Arus Mudik 2025
Arus Mudik Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang Kepri Diperkirakan Mulai 27 Maret
puncak arus mudik di Bandara RHF diperkirakan terjadi pada Kamis, 27 Maret 2025, dengan jumlah penumpang mencapai 905 orang.
Penulis: Yuki Vegoeista | Editor: Prawira Maulana
TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id – Menjelang periode angkutan Lebaran (Angleb) 2025, Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang telah melakukan berbagai persiapan guna memastikan kelancaran arus mudik dan balik.
General Manager RHF, Agung Brahmantyo, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan serangkaian langkah strategis, termasuk pemetaan fasilitas, uji keselamatan (safety check), serta apel kesiapan bersama dengan berbagai pemangku kepentingan.
"Apel tersebut melibatkan berbagai pihak, baik dari internal bandara maupun eksternal," ujarnya kepada awak media, Jumat (21/3/2025).
Menurut proyeksi yang dihimpun dari data pergerakan penumpang sebelumnya, puncak arus mudik di Bandara RHF diperkirakan terjadi pada Kamis, 27 Maret 2025, dengan jumlah penumpang mencapai 905 orang.
Sementara itu, puncak arus balik diprediksi terjadi pada Senin, 7 April 2025, dengan jumlah penumpang sekitar 650 orang. Secara keseluruhan, total pergerakan penumpang selama periode angkutan Lebaran ini diperkirakan mencapai 14.491 orang.
Angka ini menunjukkan adanya penurunan sebesar 19,42 persen dibandingkan periode Angleb tahun 2024, dan lebih rendah 34,25 persen dibandingkan dengan tahun 2019 sebelum pandemi, yang mencerminkan tingkat pemulihan atau recovery rate yang masih berlanjut.
Dari segi operasional penerbangan, jumlah pergerakan pesawat selama periode ini diperkirakan mencapai 180 penerbangan, mengalami penurunan sebesar 24,05 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, serta turun 29,96 % dibandingkan dengan tahun 2019.
"Secara rata-rata, pergerakan pesawat per hari selama musim mudik ini tercatat sekitar delapan penerbangan," tambanya.
Untuk meningkatkan kenyamanan dan efisiensi layanan bagi calon penumpang, Bandara RHF telah menyediakan fasilitas self check-in dengan dua unit perangkat check-in online.
"Dengan adanya layanan ini, penumpang tidak perlu lagi melakukan check-in secara langsung di meja layanan maskapai, melainkan dapat menggunakan mesin check-in mandiri yang telah tersedia di area bandara," ujarnya kembali.
Sementara itu, dari sisi maskapai, beberapa penyesuaian frekuensi penerbangan juga telah dilakukan guna menyesuaikan dengan permintaan selama periode Lebaran. Garuda Indonesia, yang awalnya melayani tujuh kali penerbangan per minggu, kini mengurangi frekuensinya menjadi empat kali dalam seminggu.
Citilink juga menyesuaikan operasionalnya dengan mengurangi jumlah penerbangan dari tujuh menjadi tiga kali per minggu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.