LEBARAN 2025

Menjelang Lebaran, Dinkes Natuna Imbau Warga Selektif Beli Kue Kering

Menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah, lapak pedagang yang menjual kue kering khas Lebaran mulai bermunculan disetiap sudut Kota Ranai

TribunBatam.id/Birri Fikrudin
NATUNA - Salah satu lapak pedagang kue kering yang menjual aneka kue kering khas lebaran di Kota Ranai, Kabupaten Natuna, Provinis Kepri, Rabu (26/3/2025). Dinkes Natuna mengimbau warga selektif dalam membeli kue kering. 

TRIBUNBATAM.id, NATUNA - Menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah, lapak pedagang yang menjual kue kering khas Lebaran mulai bermunculan disetiap sudut Kota Ranai.

Berbagai jenis kue dengan warna menarik, dan harga bervariasi menggoda pembeli untuk melengkapi hidangan di hari raya.  

Untuk itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Natuna mengimbau masyarakat, agar lebih selektif dalam memilih kue kering, yang dikhawatirkan mengandung bahan berbahaya dalam proses pembuatannya.  

Kepala Dinkes Kabupaten Natuna,  Hikmat Aliansyah mengatakan, bahwa kue kering dengan warna yang terlalu mencolok berpotensi mengandung zat berbahaya, seperti pewarna tekstil atau pengawet yang tidak sesuai standar kesehatan.

“Kami menyarankan masyarakat agar tidak tergiur dengan kue yang memiliki warna terlalu mencolok. Karena bisa jadi mengandung pewarna yang tidak aman untuk dikonsumsi,” ujarnya kepada TribunBatam.id, Rabu (26/3/2025).

Baca juga: PLN Natuna Siaga Penuh, Pastikan Keandalan Listrik Selama Idul Fitri 2025

Menurutnya, pewarna makanan yang aman umumnya menghasilkan warna tidak mencolok yang lebih lembut dan alami, bukan warna yang terlalu pekat atau mencolok.  

“Beberapa waktu lalu kami telah melakukan pemeriksaan terhadap takjil, dan ditemukan beberapa makanan yang dicurigai mengandung bahan pengawet yang tidak sesuai standar kesehatan. Karena itu, menjelang Idul Fitri ini, kami kembali mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati saat membeli kue kering,” jelasnya.    

Hikmat menyebut, ada beberapa bahan tambahan makanan yang sering digunakan oleh pedagang, untuk meningkatkan daya tarik dan ketahanan produk.

"Untuk pengawetan itu contohnya seperti Formalin dan Boraks, dan pewarna berbahaya diantaranya seperti Metanil Blue dan Rhodamin B, yang sangat berbahaya bagi kesehatan," katanya. 

Dinkes Natuna juga mengingatkan para pelaku usaha kuliner di Natuna, agar menggunakan bahan tambahan makanan yang sesuai standar kesehatan.

Selain itu, masyarakat juga diminta lebih berhati-hati dalam memilih makanan, terutama saat Lebaran.

Baca juga: Polres Natuna Gencarkan Patroli Malam Jelang Lebaran, Pemudik Diminta Lakukan Hal Ini

Dimana konsumsi camilan dan kue kering meningkat.  

Makanan yang mengandung bahan pengawet, pewarna, atau pemanis buatan dapat menyebabkan gangguan pencernaan, batuk, dan bahkan dalam jangka panjang berisiko menimbulkan penyakit serius.

“Kami berharap masyarakat lebih selektif dalam membeli kue Lebaran dan tidak ragu untuk menanyakan asal-usul serta bahan yang digunakan oleh pedagang,” tutup Kepala Dinkes. (TribunBatam.id/Birri Fikrudin)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved