BATAM.TRIBUNNEWS.COM, UTTAR PRADESH - Kecelakaan tragis kereta api di wilayah Pukhrayan, Uttar Pradesh, India, Minggu (20/11/2016) belum diketahui penyebabnya.
Banyak yang menduga, pemicunya adalah kondisi rel sehingga kereta Patna-Indore Ekspres yang membawa 14 gerbong mengalami kecelakaan hebat,
Kereta ekspres ini melewati rute itu dua kali seminggu dan seharusnya tiba di Stasiun Patna pada pukul 04:40 waktu setempat atau 1,5 jam perjalanan lagi.
Masalah rel memang menjadi keprihatinan bagi Indian Railways karena sebagian besar, rel di India adalah warisan infrastruktur Inggris, hampir satu abad lalu.
India mengandalkan kereta api sebagai alat transportasi utama dan merupakan sistem transportasi keempat terbesar di dunia dengan jumlah penumpang mencapai 20 juta orang setiap hari.
Menteri negara untuk kereta api Rajen Gohain juga menuga kecelakaan itu terhadi akibat kesalahan rel.
"Kami belum melihat insiden seperti ini di India Railways untuk waktu yang lama karena kami telah mengambil banyak langkah-langkah keamanan ..," katanya seperti dikutip Hindustan Times.
Warga setempat mengatakan, saat kecelakaan terjadi pada Minggu dinihari itu, umumnya warga sedang tidur lelap.
"Kami mendengar suara lengkingan yang sangat keras disertai getaran. Setelah itu terdengar ledakan seperti gempa," kata warga.
Tim SAR dibantu prajurit militer dan warga setempat bergegas memberi bantuan penyelamatan.
Sementara itu, kerabat yang sudah menunggu di stasiun Patna mengeluhkan kurangnya informasi terkait keterlambatan kereta api tersebut.
"Pihak stasiun tidak memberi informasi apapun di sini sampai pagi hari. Mereka hanya memasang grafik reservasi dan sedang menunggu informasi dari Kanpur," kata Satyadev Pathak yang menunggu anaknya, Ram Krishna Pathak yang berada di kereta naas tersebut.
Penumpang selamat mengaku sedang tidur saat kecelakaan terjadi.
"Saya sedang tidur dan terbangun tiba-tiba sekitar 03:10 ketika terasa getaran. Kami mendengar roda melengking sangat keras. Tiba-tiba gerbong berguncang hebat. Kami pamik dan berteriak minta tolong," kata Yaqoob Ahmed di rumah sakit Uhm.
Yaqoob selamat karena ia berada di gerbong AC yang terletak di bagian depan.
Korban tewas umumnya berada di gerbong paling belakang.