KEJADIAN DI BINTAN
Pesan Afrizal ke Ibu Sebelum Ditemukan Tewas Gantung Diri: Mak, Umur Aku Tak Panjang Lagi
Afrizal (29), pria di Bintan yang ditemukan tewas gantung diri sempat pamit ke sang ibu jika hidupnya tak lama lagi.
Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, BINTAN - Afrizal (29), pria di Bintan yang ditemukan tewas gantung diri sempat pamit ke sang ibu sebelum ditemukan di rumah kosong..
Perkataan ini disampaikan ibu korban, Rapian di rumah duka Jalan Bangun Rejo, RT 003/RW 002, Kelurahan Gunung Lengkuas, Jumat (16/5/2025).
Dua hari lalu, korban sempat bilang bahwa umurnya tidak akan panjang dan dia akan pergi untuk selamanya.
"Mak, umur aku tidak panjang lagi," kata Rapian meniru perkataan anaknya.
Rapian kala itu tak menganggap ucapan itu adalah pesan terakhir dari anaknya.
Baca juga: Kronologi Pria di Bintan Tewas Kondisi Gantung Diri, Ibu Afrizal Ungkap Kesaksian Anak
"Lalu saya bilang, semua akan mati. Jadi jangan ngomong seperti itu, tobatlah," cerita Rapian.
Keesokan harinya, Kamis (15/5/2025) sekira pukul 17.00 WIB, Rapian pulang dari kerja.
Dia menanyakan keberadaan anaknya itu kepada sang suami, Farid.
Farid yang tidak bisa berbicara (tuna wicara) memberikan bahasa isyarat agar Rapian mencari anaknya karena tidak berada di rumah.
“Saya sudah cari tapi tetap tidak menemukannya. Terus menunggunya sampai Jam 9 malam, Namun tak kunjung pulang,” jelasnya.
Baca juga: BREAKING NEWS Seorang Pemuda di Bintan Ditemukan Tergantung di Rumah Kosong
Hingga keesokan harinya, Jumat (16/5/2025) sekira pukul 05.50 WIB, Rapian memiliki firasat buruk terkait keberadaan anaknya.
Rapian lalu berkeinginan ke rumah kosong yang berjarak lebih kurang 150 meter dari rumah.
Di sana, Rapian memberanikan diri masuk kedalam.
Rapian pun kaget melihat anaknya telah tergantung dengan posisi tali di leher.
“Saya seperti ada yang suruh ke rumah kosong," ujarnya.
Pas di sana dia melihat anaknya sedang tergantung.
Baca juga: Meteran Listrik Rumah Warga Bintan Rusak Gegara Sambaran Petir, Sulastri Cemas saat Hujan Turun
"Saya teriak histeris dan berlari hingga terjatuh,” lanjutnya.
Rapiah pun buru -buru memberitahukan ke tetangga dan ke Ketua RT 003/RW002, dan diteruskan ke Polsek Bintan Timur.
Rapian tak menyangka anaknya mengakhiri hidup dengan cara seperti ini.
Padahal tidak ada permasalahan apapun.
“Pikirannya memang pendek. Kami nasehati tidak mau dengar,” ujarnya.
Rapian menjelaskan bahwa anak bungsu dari lima bersaudara itu memang memiliki keanehan.
"Terkadang anak saya sering bicara sendiri," ucapnya.
Begitu ditegur dan tanya dia mengaku berbicara dengan kawan secara kasat mata atau mahluk halus dan dia bisa melihat makhluk-makhluk halus itu.
"Padahal saya tidak melihat ada orang di sekitarnya. Dia bahkan sering berinteraksi dengan mahluk halus," tuturnya.
Tingkah itu tak membuat Rapian putus asa, dia sering membawa anaknya berobat.
Kendati demikian, korban sering bepergian keluar daerah dan ke luar negeri sejak tahun 2018.
Mulai ke Jakarta, Bandung, Batam, Dumai, hingga Filipina.
Korban berencana jalan Singapura dalam waktu dekat bersama kawannya namun tak jadi.
Terakhir korban kerja di Kota Batam. Namun dua hari setelah Puasa Ramadhan 1446 Hijriah, korban pulang ke rumah.
"Sampai meninggal korban tidak ada pekerjaan,,” bebernya.
Selama ini, Rapian tidak pernah mengengkang ataupun menuntut anaknya.
"Segala kebutuhannya sehari-hari dipenuhinya. Bahkan kalau dia pesan barang, saya yang bayar," kata dia.
Disinggung soal apakah ada permasalahan pribadi, Rapian mengakui tidak tahu soal hal itu, sebab anaknya tidak pernah cerita masalah apapun, termasuk masalah percintaan.
Setelah kejadian korban sempat di bawah ke RSUD Bintan.
Setelah dipastikan meninggal, korban langsung di bawah pulang ke rumahnya.
Korban tidak di lakukan outopsi atas permintaan keluarga.
Jenazahnya pun sudah dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) batu 18 Bintan.
Berdasarkan pantauan TribunBatam.id di lokasi, rumah kosong itu kini masih terpasang garis polisi.
Rumah itu sudah bertahun-tahun tidak dihuni pemiliknya.
Rumah itu terletak di antara pepohonan rindang dan tidak ada tetangga dekat.
Dinding rumah bercat putih. Jendela dan pintu pun sudah rusak.
Setiap hari rumah itu terbuka begitu saja, sehingga siapapun bisa masuk ke dalam rumah.
Di bagian ruang tamu, tampak sejumlah sofa dalam kondisi rusak. Sofa tampak usang termakan usai.
Sebuah helm hitam tanpa kaca diletakkan begitu saja di teras rumah.
Sebagian plafon dan atap rumah itu sudah mulai rusak.
Di kala hujan, air hujan menembus hingga ke dalam rumah.
Rumah itu cukup seram saat di lihat secara dekat. (TribunBatam.id/Ronnye Lodo Laleng)
Disclaimer: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Tiang Listrik di Bintan Kepri Nyaris Tumbang Usai Diterjang Angin Kencang, Videonya Viral |
![]() |
---|
Video Warga Bintan Mengadu ke Presiden RI terkait Penganiayaan Viral, Ini Kata Polisi |
![]() |
---|
Dilaporkan Hilang di Hutan, Warga Bintan Ditemukan Selamat Setelah Selama 24 Jam |
![]() |
---|
Kronologi Pria di Bintan Tewas Kondisi Gantung Diri, Ibu Afrizal Ungkap Kesaksian Anak |
![]() |
---|
BREAKING NEWS Seorang Pemuda di Bintan Ditemukan Tergantung di Rumah Kosong |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.