TRIBUNBATAM.id - Hubungan Dedyk Asmawan alias Glowor, pemuda 26 tahun dengan Sukinem atau Mbah Mentil, nenek berusia 75 tahun yang berujung maut, membuat heboh kota Kediri
Apalagi, sebelum tewas dibunuh oleh Dedyk, Mbah Mentil disetubuhi terlebih dahulu oleh kekasih brondongnya yang berusia 49 tahun tersebut.
Tak hanya sebelum ajal merenggut, hubungan badan antara si pemuda dan si Mbah bahkan sudah dilakukan selama lima tahun. Sejak Dedyk mengenal, berpacaran, dan menjalin kasih dengan Mbah Mentil pada tahun 2013.
Tragedi nenek dibunuh kekasih brondongnya ini diulas oleh Wahyu Utami, MSi, M.Psi.
Psikolog yang juga Staf Pengajar Fakultas Dakwah Jurusan Psikologi Institut Agama Islam (IAIT) Tribakti Kota Kediri, mengatakan, dari kisah Dedyk dan Mbah Kantil, Dedyk diduga menderita kelainan yang disebut oedipus complex.
Menurutnya, oedipus complex faktor penyebabnya setiap orang berbeda.
Bisa jadi karena faktor biologis, psikologis dan lingkungan sekitar terkait dengan pola asuh.
• Edy Putra Irawady Bocorkan Aturan Wali Kota Ex Officio Kepala BP Batam
• DIMAJUKAN! Live Streaming Persebaya vs Persinga Ngawi di Piala Indonesia, Sabtu (16/2) Jam 15.30 WIB
• Lirik Lagu Terbaru Siti Badriah Sandiwaramu Luar Biasa feat RPH & Donall, Intip Video Klipnya
• Mencari Kepiting di Sungai, Pria Ini Hilang dan Ditemukan Tewas Penuh Gigitan Buaya
"Dalam kasus oedipus compex biasanya yang paling berperan adalah terkait dengan pola asuh di saat klien masih anak-anak," jelas Wahyu Utami kepada Tribunmadura.com Network, Jumat (15/2/2019).
Pada tahap ini, dimana anak masih belum mengerti norma-norma yang berlaku.
Sehingga berpengaruh di masa remaja dan bahkan hingga dewasa yang diperkuat lagi dengan adanya faktor lingkungan.
Untuk itu, Wahyu Utami menilai perlunya pendampingan pelaku pembunuhan yang dialami pengidap oedipus complex.
"Pendampingan diperlukan karena permasalahan psikologis yang dialami klien harus diselesaikan jangan sampai berkembang menjadi masalah maupun gangguan lain," jelasnya.
Karena individu dengan gangguan maupun permasalahan psikologis butuh arahan untuk mereka bisa memutuskan bagaimana harus berperilaku secara tepat dan normal.
Meski demikian, penanganan masalah hukum dari kasus pembunuhan Mbah Mentil oleh kekasih berondonhnya tetap harus ditangani oleh aparat yang berwenang.
Sukinem alias Mbah Mentil ditemukan tewas di kiosnya Pasar Setono Betek, Kota Kediri, Senin (28/1/2019) dan ditemukan dalam kondisi tubuh terlentang.
Dia dibunuh oleh Dedyk, kekasih brondongnya usai puas disetubuhi di kios miliknya.
Kasus pembunuhan Mbah Mentil, nenek 75 tahun akhirnya berhasil diungkap oleh Satreskrim Polres Kediri, Rabu (14/2/2019).
Terungkap, pembunuhan Mbah Mentil ternyata berlatar belakang asmara dengan pelaku, yang notabene kekasih brondongnya.
Sebelumnya, korban ditemukan meninggal dalam kondisi telentang di kasur tempat tinggalnya, yakni sebuah kios yang berada di Pasar Setono Betek, Kota Kediri.
Dua pelaku pembunuhan Mbah Mentil, diamankan dan ditangkap oleh polisi.
Mereka adalah, Dedyk Asmawan alias Glowor (26) dan Ahmad Setiawan (25). Keduanya warga Desa/Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri.
Dari hasil pemeriksaan nenek dibunuh kekasih brondongnya, petugas dan hasil visum, terungkap sebelum pelaku utama Dedyk Asmawan menghabisi Mbah Mentil, dia terlebih dahulu menyetubuhi korbannya.
Selisih usia Mbah Mentil dengan kekasih brondongnya adalah 49 tahun.
Hasil visum ditemukan ceceran sperma pelaku di tubuh korban.
Namun setelah selesai berhubungan badan, pelaku kemudian mencekik leher korban serta membekap hidungnya dengan kerudung korban warna coklat.
Akibat perbuatan pelaku, korban tewas dengan kondisi terlentang di kasur kiosnya, yang ada di Pasar Setono Betek, Kota Kediri.
Kapolres Kediri AKBP Anthon Haryadi menjelaskan, kasus ini terungkap dari hasil pemeriksaan saksi dan penyelidikan petugas.
Dari keterangan saksi kasus nenek dibunuh kekasih brondongnya, didapatkan informasi korban memiliki kekasih brondong.
Selanjutnya dilakukan pencarian terhadap pelaku di wilayah Pagu dan petugas menemukan tersangka.
Dari hasil pemeriksaan pelaku mengakui telah menyetubuhi dan mencekik leher serta menyumpal mulutnya dengan menggunakan kerudung milik korban.
Setelah korban tidak sadarkan diri, pelaku mengambil perhiasan milik korban terdiri 2 buah gelang dan 2 buah cincin emas yang terpakai di tangan korban.
Pelaku juga mengambil surat perhiasan tersebut serta uang tunai Rp 1.600.000 yang diselipkan di stagen korban.
Selanjutnya, korban ditutup dengan kain jarit dan tersangka pergi ke Alun-Alun Kota Kediri.
Aksi pelaku dibantu rekannya Ahmad Setiawan yang mengantarkan pelaku ke kios korban di Pasar Setono Betek, Kediri.
"Motif pembunuhan ini pelaku ingin memiliki perhiasan dan uang milik korban. Selain mengambil perhiasan, pelaku juga mengambil surat perhiasan," tegas Kapolres Kediri AKBP Anthon Haryadi.
Pelaku yang tidak lain adalah kekasih berondong Mbah Mentil sudah mengetahui letak dimana korban biasa menyimpan perhiasan dan suratnya.
Karena pelaku setiap bulan, pelaku selalu ketemu korban tiga sampai empat kali.
Dedyk Asmawan alias Glowor (26) dan Ahmad Setiawan (25). Keduanya warga Desa/Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, pelaku pembunuhan Mbah mentil ditangkap Satreskrim Polresta Kediri, Kamis (14/2/2019).
Tersangka diamankan bersama barang bukti untuk melakukan kejahatan.
Karena melakukan perlawanan, petugas terpaksa melumpuhkan pelaku.
Sementara barang bukti yang diamankan, diantaranya sepeda motor yang dipakai pelaku datang ke TKP di kios Pasar Setono Betek.
Termasuk barang bukti barang yang dibeli dari hasil uang milik korban.
Sebelumnya, Sukinem alias Mbah Mentil ditemukan tewas di kiosnya Pasar Setono Betek, Kota Kediri, Senin (28/1/2019).
Korban ditemukan meninggal dalam kondisi telentang di kasur tempat tinggalnya, yakni kios di pasar.
Dari hasil pemeriksaan ditemukan bekas cekikan di leher dan mulutnya disumpal kain kerudung.
Semua penghuni Pasar Setono Betek, Kota Kediri langsung dibuat geger dengan meninggalnya Mbah Katinem (75) di kios pasar.
• Kaget Handphone Dirampas, 2 Wanita Nyungsep dan Terjatuh dari Motor Saat Kejar Jambret
• Ketika Si Kecil Cegukan, Mom Perhatikan Kebiasaan Makan Ini dan Penyebabnya
• Begini Cara Mudah Cegah Kaki Kapalan, Ikuti 4 Tips Ini Yaa Moms
• Puji dan Kagumi Kesuksesan BTS, Sutradara Hollywood Ini Lempar Sinyal Ajak Bangtan Boys Kerjasama
Korban ditemukan dengan kondisi sudah tewas dengan mulut disumpal dan tangan terikat tali.
Sebelum meninggal, korban dikenal sebagai pedagang barang bekas tinggal seorang diri di kios pasar.
Korban Katinem yang biasa dipanggil Mbah Mentil berasal Desa Kembangan, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk.
Kasat Reskrim Polresta Kediri AKP Andy PM menjelaskan, mayat korban ditemukan warga yang membuka kiosnya menjelang petang.
Saat ditemukan kondisi mayat terdapat luka-luka di sekitar wajah dan mulutnya. Mulut disumpal dengan kain dan tangannya diikat.
Menurut AKP Andy PM, petugas masih menyelidiki kasus pembunuhan dengan memeriksa sejumlah saksi.
Penyidik masih menunggu keluarnya hasil visum et repertum dokter RS Bhayangkara Kediri untuk memastikan penyebab kematiannya.
Polisi menduga pembunuhan Mbah Mentil diduga bermotif asmara. Pelakunya seorang pria yang usianya lebih muda dari korban.
Pria yang dicurigai sebagai pelaku terus dicari, karena setelah kejadian dia tidak terlihat lagi di lokasi yang biasa dijadikan tempat mangkal.
AKP Andy PM menambahkan, pihaknya telah mendalami penyebab kematian korban yang diduga dibunuh.
"Kami sudah melakukan olah TKP dan melakukan pulbaket. Termasuk meminta keterangan saksi yang mengenal korban," ujarnya, Selasa (29/1/2019).
Petugas telah menemukan sejumlah nama yang dicurigai serta masih melakukan pencarian.
"Dari informasi tetangganya pelaku diduga punya hubungan asmara dengan korban," jelasnya.
Petugas masih mendalami motif tersebut. Karena dari hasil pemeriksaan di rumah sakit ada tanda-tanda korban meninggal akibat kekerasan.
"Ada luka di rongga mulut karena disumpal serta luka di bagian leher ada bekas luka akibat kuku," tegasnya.
Sementara petugas masih belum dapat memastikan apakah ada barang milik korban yang hilang. Apalagi korban selama ini hidup sebatang kara di kios Pasar Setono Betek.
Namun informasi dari sejumlah saksi, ada cerita jika perhiasan emas milik korban pernah hilang. Diduga pelakunya orang yang saat ini sedang dicari polisi.
Dari keterangan sejumlah saksi, pelaku datang ke kios korban malam sebelum kejadian. Sore hari saat warga menemukan mayat korban yang bersangkutan sudah tidak ada. (Didik Mashudi)
Artikel ini telah tayang di Tribunmadura.com dengan judul Alami Kelainan Khusus, Selama 5 Tahun Pemuda ini Pacari & Setubuhi Nenek 75 Tahun, Lalu Membunuhnya