TRIBUNBATAM.id - Satreskrim Polresta Barelang bersama Polres Tanggamus Lampung menangkap dua buron pembobol ATM.
Dua tersangka yang ditangkap yakni Melki Septian (27) warga Pekon Balak Wonosobo, dan Parlin (33) warga Pekon Gunung Doh, Bandar Negeri Semuong, Tanggamus.
Keduanya bisa ditangkap hasil pengembangan.
Menurut Kasat Reskrim Polres Tanggamus AKP Edi Qorinas, mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Hesmu Baroto, tim gabungan terdiri anggota Tekab 308 Polres Tanggamus, Polda Lampung dan Polresta Barelang Polda Kepri.
"Tim awalnya menangkap Melki Septiawan di Jalan Purnawirawan Langkapura, Bandar Lampung, Minggu 7 April 2019. Kemudian dilanjutkan pengembangan dan berhasil menangkap Parlin Bandar Negeri Semong, Tanggamus," kata Edi.
• Pelaku Pembobol ATM Ikat Sekuriti Bank Saat Beraksi, Bawa Mesin Las ke TKP Untuk Bongkar Mesin
• NGERI! Sepak Terjang Komplotan Perampok dan Pembobol ATM di Berbagai Kota. Terbanyak di Sumut
Sementara berdasarkan keterangan Kanit Jatanras Polresta Barelang Inspektur Satu Feri, dasar penangkapan kedua tersangka yakni laporan polisi, nomor LP/B-281/III/2019/SPKT/Kepri/Resta Barelang, 29 Maret 2019 dan DPO/03/I/2018, 19 Januari 2018.
Para pelaku membobol ATM di Pasar Bontania II, lalu di SPBU Nongsa Top 100 Tembesi, Kampus Unrika II Kota Batam.
Dari sejumlah pembobolan tersebut, kerugian pihak bank Rp 199.650.000.
Para pelaku melakukan kejahatannya dengan cara menarikan uang dengan tidak wajar.
Lalu mematikan mesin ATM menggunakan remote control sehingga mesin mati. Maka ketika uang keluar, saldo dari para pelaku tidak berkurang.
"Kedua pelaku langsung dibawa ke Polres Barelang, Polda Kepri untuk proses penyidikan lebih lanjut," ujar Edi.
Pembobolan ATM di Sumsel
Kasus pembobolan ATM juga terjadi di Sumatera Selatan.
Pelaku pembobolan mesin ATM diketahui warga dan kemudian para pelaku mencoba kabur.
Saat melarikan diri, pelaku menghamburkan uang hasil curiannya agar warga tidak lagi mengejarnya.
Usaha Darman cs membobol mesin ATM di Sumatera Selatan gagal.
Pasalnya, aksinya kepergok warga. Hasilnya, Darman cs ditangkap polisi di rumahnya masing-masing.
Dilansir Kompas.com, Darman bersama tujuh orang rekannya di Gedung Kantor Kota Terpadu Mandiri (KTM ) Bank Mandiri, Desa Mulya Sari, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, gagal setelah aksi mereka dipergoki warga sekitar.
Empat pelaku yang ditangkap terpaksa ditembak petugas karena melawan, sementara empat lainnya masih buron.
Kabid Humas Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Supriadi mengatakan, kejadian itu berlangsung pada Selasa (5/2/2019) kemarin.
Saat ini, empat pelaku telah ditangkap petugas dari kediaman mereka masing-masing yakni, Darman, Alpian, Muhammad Ali dan Yosep.
Dari hasil pemeriksaan, otak pelaku pembobolan ATM tersebut direncanakan oleh tersangka Jalil (DPO).
Di mana ia mengumpulkan tujuh rekannya dan menyiapkan peralatan sebelum beraksi.
Tersangka Darman berangkat menggunakan sepeda motor Revo berboncengan dengan tersangka Muhammad Ali.
Sementara, lima rekannya yang lain berangkat menggunakan satu unit mobil.
