BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Gubernur Kepri, Nurdin Basirun mengaku sudah punya solusi terkait persoalan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA/SMK di Batam.
Tak dipungkirinya, ada sekitar 2.000 lebih siswa yang tak tertampung masuk sekolah tahun ajaran 2017.
"Saya sudah panggil Kadisdik, upayakan tertampung. Sudah ada solusinya," kata Nurdin, Selasa (11/7/2017) di Batam Center.
Satu di antara solusi itu, yakni dengan penambahan ruang belajar di sekolah. Didukung juga dengan keberadaan sekolah swasta. Sedangkan pemberlakukan shift belajar sore, ditegaskan Nurdin, tidak dianjurkan.
"Tak ada yang masuk sekolah sore," ujar dia.
Baca: Dua Pengendara Motor Terhempas di Jalan, Saksi Mata : Untung Tak Tergilas Trailer
Baca: Sudah Tahu Lokasi Persembunyian Pembunuh Daniel Sihombing, Polisi : Tinggal Tunggu Saja
Baca: Banyak Calon Siswa Belum Dapat Sekolah, Perlukah Tambah Ruang Kelas? Ini Jawaban Wali Kota Batam
Nurdin mengatakan, tahun ini merupakan tahun pertama pengelolaan SMA/SMK di tangan Pemerintah Provinsi Kepri. Untuk persoalan di Batam, diakuinya memang agak sulit, jika dibandingkan dengan daerah lain.
Bagaimana tidak, untuk membangun gedung sekolah baru, yang paling dibutuhkan lahan. Sementara lahan di Batam, bukan dalam pengelolaan Pemerintah Kota Batam.
"Terus terang Batam sulit. Tanahnya orang lain yang punya," kata Nurdin.
Meski begitu, ditegaskan Nurdin, sepanjang tersedia lahan, pihaknya akan membangun gedung sekolah baru. Seperti pada 2017, ada beberapa sekolah yang dibangun di Batam. Dia berharap tahun depan bisa ditambah lagi.
"SMA di Batuaji tak ada. 2018 mau kita bangun. Kalau tahun depan dibangun, 2019 baru bisa terima siswa. Ini soal tanah saja," ujar dia. (*)
*Baca Berita Terkait di Tribun Batam Edisi Cetak Rabu, 12 Juli 2017