Batam Terkini
Balai POM Batam Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi: Inovasi, Integritas, dan Kepercayaan Publik
Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Batam menuju wilayah bebas dari korupsi atau WBK 2025.
Penulis: Birri Fikrudin | Editor: Eko Setiawan
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Di tengah lalu lintas perdagangan yang padat di wilayah perbatasan, ada satu instansi strategis yang bekerja tanpa banyak sorotan, namun dampaknya terasa luas.
Ia adalah Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Batam.
Di sinilah ribuan produk obat dan makanan diperiksa, puluhan ribu izin diterbitkan, dan setiap langkah pengawasan dilakukan dengan satu tujuan, yaitu melindungi masyarakat.
"Tanpa integritas maka kepercayaan publik akan hilang, dan pengawasan yang dilakukan juga akan sia-sia, maka kami berusaha memberikan layanan publik yang bersih, adil, dan profesional," ujar Ully Mandasari, Kepala Balai POM di Batam.
Wilayah kerja BPOM Batam mencakup pulau-pulau terluar dan jalur laut yang rawan masuknya barang ilegal.
Batasnya langsung bersinggungan dengan Singapura, Malaysia, dan Vietnam.
Dengan 73 pegawai, didominasi generasi milenial, dengan 76 persen perempuan, 24 persen laki-laki.
BPOM Batam membagi tugas dalam lima lini utama: tata usaha, pengujian, pemeriksaan, penindakan, dan informasi-komunikasi.
Pelayanan publik di wilayah ini tidak bisa menunggu laporan datang.
BPOM Batam memilih bergerak cepat, menyederhanakan proses layanan, merespons pengaduan publik, hingga mendampingi UMKM agar produknya berizin edar.
Transformasi birokrasi BPOM di Batam mengacu pada enam area perubahan, meliputi manajemen perubahan, penataan tata laksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan akuntabilitas, penguatan pengawasan, dan peningkatan kualitas pelayanan publik.
Tiga aspek yang menjadi sorotan utama ialah peningkatan pelayanan publik, penguatan akuntabilitas, dan penguatan pengawasan.
Tiga Inovasi Unggulan BPOM di Batam.
1. SIPANDAN SKI/SKE.
SIPANDAN SKI/SKE singkatan dari Sigap dan siap dalam percepatan pelayanan Surat Keterangan Impor dan Ekspor.
Kini penerbitan SKI hanya butuh 4,5 jam dari sebelumnya 8 jam di 2021, sementara SKE cukup 5 jam, yang turun drastis dari 48 jam pada 2021 lalu.
BPOM Batam tercatat sebagai yang tercepat di Indonesia.
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) ikut naik signifikan, SKI dari Rp652,85 juta di 2021, menjadi Rp904,15 juta di 2025.
Sementara, SKE dari Rp15,25 juta di 2021, naik menjadi Rp93,05 juta 2025.
Dampaknya, distribusi barang legal lebih cepat, investasi tumbuh, dan kepercayaan publik meningkat.
2. PESAN
PESAN atau Percepatan Pengujian Sampel Narkotika. Sebagai satu-satunya laboratorium pengujian narkotika di Kepri, BPOM di Batam memangkas waktu pengujian dari maksimal tiga hari menjadi rata-rata 11 jam kerja.
Proses hukum lebih cepat, kerja sama dengan aparat penegak hukum makin solid, dan PNBP pengujian naik signifikan.
3. Desktop UMKM
Desktop UMKM adalah Desk Percepatan Pendampingan UMKM via Zoom.
Di wilayah kepulauan banyak UMKM yang tidak tahu alur perizinan, produk mereka tak bisa bersaing
Sejak 2023 hingga sekarang, program ini sudah menerbitkan lebih dari 43 izin edar.
Hasilnya kini produk lokal berhasil menembus pasar internasional
Produk lokal seperti Anzuri Snack tembus ke Singapura dan Arab Saudi, Banamia Chips ke Singapura, Malaysia, dan Kuwait, Fortunate ke Malaysia, hingga Narata Healthy Snack ke Jepang.
Inilah bukti nyata bahwa inovasi unggulan balai POM di Batam tidak hanya mempercepat perizinan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, mulai dari UMKM yang naik kelas dan berdaya saing global.
Integritas Sebagai Fondasi
Balai POM di Batam memperkuat pengawasan internal melalui SIGAP POL (Survei Integritas Petugas), yang menjadi alat evaluasi perilaku, etika, dan profesionalisme pegawai.
Hasilnya, 100 persen petugas memeriksa sesuai prosedur tanpa pungli dan diskriminasi.
Selain itu, kanal Lapor BPOM Batam memudahkan masyarakat menyampaikan pengaduan dengan jaminan kerahasiaan pelapor.
Hingga kini, tidak ada laporan pelanggaran yang masuk.
Menuju Predikat WBK 2025
Berbekal sertifikasi seperti ISO 37001: 2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan, ISO 9001:2015 Sistem Mutu, ISO 45001:2018 Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja, dan ISO 17.025:2017 Kompetensi Laboratorium Pengujian.
BPOM Batam optimis meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) 2025.
Kolaborasi pun terus dijalin dengan Polri, BNN, Bea Cukai, BIN, Kejaksaan, Pengadilan, Pemda, Ombudsman, influencer, akademisi, hingga UMKM.
Pencapaian demi pencapaian telah diraih, siapa sangka ternyata kerja nyata balai pom di Batam telah sejauh ini.
Dari pelayanan publik yang makin cepat hingga menjangkau pelosok, pengawasan yang semakin ketat, hingga inovasi yang mendorong UMKM tembus pasar internasional.
Semua terasa nyata, terukur, dan berdampak. Mempertahankan kepercayaan publik memang bukan hal yang mudah.
Tapi balai POM di Batam memberikan itu bukan sekedar janji. Hari ini mereka bersiap menuju predikat wilayah bebas dari korupsi atau WBK 2025.
Inovasi seperti ini layak didukung, dan integritas harus tetap dijaga. Karena layanan publik yang cepat, bersih dan profesional bukan lagi mimpi, tapi kenyataan yang sedang terjadi. (Tribunbatam.id/birrifikrudin)
Kisah Rusli dan Kelong yang Mengantarkan Anaknya hingga Sarjana, Kini Rusak Disapu Tongkang |
![]() |
---|
Jelang HUT RI ke-80, Polsek Nongsa Bagikan 1000 Bendera Merah Putih ke Masyarakat Pulau |
![]() |
---|
Berikut Identitas 14 Warga Dapur 12 yang Terdampak Tongkang Bahtera Mulia 2502 |
![]() |
---|
Pria di Batam Lecehkan Bocah Laki-laki, Kecanduan Nonton Film Dewas Kemudian Cari Mangsa |
![]() |
---|
Protes Warga Tak Digubris, Proyek Emirates Residence Tiban Masih Lanjut, Kapolsek Siapkan Teguran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.