Emosi Calon Penumpang di Pelabuhan Kijang Bintan, Emak-Emak Sampai Histeris, Kacab Pelni Blak-Blakan
Calon penumpang kapal Pelni KM Tidar marah-marah di Pelabuhan Sei Kolak, Kijang, Kabupaten Bintan, Kepri. Mereka kecewa dengan layanan Pelni. Ada apa?
Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, BINTAN - Situasi tak biasa terjadi di Pelabuhan Sei Kolak, Kijang, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Kamis (3/7/2025).
Sejumlah masyarakat dan calon penumpang Kapal Motor (KM) Tidar marah-marah di Pelabuhan Pelni di Bintan itu.
Mereka kesal, dengan layanan petugas PT Pelni cabang Tanjungpinang di Pelabuhan tersebut.
Petugas menurut mereka lamban dalam melayani penumpang, mulai dari boarding pass, hingga antre masuk ke dalam ruang tunggu.
Akibatnya, sejumlah penumpang harus rela tunggu di luar ruang tunggu hingga berjam-jam.
Baca juga: Jadwal Kapal Pelni KM Tidar Terbaru Hingga Juni 2025, Rute Kijang, Tanjung Priok, Surabaya, Makassar
Mereka harus berjuang melawan teriknya matahari yang begitu panas di Pelabuhan Kijang, Kamis (3/7/2025) siang.
Sebagian ibu dan anak kecil bahkan rela berjuang di antara ribuan penumpang yang juga akan ikut berlayar dengan KM Tidar.
Saling dorong, dan teriakan pun terjadi di sela-sela antrean dan di luar ruang tunggu.
Ibu-ibu pun sempat histeris, meminta agar tidak didorong oleh penumpang lain.
Suara keras itu tak mendapat tanggapan dari sejumlah petugas di lokasi.
Baca juga: Jadwal Kapal Pelni KM TIDAR dari Tanjung Priok, Jakarta Utara ke Lembata NTT Bulan Maret 2025
Desak-desakan juga melibatkan sejumlah buruh bagasi yang tengah berjuang memikul barang -barang calon penumpang.
"Saya lihat petugas Pelni atau instansi yang terlibat dalam pelayanan penumpang di Pelabuhan Kijang kurang gercep," kata calon penumpang, Ande
Ande mengaku kondisi seperti ini, justru sudah terjadi beberapa kali, dan membuat calon penumpang tidak nyaman.
"Kami selalu ikut menjadi korban. Kami harus tunggu lama di luar ruang tunggu, di saat hujan barang kami pasti basa, di saat panas kami keringat," jelasnya.
Lambatnya pelayanan ini sempat di protes calon penumpang.
Seorang penumpang pria sempat marah-marah di hadapan petugas.
Selain lambat, petugas kurang tegas dengan keluar masuk sejumlah orang ke dalam ruang tunggu.
"Saya perhatikan beberapa pengantar bisa masuk ke dalam ruang tunggu. Giliran pengantar kami masuk justru di larang. Tidak adil, kita ini sama-sama calon penumpang," ujar pria tanpa menyebutkan identitasnya usai marah-marah.
Baca juga: Pelabuhan ASDP Tanjunguban Bintan Perluas Trestle untuk Pejalan Kaki, Ini Tanggapan Warga
Dia sangat berharap, petugas PT Pelni cabang Tanjungpinang, segera berbena.
"Jangan buat kami jadi korban di lapangan. Kami juga beli tiket dan bayar pajak. Tolong perlakukan kami sama sesuai aturan," ketusnya.
Menanggapi peristiwa ini, Kepala Cabang PT Pelni Tanjungpinang, Putra Kencana pun angkat bicara.
Kepada Tribun Batam, Putra menyampaikan sejumlah kendala yang di hadapi di lapangan.
Ia menjelaskan, begitu kapal tiba di Pelabuhan Kijang, penumpang langsung turun dengan tertib dan dikawal petugas.
Proses debarkasi tentunya lama karena banyak barang dan ada 1.800 penumpang yang turun hari ini di Pelabuhan Kijang, Bintan.
"Kami membutuhkan waktu, sebab kapal akan dilakukan cleaning terlebih dahulu dan memakan waktu paling cepat 1.5 jam," jelasnya.
Baca juga: Speed Boat Bawa 6 Penumpang Termasuk Bayi Terbalik di Perairan Pantai Indah Kijang Bintan
Di saat bersamaan, jumlah penumpang yang tinggalkan Pelabuhan Kijang juga tergolong banyak.
Jumlahnya mencapai 1.644 orang.
Sementara kapasitas daya tampung terminal hanya sedikit, 200-an orang saja.
"Kapasitas ruang tunggu terminal tidak bisa menampung semua penumpang. Hanya 200an saja, sehingga penumpang lain terpaksa tunggu di teras terminal hingga di luar," ungkapnya.
Petugas Pelni hanya bisa mengizinkan 200an calon penumpang saja yang masuk.
Jika semua masuk maka tidak akan menampung dan pelayanan makin kacau.
Baca juga: Jadwal Kapal Pelni KM Tidar dari Tanjung Pinang, Kepulauan Riau ke Makasar, Sulawesi Selatan
Pelni cabang Tanjungpinang selalu berusaha memberikan pelayanan semaksimal mungkin untuk kenyamanan dan keamanan penumpang.
Tentunya Pelni tidak bisa sendirian karena di pelabuhan sendiri ada otoritas dan pengelola pelabuhan.
"Kami juga butuh kerjasama dari semua stakeholder dan penumpang untuk menjaga keamanan dan kenyamanan," ujarnya.
Tentu info ini menjadi perhatian untuk evaluasi dan perbaikan kedepannya. (TribunBatam.id/Ronnye Lodo Laleng)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Wujud Kepedulian Sosial: Ditpamobvit Polda Kepri Salurkan Ratusan Paket Beras Murah |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kepri Sabtu 20 September 2025, Lebih Dominan Cerah Berawan |
![]() |
---|
Tuntaskan Kemiskinan di Kepri, Dinsos Beri Bantuan 3.700 Paket Sembako dan UEP di Lingga |
![]() |
---|
Kolaborasi Bintan Resorts untuk Selamatkan Penyu di Pulau Bintan |
![]() |
---|
Jurus Dinsos Kepri Tuntaskan Kemiskinan Lewat Dua Program, Apa Itu? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.