KAPAL TENGGELAM DI BATAM

Kelebihan Muatan Renggut Nyawa Anak Pulau, Hasim Sebut Ini Harus Jadi Pelajaran

Namun dibalik peristiwa itu, sorotan mata mengarah pada dugaan kelalaian warga. Apalagi, kapal yang berkapasitas 6 orang namun mengangkut 13 orang

Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Eko Setiawan
Beres/TribunBatam
Tokoh masyarakat pesisir Batam, Hasim ketika turut ikut melakukan pencarian korban  

TRIBUNBATM.id, Batam -  Kecelakaan laut yang menewaskan tiga anggota tim sepak bola dari Pulau Nenek menyisakan duka dan keprihatinan mendalam. 

Long boat yang mengangkut 13 orang tersebut terbalik dihantam gelombang tinggi saat dalam perjalanan menuju Pulau Setokok untuk mengikuti pertandingan persahabatan antarpulau menyambut HUT RI. 

Namun dibalik peristiwa itu, sorotan mata mengarah pada dugaan kelalaian warga. Apalagi, kapal yang seharusnya berkapasitas 6 orang namun mengangkut 13 orang. 

Sala satu tokoh masyarakat pesisir pulau,  Hasim angkat bicara terkait insiden yang terjadi di Perairan Selat Nenek pada Rabu (25/6) itu. 

Ia menilai, musibah itu seharusnya bisa dicegah apabila keselamatan menjadi prioritas utama dalam pelayaran.

“Kita semua ikut berduka, tapi ini juga harus menjadi pelajaran penting bagi masyarakat pulau. Jangan sampai ada korban lagi hanya karena mengabaikan keselamatan,” ujar Hasim merespon kejadian itu, Sabtu (28/6). 

Ia juga secara terbuka mengkritik penggunaan long boat yang kelebihan muatan. Boat kecil yang semestinya hanya memuat beberapa orang, justru diisi hingga 13 penumpang tanpa memperhatikan kapasitas dan faktor keselamatan.

“Orang pulau tahu semua kapasitas boat itu. Sekecil itu diisi 13 orang. Ini over limit. Apalagi mereka menyeberangi laut yang bisa tiba-tiba bergelombang. Kasihan mereka yang tak bisa berenang. Kalau terjadi insiden, nyawa jadi taruhan,” katanya.

Ia mengungkapkan dirinya ikut terlibat dalam proses pencarian korban bersama warga lainnya, termasuk memberikan dukungan logistik seperti bahan bakar selama pencarian berlangsung. Namun, ia menegaskan insiden ini harus menjadi evaluasi serius.

“Saya ikut pencarian. Anggaran minyak juga kita yang dukung. Tapi masyarakat juga harus ditegur. Jangan sampai kejadian seperti ini terus berulang. Ini bukan yang pertama, dan sudah memakan korban jiwa. Biar ke depan semua orang lebih hati-hati. Jangan seenaknya lagi,” tuturnya.

Insiden tenggelamnya long boat tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Kapal yang mengangkut 13 orang rombongan tim sepak bola dari Pulau Nenek dihantam gelombang tinggi saat melintas di Selat Nenek menuju Pulau Setokok

Lokasi kejadian diketahui berada di koordinat 00°54'38" LU dan 104°01'47" BT, sekitar 26 kilometer dari Pos SAR Batam.

Pencarian korban dilakukan oleh tim SAR gabungan bersama warga dan nelayan sekitar. Dari 13 penumpang, 10 orang berhasil ditemukan dalam keadaan selamat, sementara tiga lainnya ditemukan meninggal dunia.

Ia berharap insiden ini menjadi peringatan keras bagi seluruh warga pulau agar tidak lagi mengabaikan aspek keselamatan ketika melakukan perjalanan laut, terutama menggunakan sarana transportasi yang tidak layak.

“Tolong ini jadi pelajaran untuk semua. Keselamatan jangan dianggap sepele, karena yang dipertaruhkan adalah nyawa,” pungkasnya. (TribunBatam.id/bereslumbantobing)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved