SELAMAT tahun baru Islam atau tahun baru hijriah bagi umat muslim yang merayakannya. Tidak terasa berdasarkan penanggalan hijriah sudah memasuki tahun 1439 H (hijriah).
Tahun baru Islam ini, tentu saja memberikan makna yang sangat dalam bagi umat Islam. Sebelum memaknai tahun baru Islam, ada baiknya kita juga harus tahu arti dari tahun baru Islam itu sendiri.
"Tahun baru Islam itu dimulai sejak hijrah atau pindahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah," kata Mega Setia Putri, anggota Liqo di Masjid Raya Batam, Rabu (20/9/2017).
Bicara soal sejarah tahun baru hijriah, tahun baru Islam berawal saat menentukan tahun hijrahnya Nabi Muhammad SAW.
Hal ini tidak lepas dari fakta sejarah bahwa pada zaman sebelum Nabi Muhammad SAW, orang-orang Arab tidak menggunakan tahun dalam menandai apapun tetapi hanya menggunakan hari dan bulan sehingga hal itu sungguh membingungkan.
Seperti halnya ketika Nabi Muhammad lahir yang disebut pada tahun gajah karena tidak ada penggunaan angka dalam tahun tersebut.
Sebab itu, sahabat Nabi yakni Utsman bin Affan, Ali Bin Abi Thalib, dan Thalhan bin Ubaidillah berkumpul untuk menentukan kalender Islam.
Beberapa usulan untuk menetapkan tahun baru Islam diperdebatkan, mulai dari mengusulkan kelahiran Nabi Muhammad, sejak Nabi Muhammad menjadi Rasul, dan akhirnya usulan yang diterima adalah milik Ali Bin Abi Thalib yang mengusulkan agar kalender hijriah Islam dimulai sejak Nabi Muhammad hijriah dari Mekah ke Madinah.
Tahun baru Islam sama halnya dengan tahun baru internasional atau masehi yaitu setiap tahunnya bertambah satu angka.
Jika tahun baru masehi diawali setiap tahun pada 1 Januari, maka di tahun hijriah diawali dari bulan Muharam kalender Islam dan tanggalnya tentu saja berubah-ubah jika dilihat dari kalender Masehi.
Cara merayakan tahun baru ini juga biasanya berbeda. Jika kamu-kamu merayakan tahun baru masehi bersama teman dan keluarga dengan bakar-bakar, ke pantai, gunung, atau dengan kembang api, maka umat Islam merayakan tahun baru dengan memperbanyak ibadah, salat dan zikir, baik di Masjid maupun di rumah.
Hal tersebut bertujuan untuk intropeksi diri dan berdoa agar diberikan keridohan dan kehidupan yang lebih baik oleh Allah SWT.
Di sejumlah tempat, tahun baru Islam juga dirayakan dengan pawai obot, kenduri, dan menggelar doa bersama. Di jawa misalnya, warga di sana mengenal tahun baru Islam dengan sebutan Malam 1 Suro (nama bulan dalam bahasa Jawa). Biasanya mereka tidak tidur sepanjang malam karena kenduri dan zikir kepada Allah SWT.
"Tahun baru Islam ini ibaratkan kita lahir kembali seperti kertas putih. Jadi untuk tahun yang baru ini diharapkan bagi remaja-remaja dapat lebih mendalami dan mengetahui ilmu-ilmu Islam, kalau tidak tahu berarti ia tidak kece," ujar Mega.
Mega juga mengungkapkan bahwa dalam memaknai tahun baru hijriah, generasi Mellennial itu juga harus mengikuti serangkaian kegiatan saat menyambut tabun baru Islam mulai dari mendengar tausiyah, begadang untuk berzikir, mengaji, sholat sunah, dan kegiatan positif lainnya yang dapat mendekatkan diri pada Allah SWT. (*)
Tips Memaknai Tahun Baru Islam
1. Jadilah seorang yang bersemangat dalam beribadah baik yang wajib maupun sunah.
2. Banyak belajar ilmu pengetahuan agama Islam karena Islam adalah Rahmatan lil Alamin
3. Banyak intropeksi diri dan koreksi diri serta jangan cepat puas terhadap ilmu yang sudah didapat. (*)