TRIBUNBATAM.id - Ratusan guru aparatur sipil negara (PNS) datang ke Kantor Gubernur Kepri di Pulau Dompak Tanjungpinang, Senin (11/3/2019) pagi.
Mereka menuntut agar tunjangan kerja daerah, gaji 13 dan 14 yang belum dibayar oleh Pemprov Kepri selama 2018 ini.
Mereka bertemu dengan Kepala Disdik Kepri Muhammad Dali di halaman upacara Kantor Gubernur Kepri.
Mereka sempat beradu argumentasi dengan Kepala Disdik Kepri tersebut.
Awalnya Kepala Disdik Kepri Muhammad Dali bertemu dengan para guru itu.
Dia mengatakan baru keluar dari ruangan Wakil Gubernur Kepri H Isdianto dan menyampaikan arahannya.
"Saya mendapat arahan dari Pak Wakil Gubernur supaya pertemuan berlangsung besok," ujar Dali.
• Tak Kalah dengan Timur Tengah, Ini 5 Destinasi Wisata Gurun Pasir di Indonesia, Salah satunya Bintan
Ternyata pernyataan Dali ini tidak disetujui oleh para guru.
Mereka tetap menuntut agar mereka harus bertemu Gubernur Kepri hari itu.
Sikap para guru ini menuntut Isdianto untuk turun dari ruangannya untuk bertemu para guru.
Wakil Gubernur Kepri itu bertemu para guru di halaman upacara Kantor Gubernur Kepri.
Dalam tatap muka itu, Isdianto mengatakan sudah sepakat dengan Gubernur Kepri H Nurdin Basirun untuk bertemu para guru ini pada Selasa (12/3/2019).
"Kalau saya sendiri tidak bisa berikan keputusan," ungkap Isdianto kepada para guru itu.
• Nassar Lamar Zaskia Gotik, Inilah Kisah Perjalanan Cinta Antara Pacar Zaskia dan Nassar
• Persib Bandung Hadapi Perseru Serui Tanpa Bojan Malisic, Miljan Radovic Akan Pasang Duet Bek Tengah
Dialog antara Isdianto dan para guru ini berlangsung cukup lama sampai para guru itu mengeluh kepanasan.
Isdianto pun mengajurkan mereka untuk berkumpul di aula Kantor Gubernur Kepri.
Anjuran tersebut pun disetujui oleh para guru.
Di aula, satu per satu guru diminta untuk mengungkapkan isi hatinya.
Namun, mereka semua sepakat supaya permasalahan tersebut harus diselesaikan hari itu, bukan hari berikutnya.
"Pokoknya kami mau supaya masalahnya diselesaikan hari ini, bukan besok. Kita harus sepakati itu," tegas seorang guru wanita.
Tidak hanya itu, seorang guru pria mendesak juga supaya semua guru yang hadir saat itu bertemu Gubernur Kepri dan Wakil Gubernur Kepri tanpa ada perwakilan.
Kalau ada perwakilan, para guru akan bisa diintimidasi.
"Kalau ada perwakilan, saya kira, dulu waktu 2018, kami sudah bertemu Gubernur Kepri dan Wakil Gubernur Kepri. Mereka berjanji akan membayar tunjangan kita. Jadi tidak perlu lagi ada perwakilan. Kita semua saja," tegas guru pria tersebut.
Tuntutan hampir semua guru tersebut membuat Isdianto mulai melunak.
Wakil Gubernur Kepri itu akhirnya bersedia bertemu dengan para guru di aula pada hari itu juga setelah salat zuhur. (tom)