Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi sekaligus politisi Partai Berkarya Titiek Soeharto tampak berada di tengah kerumunan massa demonstran di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Selasa (21/5/2019).
Titiek Soeharto tampak dikerumuni sejumlah demonstran yang ingin berfoto bersamanya.
• Kubu Prabowo Ajukan Sengketa Pemilu ke Mahkamah Konstitusi, Yusril Ihza: Pembuktiannya Tidak Mudah
• Anak Mantan Presiden Indonesia Ikut Unjuk Rasa di Depan Kantor Bawaslu, Sampai Loncat Pagar
• Mantan Danjen Kopassus Soenarko Ditahan Terkait Aksi 22 Mei. Siapa Dia?
Titiek Soeharto melayani mereka berfoto satu per satu sambil mendengarkan keluh kesah mereka.
Ketika ditanya wartawan, Titiek Soeharto mengungkapkan sejumlah keluhannya karena geraknya merasa dibatasi oleh blokade para petugas kepolisian yang menjaga aksi tersebut.
Bahkan ia mengaku harus meloncat pagar untuk bisa sampai ke tengah kerumunan massa tersebut.
"Saya disini menyambangi teman-teman yang ikut aksi damai ini. Mereka datang dari penjuru tanah air walaupun dicegat. Mereka cuma mau aksi damai. Tapi kok disambut sama polisi-polisi. Mbok ya kesanaan dikit gitu. saya di blokir tidak bisa lewat. Saya harus loncat pagar untuk masuk sini," kata Titiek di jalan MH Thamrin.
Titiek mengatakan keberadaannya di tengah demonstran adalah untuk berunjuk rasa dan memprotes hasil Pemilu 2019 yang ia nilai curang.
"Pemilu ini banyak kecurangannya. Saya harap itu bisa diproses Bawaslu," kata Titiek.
Selain Titik, juru kampanye nasional BPN Prabowo-Sandi Neno Warisman mengaku akan tetap berada di tengah-tengah kumpulan massa sampai hari berganti.
"Saya Bunda Neno Warisman, kita akan tetap ada di sini. Besok pun kita akan tetap ada di sini, lusa pun kita akan tetap ada di sini. Saya Neno Warisman tidak akan meninggalkan tempat ini," katanya di lokasi.
Ribuan demonstran yang berkumpul di sepanjang jalan MH Thamrin depan kantor Badan Pengawas Pemilu tampak melanjutkan aksinya hingga lepas Magrib pada Selasa (21/5/2019) sekira pukul 18.20 WIB.
Tampak dari mereka berbuka puasa dengan beraneka makanan.
Tampak di sepanjang jalan tersebut para demonstran menikmati sejumlah menu antara lain nasi kebuli, kurma, nasi bungkus berisi ayam goreng dan sayur, roti, air mineral, dan menu lainnya.
Sejumlah pengunjuk rasa juga tampak menjalankan ibadah salat magrib berjamaah di bebrapa sisi jalan beralaskan kardus atau plastik berukuran lebar.
Sementara orator masih berteriak mengumandangkan yel-yelnya.
"Siap untuk bertahan?!" kata orator di atas mobil sound system.
"Siap!" kata massa yang duduk di tengah jalan MH Tahmrin sambil mengepalkan tangan ke atas.
Sementara itu petugas kepolisian berseragam tampak tengah berisitirahat dan berbuka puasa dengan nasi kotak di dalam kawat berduri depan kantor Bawaslu menuju arah Bundaran HI.
Petugas lainnya juga tampak tengah beristirahat di tengah jalan MH Thamrin menuju Bundadan HI.
Para petugas kepolisian yang mengenakan tameng dan body protector lengkap membentuk blokade manusia di jalan MH Thamrin menuju arah Bundaran HI.
Hingga pukul 18.36 WIB belum ada tanda massa akan membubarkan diri.
Dari orasi terdengar, para demonstran tersebut menilai telah terjadi kecurangan pada Pemilu 2019 dan menuntut Bawaslu agar memproses kecurangan tersebut.Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono di depan Kantor Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2019) petang.
"Jadi murni apa yang mereka sampaikan sesuai dengan UU," kata Argo di depan Kantor Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2019) petang.
Katanya, aksi pengamanan yang dilakukan oleh aparat kepolisian, adalah bentuk pencegahan bagi pihak yang ingin memanfaatkan kesempatan di tengah-tengah aksi.
"Memang ada beberapa elemen masyarakat yang memberitakan kepada kepolisian untuk melakukan kegiatan unjuk rasa. Menyampaikan pendapat di muka umum itu sudah disampaikan dan Polda sudah menyiapkan jangan sampai kegiatan ini ada yang menunggangi," ujar dia.
Dia pun berharap aksi hari ini bisa selesai tepat pada pukul 18.00 WIB sesuai peraturan yang berlaku.
"Kita berharap (sesuai) aturan sampai jam 18.00 WIB itu bisa segera bubar dan pulang ke rumah masing-masing," kata Argo.
Namun, pantauan Tribunnews.com di lokasi, sekitar pukul 18.30 WIB, massa masih terus berorasi. Orator masih semangat menyampaikan aspirasinya, diikuti dengan seruan peserta.
Link artikel: http://www.tribunnews.com/nasional/2019/05/21/demo-di-depan-kantor-bawaslu-titiek-soeharto-saya-sampai-loncat-pagar-untuk-ke-sini?page=all dan http://www.tribunnews.com/nasional/2019/05/21/polda-metro-jaya-apresiasi-aksi-unjuk-rasa-di-depan-kantor-bawaslu