PEMBUNUHAN DIAN NOVITA SARI

Dian Novita Sari Dieksekusi di Hotel Semarang, Ternyata Punya Suami dan Dua Orang Anak di Jakarta

Tangisnyapun pecah, ia tidak menyangka wanita yang dia cintai itu menjadi korban pembunuhan oleh orang yang tidak dia kenal di kamar hotel.

Editor: Eko Setiawan
TRIBUN JATENG/BUDI SUSANTO
PEMULASARAN JENAZAH - Mobil berkelir orange terparkir di Pemulasaraan Jenazah RSUP Dr Kariadi Semarang, Senin (9/6/2025). Mobil tersebut merupakan mobil Inafis Polrestabes Semarang, yang sedang menunggu pemeriksaan jenazah perempuan yang yang tewas secara misterius usai diantar oleh dua orang tak dikenal. 

TRIBUNBATAM.id, Semarang - Seorag ibu muda tewas di Kamar Hotel, Semarang. Ternyata Dian Novita Sari dibunuh dan Mayatnya dikirim ke Rumah Sakit oleh Dua pria misterius.

Kini setelah heboh, Suami Dian Novita Sari berangkat ke Semarang untuk menjemput jenazah sang istri.

Tangisnyapun pecah, ia tidak menyangka wanita yang dia cintai itu menjadi korban pembunuhan oleh orang yang tidak dia kenal di kamar hotel.

Suaminya tersebut diketahui bernama Joko Hutagaol. Ia berangkat ke Semarang untuk menjemput jenazah istrinya, Dian Novita Sari, yang dibunuh di Hotel Citradream, Semarang, Jawa Tengah.

Joko Hutagaol dan Dian Novita Sari dikaruniai dua anak dan selama ini tinggal di Duren Sawit, Jakarta Timur.

Namun, sejak satu tahun terakhir, Dian Novita Sari pamit pergi ke Semarang untuk bekerja.

Meski demikian, pihak keluarga tidak mengetahui pasti pekerjaan yang dilakoni korban di Semarang.

Kini, suami Dian Novita Sari, Joko Hutagaol (36) sudah bertolak ke Semarang untuk mengurus proses pengambilan jenazah istrinya. Rencananya, jenazah Dian bakal dimakamkan Teluk Pucung, Kota Bekasi.

Sosok Dian Novita Sari Diungkap Mertua

Sosok Dian Novita Sari diungkap oleh ibu mertuanya, Ibu Boru Manurung (59).

Boru Manurung menuturkan, sejak satu tahun terakhir Dian memang pamit pergi ke Semarang untuk bekerja.

Namun pihak keluarga tidak mengetahui pasti pekerjaan dilakoni korban. 

Pasalnya sudah satu tahun terakhir Manurung tidak berkomunikasi dengan Dian, sehingga pihak keluarga mengaku terkejut saat awal mendapat kabar duka dari kepolisian.

Di mata Boru Manurung sebagai seorang mertua, Dian merupakan sosok menantu yang baik dan tidak memiliki masalah dengan keluarga besar selama tinggal di wilayah Pondok Kopi.

"Hubungan antara mertua, atau pun dengan ipar baik-baik saja. Makanya kita kaget pas mendengar kabar dari kepolisian, kenapa sampai kejadian dibunuh seperti ini," ujarnya, Selasa (10/6/2025).

Boru Manurung lalu mengungkapkan pihak keluarga pertama kali mendapatkan kabar duka dari personel Polres Metro Jakarta Timur yang datang ke rumah pada Senin (9/6/2025) sekira pukul 14.00 WIB.

Pihak keluarga tidak menyangka Dian yang merupakan ibu dari dua anak warga Kampung Rawadas, Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, tersebut tewas secara mengenaskan.

"Dari Polres Jakarta Timur datang kasih kabar. Katanya mereka dapat kabar dari Polisi di Semarang, kalau wanita yang tewas di Semarang itu warga Pondok Kopi," kata Boru Manurung.

Personel Polres Metro Jakarta Timur yang datang menjelaskan bahwa jasad Dian awalnya diantar oleh dua orang pria ke RSUP Kariadi, Semarang, lalu ditinggalkan begitu saja.

Saat awal menerima kabar duka, pihak kepolisian sudah menjelaskan bahwa Dian menjadi korban pembunuhan, namun butuh penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan identitas pelaku.

Pihak kepolisian pun sempat meminta izin kepada keluarga untuk melakukan autopsi jenazah Dian guna memastikan penyebab kematian, dan keperluan penyelidikan Satreskrim Polrestabes Semarang.

"Waktu dalam proses autopsi kita (keluarga) enggak bisa datang, akhirnya kita kasih surat kuasa. Setelah itu baru kita menyusul untuk mengambil jenazahnya di sana (Semarang)," ujarnya.

Pihak keluarga menyatakan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kasus pembunuhan terhadap jajaran Satreskrim Polrestabes Semarang yang sudah meringkus pelaku pembunuhan Dian.

Sementara terkait jenazah, rencananya hari ini setelah proses autopsi rampung jenazah Dian akan dibawa ke Teluk Pucung, Bekasi, untuk dimakamkan sesuai keputusan keluarga Dian.

"Sekarang kita mau menuju Bekasi. Pihak keluarga dari bapaknya (Dian) meminta untuk dimakamkan di Bekasi. Saya sebagai mertua menerima saja yang terbaik untuk dia," lanjut Boru Manurung.

Pelaku Berhasil Ditangkap Polisi

Jajaran Satreskrim Polrestabes Semarang sudah berhasil meringkus pelaku pembunuhan Dian Novita Sari, yakni pria bernama Aditya Dwi Nugraha. Ia diamankan di wilayah Surabaya, Jawa Timur.

Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Andika Dharma Sena menyebut, motif tersangka melakukan pembunuhan terhadap korban, Dian Novita Sari, adalah karena sakit hati.

Tersangka Aditya Dwi Nugraha mengaku sakit hati karena korban tidak bisa memenuhi permintaan darinya. "Iya motif sakit hati karena (korban) tidak sesuai apa yang diharapkan sama pelaku," jelas Andika, Selasa (10/6/2025).

Korban Dian Novita Sari sebelumnya menginap di kamar 203 hotel Citra Dream Semarang.

Kemudian, Dian diantar oleh dua pria tak dikenal ke RSUP Kariadi Semarang pada Senin (9/6/2025) pukul 08.00 WIB. Korban diantar ke rumah sakit sudah dalam kondisi meninggal dunia oleh dua pria tersebut.

Ada sejumlah luka di tubuh korban, seperti leher, mulut berdarah, dan kuku memar.

Tak hanya itu, korban mengenakan pakaian tak lengkap.

Selepas mendapatkan laporan dari rumah sakit, polisi melakukan penyelidikan dan memburu pelaku.

Polisi menyisir kasus ini dengan memintai keterangan dari dua pria yang mengantarkan korban ke rumah sakit. 

Keterangan dari para saksi ini mengerucut ke tersangka yang ternyata sudah melarikan diri ke Surabaya, Jawa Timur. "Ya kami tangkap di Surabaya," sambung Andika.

Menurut Andika, tersangka ini masih diperiksa secara intensif.

Pihaknya masih mengulik soal keterlibatan tersangka dengan korban.

Terkait korban sempat diisukan sebagai pekerja seks perempuan (PSP), Andika belum bisa memastikannya.

"Ya soal itu nanti kita sampaikan. Ini tersangka juga lagi diperiksa dulu, kalau sudah lengkap baru kita sampaikan," jelasnya.

Sementara, soal dua pria yang mengantarkan korban ke rumah sakit, Andika mengatakan statusnya masih saksi.

"Yang mengantarkan itu beda orang (dengan tersangka) ini kami periksa dulu dan dalami prosesnya," tambahnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved