SOSOK

Perjalanan Karier I Made Satria Bupati Klungkung, Pernah Jadi Anggota DPRD, Ini Gebrakannya

Simak perjalanan karier serta gebrakan Bupati Klungkung, I Made Satria.

Editor: Khistian Tauqid
Istimewa
REKAM JEJAK KEPALA DAERAH - Bupati Terpilih Klungkung 2024, I Made Satria sebelum memenangkan Pilkada 2024. Berikut ini adalah perjalanan karier serta gebrakan Bupati Klungkung, I Made Satria. 

TRIBUNBATAM.id - Berikut ini adalah perjalanan karier serta gebrakan Bupati Klungkung, I Made Satria.

I Made Satria didampingi oleh Tjokorda Gde Surya Putra sebagai Wakil Bupati Klungkung yang terpilih melalui Pilkada 2024.

Pasangan I Made Satria - Tjokorda Gde Surya Putra memenangkan Pilkada 2024 berkat perolehan 63.794 suara.

I Made Satria - Tjokorda Gde Surya Putra dapat tersenyum lebar karena tidak perlu menyelesaikan sengketa Pilkada 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Pasalnya, melalui laman resmi mkri.id tidak memperlihatkan permohonan sengketa Pilkada Klungkung 2024 dari pasangan calon lainnya.

Oleh karena itu, I Made Satria - Tjokorda Gde Surya Putra bisa dilantik sebagai kepala daerah terpilih pada Februari 2025 lalu.

Sosok I Made Satria pastinya sudah tidak asing bagi masyarakat Kabupaten Klungkung, Bali.

I Made Satria sudah pernah menjabat sebagai Anggota DPRD Klungkung periode 2019-2024.

Bahkan, I Made Satria bisa merasakan periode keduanya sebagai Anggota DPRD Klungkung lewat Pemilu 2024.

Namun, I Made Satria memilih untuk melepas jabatannya tersebut demi mengikuti Pilkada 2024.

Sepertinya I Made Satria tidak akan melepas masa jabatannya karena ia berhasil memenangkan Pilkada 2024.

Perjuangan I Made Satria hingga bisa menjadi Bupati Klungkung tentu tidaklah mudah dan sebentar.

Rekam Jejak

Pria kelahiran 18 April 1972 berasal dari Banjar Sental Kangin, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Bali.

Sebelum memutuskan menjadi calon bupati, sosok Calon Bupati (Cabup) Klungkung, I Made Satria ternyata maju menjadi Klungkung 1 bukan atas kemauannya sendiri, akan tetapi dorongan dari masyarakat, khususnya di Nusa Penida.

Hal ini dikarenakan Made Satria memiliki keunggulan tersendiri, dibandingkan calon lainnya utamanya dari dua pasangan calon lainnya.

Seperti dikatakan salah satu tokoh asal Nusa Penida, I Wayan Kirim, mengakui bahwa Made Satria dan adiknya Ketut Leo memang sudah membantu masyarakat sejak sebelum menjadi seorang DPRD Klungkung. 

“Kami mendorong kenapa tidak maju menjadi Bupati Klungkung, dan gayung bersambut beliua mendapat restu dan saat ini maju menjadi calon bupati untuk mewujudkan Klungkung yang lebih baik kedepannya,” kata Kirim, Selasa (12/11/2024).

Kirim menyebut, Made Satria dan adiknya menata kawasan Cristal Bay, menjadi asri karena kawasan ini ada kawasan yang disucikan yakni Pura Penida sebagai cikal bakalnya Pulau Nusa Penida.

 “Pak Ketut Leo melihat banyak pedagang berserakan tidak jelas, dan merusak pemandangan alam, kemudian direlokasi jadi satu dengan menggunakan dana pribadinya,” imbuhnya.

Tokoh lain, I Nyoman Sadru menyebut yang dilakukan selama ini sudah puluhan miliar uang dikeluarkan untuk kegiatan yadnya dan kemanusiaan oleh dua sosok ini.

“Pembangunan pura, pelaksanaan karya agung, membantu ribuan orang mencari kerja, menata infrastruktur, banyak lagi buktinya kami tidak bisa bayangkan ada orang seperti itu mau membantu secara ikhas dengan dana pribadinya,” ungkap Sadru.

