Jadwal MotoGP Austria 2025, Fabio Quartararo Ingin Motor yang Siap Juara di Hari Pertama

TRIBUNBATAM.id, PARIS - Pebalap asal Prancis Fabio Quartararo mengatakan akan memilih tim dengan motor yang mampu menang sejak hari pertama.

Seperti diketahui Fabio Quartararo masih memiliki kontrak dengan Yamaha hingga 2026 atau musim depan.

Fabio Quartararo memutuskan memperpanjang kontrak dengan Yamaha karena yakin dengan pengembangan proyek Yamaha.

Namun, setelah setengah musim berlalu, motor pabrikan asal Jepang itu memang ada kemajuan namun belum bisa menjadi pesaing motor Ducati.

Quartararo makin frustrasi dengan minimnya perkembangan dari pabrikan Jepang tersebut dalam beberapa bulan terakhir.

Meskipun pembalap Prancis itu telah meraih empat pole position dan satu podium sejauh ini dengan Motor M1 Yamaha yang telah ditingkatkan pada tahun 2025, Yamaha justru turun ke posisi terakhir klasemen konstruktor, di belakang rival lokalnya, Honda.

Yamaha juga sedang mengembangkan mesin V4 baru yang akan membuatnya sejajar dengan empat pabrikan lainnya.

Namun ujian akhir bagi tim tekniknya yang telah dirombak adalah regulasi tahun 2027 yang berpotensi mengubah format kompetisi MotoGP.

Fabio Quartararo dalam wawancaranya dengan media olahraga Spanyol, AS ditanya apakah ia bersedia mengikuti jejak Marc Marquez dan meninggalkan kontrak bernilai besar demi mendapatkan motor yang lebih kompetitif.

“Kita lihat saja nanti, pada akhirnya, saya selalu ingin mengutamakan olahraga, tetapi mereka tidak perlu menipu Anda secara finansial. Ke depannya, saya akan mengutamakan olahraga.”

Juara MotoGP enam kali, Marquez, memiliki kontrak yang sah dengan Honda hingga musim 2024, tetapi ia membatalkan kontrak setahun lebih awal untuk pindah ke Gresini Ducati, yang mengakibatkan kerugian puluhan juta euro.

Fabio Quartararo, juara MotoGP 2021, juga diyakini memiliki kontrak yang menggiurkan di Yamaha yang tidak akan mampu ditandingi tim satelit.

Pebalap berusia 26 tahun itu mengklarifikasi bahwa keputusannya untuk tetap bersama Yamaha tidak sepenuhnya didorong oleh gaji, tetapi kesempatan untuk memimpin sebuah proyek – sesuatu yang tidak akan cukup di lain waktu karena ia menargetkan motor pemenang balapan sejak hari pertama.

“[Perpanjangan kontrak] bukan hanya demi uang, tetapi juga demi proyek."

"Demi masa depan, saya tidak menginginkan proyek, melainkan motor yang sudah siap, yang bisa saya kendarai, dan yang bisa saya perjuangkan untuk menang sejak balapan pertama.”