Setelah di lokasi, korban berinisial S, yang merupakan sekuriti ATM langsung ditodong senjata api oleh Darman.
"Korban langsung disekap dan mulutnya dilakban. Handphone korban juga diambil," kata Supriadi, saat gelar perkara, Senin (1/4/2019).
Usai menyekap sekuriti ATM, para pelaku langsung merusak mesin dengan menggunakan mesin las.
Sayang, ketika aksi merusak mesin hampir selesai, ada warga yang melihat sehingga diteriaki maling.
Teriakan tersebut langsung membuat ketujuh tersangka kabur hingga membuat sepeda motor Darman tertinggal dilokasi.
"Setelah diselidiki, empat pelaku berhasil kami tangkap. Mereka terpaksa dilumpuhkan karena mencoba melawan. Empat pelaku lagi sekarang masih buron," ujar dia.
Dari tersangka, petugas mengamankan barang buti berupa satu unit mobil pickup yang digunakan untuk beraksi, sepeda motor, tabung gas bersama alat las.
"Mesin ATM yang dirusak juga sudah diambil sebagai barang bukti," tambah Supriadi.
Sementara itu, Darman, yang merupakan salah satu tersangka mengaku, senjata api yang ia gunakan tersebut adalah milik sepupunya.
"Sepupu saya itu sudah meninggal, tidak tahu lagi di mana senjatanya. Kemarin cuma pinjam," ujar Darman.
Atas perbuatannya, empat tersangka dikenakan Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan, ancaman hukuman selama 15 tahun penjara.
Sebelumnya di Bandar Lampung, pelaku pembobolan mesin ATM menghamburkan uang di jalanan.
Kejadian berlangsung di Lampung Walk menghamburkan uang di jalan usai beraksi.
Kondisi Jalan Urip Sumoharjo, Bandar Lampung mendadak ramai menyusul aksi kawanan yang diduga perampok spesialis ATM.
Karena para pelaku diduga pernah melakukan aksi serupa di ATM Kompleks kampus UIN Raden Intan, Bandar Lampung beberapa hari sebelumnya.
Berikut sejumlah fakta berani pembobol ATM yang beraksi di Kota Bandar Lampung:
1. Dua ditangkap Satpam 1 Kabur Pakai Mobil
Dua perampok yang membobol ATM Lampung Walk Selasa 5 Maret 2019 sudah diamankan polisi.
Sedangkan satu orang lagi yang diduga pelaku berhasil kabur menggunakan mobil.
Kapolsek Sukarame Kompol Mulyadi mengatakan, pihaknya sudah mengamankan kedua pelaku pembobol mesin ATM. "Iya, masih kami mintai keterangan," ucapnya.
Mulyadi mengatakan, kedua pelaku yang diamankan berasal dari Kota Agung, Tanggamus.
"Saat ini kanit masih melakukan penyelidikan dan pengembangan," ucapnya.
2. Pernah Bobol ATM di Kampus UIN Raden Intan
Saat ditanya apakah komplotan pelaku pembobol ATM masih berkaitan dengan aksi bobol ATM di kompleks UIN Raden Intan Lampung, Mulyadi tidak membantah.
"Sementara diduga pelaku yang sama. Masih kami dalami," jawabnya.
ATM Lampung Walk di Jalan Urip Sumoharjo, Bandar Lampung, dibobol perampok Selasa, 5 Maret 2019.
Aksi perampok menguras uang di mesin ATM Lampung Walk terekam kamera CCTV.
Kepala Satpam Lampung Walk M Zeinal Mitaqin mengatakan, modus kedua pelaku tergolong cerdas.
Zeinal mengaku tahu modus yang dilakukan pelaku setelah melihat rekaman video CCTV.
"Ya jadi pelaku ini pura-pura mau mengambil uang," kata Zeinal.
3. Butuh Waktu 5 Menit
Menurut Zeinal, pelaku hanya membutuhkan waktu lima menit untuk melancarkan aksinya.
"Kami tahu dari gerak-gerik pelaku dari rekaman CCTV," tandasnya.
Dari tangan kedua pelaku, polisi mengamankan 7 jenis kartu ATM berbeda.
"Dan juga uang tunai hasil kejahatan Rp 700 ribu," tandasnya.
4. Sempat Bersitegang
Kecurigaan satpam Lampung Walk bermula saat N Irsan Firdaus menegur pengemudi mobil Vios yang parkir di depan jalan.
"Kan di pinggir jalan gak boleh parkir. Nah, mobil itu parkir dan sampai memutuskan tali pagar. Saya datangi dan saya mau tegur," ujar Irsan.
Sebelum menegur pengemudi, Irsan mengaku melihat dua orang keluar dari mobil dan langsung naik tangga Lampung Walk.
"Tapi saya fokus ke mobil. Saya datangi dan saya bilang, kok diputusin (tali pembatas). Dari balik kaca, sopirnya jawab katanya gak bisa bawa mobil. Tapi tiba-tiba mobil langsung labas (kabur)," kata Irsan.
Irsan lalu menaruh curiga terhadap dua pria yang keluar dari mobil.
5. Mengecek ATM.
"Kan beberapa kali kejadian. Jadi saya langsung naik ke atas dan cek mesin ATM," ucapnya.
Rupanya dugaan Irsan benar. Ia melihat salah satu mesin di ATM Center Lampung Walk terbuka.
"Saya lihat ada dua orang yang tadi jalan keluar. Saya panggil malah kayak orang bingung. Saya panggil kedua kalinya, malah lari. Saya teriakin maling dan minta langsung minta tolong tim security lainnya sambil saya kejar," tandasnya.
Teriakan Irsan pun terdengar oleh kepala satpam M Zaenal Mitaqin.
Tanpa pikir panjang, Zaenal pun ikut mengejar dua pelaku yang berusaha kabur.
"Kalau bawa sajam kepikiran sih kepikiran. Tapi sudahlah, sudah tugas dan kewajiban," ujarnya.
6. Kecoh Satpam Pakau Uang Curian
Zaenal pun mengaku sempat kebingungan lantaran pelaku sempat mengecoh timnya dengan menyebar uang hasil curian.
"Jadi buat ngalihin perhatian mereka sebar uang, otomatis massa rebutan. Tapi saya langsung jejek (injak) pelaku.
Akhirnya bisa ketangkap," ucapnya sembari membersihkan pakaiannya yang kotor setelah meringkus pelaku.
Zaenal pun mengaku tidak bisa menyelamatkan uang yang ditabur oleh pelaku.
"Uang disebar itu gak bisa ditolong. Kami saja bingung ngamanin pelaku," ucapnya.
7. Satu pelaku kabur pakai mobil Vios
Petugas keamanan berhasil membekuk dua pelaku pembobolan ATM Lampung Walk, Selasa, 5 Maret 2019.
Setelah diperiksa, tenyata keduanya adalah warga Kota Agung, Tanggamus.
"Dari identitas itu orang Kota Agung. Namanya Suhaipi seingat saya. Satunya tidak ada identitas," ungkapnya saat ditemui di Lampung Walk.
Menurut Mulya, sebenarnya pelaku ada tiga orang.
Namun, satu orang yang menggunakan mobil Toyota Vios warna abu-abu berhasil kabur.
"Ya dugaan tiga orang. Jadi satu bawa mobil kabur. Dan dua orang kami tangkap karena kabur ke arah Hotel Syariah. Yang pertama mergoki rekan saya, N Irsan Firdaus," jelas dia.
(Tribunlampung.co.id/Tri Yulianto)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Pakai Remote Control untuk Matikan Mesin, Komplotan Pembobol ATM Asal Tanggamus Bobol Bank di Kepri, http://lampung.tribunnews.com/2019/04/08/pakai-remote-control-untuk-matikan-mesin-komplotan-pembobol-atm-asal-tanggamus-bobol-bank-di-kepri.
Penulis: Tri Yulianto
Editor: wakos reza gautama