Sementara I Made Satria mengatakan tidak ingin mengecewakan keinginan masyarakat sehingga rela menanggalkan kursinya di DPRD Klungkung untuk maju calon bupati dari PDI Perjuangan. 

“Untuk itu program yang kami jalankan kedepan bersama Tjokorda Gde Surya Putra adalah program ungulan yang realistis, untuk kemajuan Klungkung dan peningkatan kesejahteraan masyarakaratnya,” kata Satria saat itu.

Saat ini, ia fokus mendongkrak PAD Klungkung.

"Fokus saya bagaimana bisa mendongkrak PAD Klungkung jauh lebih besar. Sehingga Klungkung bisa lebih mandiri, meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat Klungkung," ungkap dia.

Baca juga: Perjalanan Karier Amir Hamzah Wakil Bupati Lebak, Dulu Cuma ASN Biasa, Ini Gebrakan Sektor Kesehatan

Biodata

  • Tempat, Tanggal Lahir: Sental Kanging, 18 April 1972
  • Jenis Kelamin: Laki-laki
  • Alamat: Klungkung, Bali
  • Agama: Hindu
  • Pendidikan Terakhir: S1

Riwayat Pendidikan

  • S1 UNIVERSITAS MAHENDRADATTA    (2007-2011)
  • SMA NEGERI 1 KLUNGKUNG    (1988-1991)
  • SMP NEGERI 1 NUSA PENIDA    (1985-1988)
  • SD NEGERI 2 PED    (1979-1985)

Gebrakan I Made Satria - Tjokorda Gde Surya Putra

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung secara tegas menutup Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Biaung di Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida. 

Bahkan sanksi tegas akan diberikan, jika ada pihak yang kembali membuang sampahnya ke TPA terbesar di Kecamatan Nusa Penida tersebut.

Termasuk memberi sanksi bagi warga dari luar wilayah Pasar Mentigi yang membuang sampah pada bak penampungan sampah pasar. 

Hal ini menyusul surat keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 401 Tahun 2025. Dalam surat tersehut diatur penerapan sanksi administratid berupa paksaan pemerintah penghentian pengolahan sampah sistem pembuangan terbuka (open dumping) pada Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) Biaung di Desa Ped Kecamatan Nusa Penida. 

“Segera gencarkan sosialisasi penerapan sanksi administratif ini. Tidak boleh lagi ada membuang sampah di TPA Biaung. Jika ada pelanggaran harus ditindak tegas,” ujar Bupati Klungkung I Made Satria, didampingi Wabup Tjok Surya saat rapat di Kantor Bupati Klungkung, Rabu (30/4).

Menurutnya, kebersihan adalah yang utama demi pariwisata yang berkualitas. Sehingga siapapun yang akan menghambat kemajuan Nusa Penida, terutama terkait kebersihan akan ditindak tegas.

“Stakeholder harus tahu dan penerapan sanksi ini untuk memberikan efek jera. Segera bersurat ke semua perbekel supaya cepat diketahui masyarakat dan saya akan tetap turun untuk sosialisasi,” tegas Made Satria. 

Bupati Satria juga memberi instruksi kepada UPT Pasar untuk mengedukasi para pedagang agar memilah dan mengelola sampah dengan benar.

Jika ditemukan pelanggaran, izin berdagang bisa dicabut. Hal serupa akan diterapkan pada sektor pariwisata seperti restoran dan hotel.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (LHP), Nyoman Sidang, menjelaskan, Pemkab Klungkung diberi waktu 180 hari untuk menutup sistem pembuangan terbuka di TPA Biaung.

“Dalam 30 hari ke depan, kami akan menyusun roadmap akselerasi pengolahan sampah 2025–2026. Dalam 60 hari, kami akan evaluasi sampah yang masuk ke TPA Biaung dan hanya akan menerima residu,” katanya.

Tahap selanjutnya, dalam jangka waktu 180 hari, Dinas LHP bersama Dinas PUPRPKP akan mulai membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Biaung.

Proses lelang saat ini sedang berlangsung dan diharapkan mesin pengolahan sampah dapat segera beroperasi.

(TribunBatam.id)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul "Pembuang Sampah TPA Biaung Ditindak Tegas! Pemkab Klungkung Tutup TPA Terbesar di Nusa Penida"

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved