TRIBUNBATAM.Id, TANJUNGPINANG- Firman (21) pemuda yang tinggal di Sei Jang Tanjungpinang diduga kecewa ditolak orangtua wanita yang disukainya. Hal itu diketahui dari isi wasiat yang ditulis di kertas buku yang dibawanya di tempat kejadian Perkara (TKP).
Baca: BREAKINGNEWS: Heboh Jembatan Dompak! Tenggak Pembersih Lantai, Pria Ini Diduga Hendak Bunuh Diri!
Baca: Merinding! Setahun Tragedi Pembunuhan Sekeluarga di Pulomas, Istri Korban Mimpi Bertemu Anaknya!
Baca: Habis Nikah! Bukan Suami Nikmati Malam Pertama Pengantin Cantik Ini, Tapi Justru Tetangga!
Baca: ABG Tewas di Jembatan Dompak! Beginilah Pengakuan Saksi Mata Kejadian!
Firman pun sudah dalam kondisi sadar setelah mendapatkan penanganan medis di ruang IGD RSUD kota Tanjungpinang. Kepada petugas Polisi sembari terbaring menyampaikan bahwa ia kecewa lantaran ditolak oleh keluarga pacarnya.
Namun ia ingin bertanggung jawab kepada pacarnya yang kini di Batam. Karena ia sempat menghamili pacarnya hingga kini melairkan seorang anak perempuan bernama Alesya.
"Saya ditolak. Padahal saya sudah baik-baik. Saya pengen tanggung jawab," kata korban di Ruang IGD.
Lebih lanjut, ia sempat mendekam di penjara setelah menghamili pacaranya. Usai keluar dari penjara, ia berniat untuk menikahi wanita sekaligus ibu dari anaknya.
"Saya ingin menikahinya. Saya tapi ditolak. Saya udah frustasi. Saya ingin berusaha jadi orang baik," katanya lagi.
Ia mengaku dalam aksi upaya bunuh diri dengan meramu berbagai macam jenis porselen lantai. Diantaranya ada Bayclin, Wipol, dan Bodrek. Setelah dicampur, ia yang telah menyediakan gelas plastik langsung meminumnya.
Sementara itu Kapolsek Bukit Bestari membenarkan adanya kejadian tersebut. Ia pun tengah melakukan pengecekan dan memeriksa korban yang masih dalam kondisi dapat diselamatkan.
"Ia nanti kita cek dulu. Kita lihat dulu ya kenapa sampe minum berusaha melakukan bunuh diri," kata Kompol Arbaridi Jumhur.
Korban sebelumnya dibawa ke RSUD oleh seorang pegawai Pemrov yang melihat korban tengah telentang tidak wajar dipinggir jembatan dekat motor merk Honda Beat bernomor Polisi BP 2029 AB milik korban.
Kemudian korban dibawa dengan ambulan Pemrov menuju RSUD. Nyawanya berhasil diselamatkan setelah petugas berhasil menetralisir tubuh korban dari cairan berbahaya.
"Iya tadi langsung dibawa masuk. Dibawa oleh sama orang pegawai gitu lah. Sekarang juga masih dilakukan perawatan," kata petugas jaga IGD RSUD. (*)