Dokter Kandungan Lecehkan Pasien

Bumil Trimester 2 & 3 Jadi Kriteria Korban yang Diincar Syafril Firdaus, Dokter Kandungan di Garut

Kriteria korban yang diincar oknum dokter kandungan di Garut, Jawa Barat, M Syafril Firdaus, dalam melakukan aksi pelecehannya kini terbongkar.

Editor: agus tri
Tribunnews.com/Handout
DOKTER KANDUNGAN CABUL - Dokter kandungan Muhammad Syafril Firdaus alias MSF alias Iril (33) digiring petugas di kantor kepolisian, Jawa Baratm Kamis (17/4/2025). MSF ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan usai viral aksi pelecehan seksual dilakukannya terhadap pasien ibu hamil viral di media sosial. 

TRIBUNBATAM.id - Kriteria korban yang diincar oknum dokter kandungan di Garut, Jawa Barat, M Syafril Firdaus, dalam melakukan aksi pelecehannya kini terbongkar.

 Gegara aksinya melakukan pelecehan kepada para pasiennya di sebuah klinik di Garut, Syafril Firdaus telah ditetapkan sebagai tersangka.

Adalah ibu hamil yang usia kandungannya trimester 2 dan 3, mayoritas korban Syafril Firdaus. 

Trimester 2 yakni ibu hamil dengan usia kandungan 13-27 minggu.

Sementara, trimester 3 ini adalah ibu hamil dengan usia kandungan 28 minggu hingga menjelang persalinan.

Artinya, Syafril Firdaus memang mengincar korban yang sedang hamil besar.

Hal ini terungkap berdasarkan pengakuan mantan asisten dokter.

DIGIRING POLISI - Tampang M Syafril Firdaus atau MSF oknum dokter kandungan pelaku pelecehan seksual terhadap pasiennya di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Ia dihadirkan dalam ekpose kasus yang menjeratnya, Kamis (17/4/2025).
DIGIRING POLISI - Tampang M Syafril Firdaus atau MSF oknum dokter kandungan pelaku pelecehan seksual terhadap pasiennya di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Ia dihadirkan dalam ekpose kasus yang menjeratnya, Kamis (17/4/2025). (Tribun Jabar/ Sidqi Al Ghifari)

"Terutama yang hamil trimester 2 dan 3. Karena kalau trimester 1 tidak akan ada kesempatan untuk tangan ke arah atas perut dekat dada," katanya, Kamis (17/4/2025).

Menurutnya, tindakan Syafril sudah diketahui perawat dan staf klinik sampai-sampai terakhir pihak klinik memasang CCTV di ruang praktik dokter kandungan Garut.

Modus sang dokter untuk menggaet korbannya juga seragam, mulai dari foto bareng, chat WA, postingan foto di media sosial.

"Dia akan chat pasien diawali dengan basa-basi nanya tempat di Garut wisata dan kuliner. Lama kelamaan dia akan reply semua update pasien, chat gak jelas dan merayu pasien menawarkan USG gratis," jelasnya.

Pasien yang masuk perangkap, katanya, akan disuruh datang ke klinik di jam terakhir.

Setiap ada pasien seperti itu, katanya, asisten akan disuruh pulang lebih dulu.

"Dengan larangan daftar dan harus bilang sudah ada janji dengan dia kepada asisten."

"Kita bukan tidak mendampingi tapi kita selalu disuruh pulang dan tidak boleh masuk," imbuhnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved