Diracun Tak Mempan, Bidan Beti Tewas di Tangan Ponakan dan Suaminya Serta Pembunuh Bayaran

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bidan Beti (kiri) dan keponakannya, Gidion Madyna yang menjadi otak pembunuhan

Nyawa Bidan Beti tewas di tangan keponakan sendiri. Awalnya Diracuni tapi tak mempan. Akhirnya, Bidan Beti dihabisi oleh pembunuh bayaran.

TRIBUNBATAM.id, PALEMBANG - Bidan Beti (45) yang bertugas di Kabupaten OKU Selatan tepatnya di Desa Sipatuhu, Kecamatan Bandingagung bernama Beti (45) ditemukan tewas di Pekon Lemong, Kecamatan Pesisir Utara, Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung, Rabu (27/2/2019).

Mayat Bidan Beti ditemukan Kamis (28/02/2019) sekitar pukul 06.00.pagi oleh warga Tebing Rambutan Merpas, kabupaten Kaur Selatan, Provinsi Bengkulu yang sedang berjalan di kawasan tersebut.

Bidan beti ditemukan tewas di dalam jurang dengan kedalaman sekitar 5 meter.

 Saksi langsung menghubungi warga sekitar dan pihak kepolisian untuk mengangkat tubuh korban.

HIGHLIGHT! Cuplikan Gol Perseru vs Persebaya Piala Presiden, 2 Gol Amido Balde & Gol Penting Jalilov

Link Live Streaming Manchester United vs Southampton, Man City Tandang ke Bournemouth Jam 22.00 WIB

Selain Aktor Lee Jong Suk, 5 Kpop Idol Ini Juga Daftar Wajib Militer Bulan Maret 2019

Setelah mendapatkan informasi, jajaran Polres Lampung Barat langsung melakuan pengejaran dan berhasil menangkap para pelaku yang berusaha melarikan diri ke arah OKU Selatan, tepatnya Kota Liwa, Lampung Barat.

Seorang pelaku ditembak polisi sementara satu orang lagi masih buron.

Identitas keempat tersangka adalah Gidion Meldina (31) yang merupakan keponakan korban, Badriansyah, (35) suami Gidon, warga Banding Agung yang juga seorang sekretaris desa, serta Asrul Mubarik warga Suka maju kecamatan Bandingagung.

Satu lagi pelaku bernama Orizon berhasil melarikan diri dan hingga saat ini masih dalam pengejaran polisi.

Satu tersangka pelaku

Yang mengejutkan, dalang dari pembunuhan ini ternyata keponakannya sendiri, Gidion Meldina.

Sedangkan dua orang lainnya adalah pembunuh bayaran yang disewa oleh Gidion.

Belum diketahui jumlah imbalan yang dijanjikan oleh keponakan bidan Beti tersebut kepada kedua pelaku.

Tiga tersangka pembunuh bidan Beti ditangkap tim Tekab 308 Satreskrim Polres Lampung Barat.

Penangkapan tersangka Gidion Meldina kurang dari 12 jam setelah mayat bidan Beti ditemukan di Lemong.

Pembunuhan terjadi pada Rabu 27 Februari pukul 19.00-23.00 WIB.

Kronologi pembunuhan, berdasarkan pengakuan para tersangka, Gidion yang merupakan keponakan korban menyuruh Badriansyah, Asrul dan O untuk membunuh bidan Beti.

Gidion menjanjikan ketiganya dengan imbalan uang apabila berhasil membunuh.

Alasan membunuh Beti adalah karena Gidion sakit hati dan memiliki utang dengan Bidan Beti.

Sempat diracun

Seorang pelaku

Ternyata, korban awalnya mau dibunuh dengan racun oleh Gideon.

Namun. racun yang diberikan pelaku tidak berhasil membunuh Bidan Beti.

Alhasil, pelaku langsung mengeksekusi korban dengan mencekik dan membekap korban.

Setelah Gidion tertangkap, Tekab Sat Reskrim Polres Lambar kemudian mengejar tiga pelaku lainnya yang akan melarikan diri dari Pesisir Barat ke arah OKU Selatan.

Di perjalanan, tepatnya di daerah Liwa, pelaku yang kabur menggunakan mobil Mistubishi Pajero Nopol BG 1462 YG. ini berhasil dicegat.

Para pelaku melakukan perlawanan sehingga petugas melakukan tindakan tegas dan terukur.

Motif utang?

Kapolres OKU Selatan melalui Kasat Reskrim AKP Kurniawi mengatakan bahwa motif pembunuhan tersebut karena utang-piutang.

Dua pelaku ditembak karena melawan saat hendak ditangkap

Namun belum bisa dipastikan secara rinci kemungkinan ada motif lain karena kasus tersebut saat ini ditangani oleh Polres Lampung Barat.

"Informasi sementara karena utang. Namun untuk jumlah pastinya belum bisa dipastikan," katanya.

Namun, motif utang ini diratgukan oleh warga yang mengenal keluarga ini.

Pasalnya, Bidan Beti sangat sayang pada Gidion Meldina. ASpapun keinginan keponakan ini selalu dikabulkan oleh korban.

Bahkan Gidion dan suaminya Badriansyah (salah seorang pelaku) yang juga sekdes tersebut tinggal di rumah bidan Beti sejak Gidion dan Badri menikah beberapa tahun terakhir.

"Saya tidak bisa menjelaskan apakah isu utang-piutang itu benar atau tidak karena itu masalah pribadi. Namun dari pengamatan saya dan penilaian saya itu sangat mustahil. Selama ini, apapun yang diinginkan oleh keponakannya tersebut selalu dipenuhi. Dan kemanapun keponakannya akan pergi selalu diantar oleh korban," kata sumber tersebut.

Menurut sumber tersebut, Bidan Beti memang terkadang cerewet, namun hal itu masih wajar seperti perempuan pada umumnya.

Selain itu kata dia, informasi bahwa bidan Beti sakit dan diajak para pelaku pergi untuk mencari obat dan obat dicampur dengan racun juga diragukan.

"Namun tak tahulah. Biarlah polisi nanti yang mengungkapkan. Kalau menurut pengamatan saya dan warga sekitar, kayaknya nggak meyakinkan," katanya.

Bidan Beti selama ini merupakan orang yang sangat sehat dan tidak pernah mengeluh memiliki penyakit.

Suasana pemakaman Bidan Beti

Berita Terkini