerjaan karena tujuan kita sama memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat lebih Berdaya dan Berdjaja," kata dia. 

Bahkan sebagai orang yang bertugas sebagai tukang konsep sambutan gubernur pernah merasakan kerta sambutan disobek oleh atasan, pernah diusir ketika menghadap atasan.

"Teman-teman jangan melihat saya sebagai apa sekarang ini , tapi lihatlah bagaimana perjuangan sosok seorang anak kampung yang memiliki mimpi yang tinggi untuk mengubah keadaan yang lebih baik," kata dia. 

Bahkan ia pernah merasakan bangku panjang selama 1 tahun 6 bulan.

"Bahkan sampai detik ini saya teringat seseorang pernah berkata kepada saya “ Pegawai cak kau ini dewa, dak katek potongan untuk jadi seorang Sekda Kota Palembang," kata Dewa.  

"Tidak terasa mungkin ini menjadi sambutan terakhir saya. Untuk Itu, pada kesempatan berharga Ini, baik atas nama pribadi, istri dan keluarga, maupun secara kedinasan, saya menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya dan setulus-tulusnya atas dukungan semua pihak dan kalangan, Wabil Khusus Kepada Bapak PJ Walikota Palembang, saudara pimpinan dan seluruh temanteman ASN yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, yang selama ini telah bersama membangun Kota Palembang yang kita cintai ini," kata dia.

Baca berita Tribunbatam.id lainnya di Google News

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved