Pasar Sore Bintan Center Sepi Pengunjung, Pedagang Kaki Lima Pilih Kembali ke Trotoar
Akibat minimnya pembeli, sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) yang sebelumnya mengisi Pasar Sore Bintan Center (Bincen) kembali berjualan di trotoar
Penulis: Yuki Vegoeista | Editor: Dewi Haryati
TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id — Akibat minimnya pembeli, sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) yang sebelumnya mengisi Pasar Sore Bintan Center (Bincen) Tanjungpinang memutuskan untuk keluar dan kembali berjualan di trotoar pinggir jalan.
Salah satu pedagang, Dinda, mengaku bahwa dagangannya sering membusuk karena tidak ada pengunjung yang datang ke pasar sore tersebut.
"Sepi sekali ya ampun, dagangan juga sering busuk. Paling tidak pendapatan hanya Rp15-30 ribu per hari saja," ungkap Dinda, Minggu (15/12/2024).
Ia menambahkan, alasan dirinya dan pedagang lainnya kompak meninggalkan Pasar Sore karena pendapatan mereka tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Baca juga: Legislator Kepri Wahyu Wahyudin Minta Pemda Ambil Langkah Sikapi Banyak Pasar Sepi Pembeli
Selain itu, berjualan di trotoar tidak memerlukan biaya sewa, berbeda dengan di Pasar Sore. Di situ pedagang dikenakan biaya sewa sebesar Rp40 ribu per hari meskipun saat ini belum diwajibkan di awal penempatan.
"Kalau di trotoar tidak bayar, kalau di Pasar Sore setelah beberapa bulan akan bayar. Di sini pendapatan bisa mencapai Rp200-250 ribu per hari, jauh lebih tinggi dibandingkan berjualan di sana," ujarnya.
Sebelumnya, pegawai dari instansi terkait sempat mendatangi para pedagang trotoar untuk mengimbau mereka agar kembali ke Pasar Sore.
Namun, para pedagang menolak karena khawatir dagangan mereka tetap sepi pembeli.
"Kami minta tetap berjualan di sini saja. Kalau pindah ke Pasar Sore, kasihan tidak ada yang beli dagangan kami," ujar Dinda.
Pedagang lain, Ferry, mengaku sempat berjualan di Pasar Sore selama lebih dari satu bulan, namun akhirnya memutuskan kembali ke trotoar karena pembeli pasar yang kurang ramai.
"Saya dan tiga pedagang lainnya paling terakhir keluar dari Pasar Sore. Berjualan di trotoar baru sekitar seminggu ini," kata Ferry.
Baca juga: Harga Ikan di Pasar Bintan Center Tanjungpinang Turun Imbas Sepi Pembeli
Ia mengatakan, keluhan para pedagang terkait sepinya pembeli di Pasar Sore sudah disampaikan kepada pemerintah. Namun, hingga kini belum ada solusi yang memadai, sehingga mereka memilih kembali ke trotoar.
"Terkadang lucu, saking sepinya, kita pedagang hanya saling melihat satu sama lain karena tidak ada pengunjung. Padahal berdagang ini mata pencaharian kami. Kalau tidak ada pembeli, bagaimana kami bisa makan?," pungkas Ferry.
Para pedagang berharap pemerintah mengerti kondisi mereka dan mengizinkan mereka tetap berjualan di trotoar. Sebab di sana lebih menguntungkan dibandingkan di Pasar Sore.
(TribunBatam.id/Yuki Vegoeista)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Bea Cukai Tanjungpinang Sita 4 Juta Batang Rokok Berbagai Merek dalam 7 Bulan Operasi |
![]() |
---|
Pemko Tanjungpinang Bentuk Tim Pengawasan, Respons Banyak Pegawainya Ngopi saat Jam Kerja |
![]() |
---|
Wali Kota Lis Belum Putuskan SDN 001 Tanjungpinang Barat Ditutup, Siswa Masih Belajar |
![]() |
---|
Rutan Tanjungpinang Perkuat Kolaborasi dengan BNN dalam Upaya Berantas Narkotika |
![]() |
---|
Kantin di SMAN 2 Tanjungpinang Ditutup VIRAL di Medsos, DPRD Kepri Sampai Turun Tangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.