Cak Imin Ingatkan Jokowi Soal Jatah PKB dalam Kebinet Kerja 2, Mahfud Tegaskan Lagi Soal Ini

Editor: Thom Limahekin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin saat mendeklarasikan dukungan resmi kepada Jokowi untuk maju dalam Pilpres 2019 di venue Dayung, Komplek Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (14/7/2018).

TRIBUNBATAM.id - Isu seputar kabinet kerja 2 Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin sedang heboh dibahas belakangan ini. 

Isu itu semakin hangat ketika Jokowi sendiri membuka diri terhadap partai-partai politik koalisi kubu Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno untuk bergabung.

Peluang masuk dan bergabungnya partai-partai politik kubu Prabowo - Sandiaga membuat koalisi Jokowi - Ma'ruf semakin gemuk.

Tentu jatah menteri untuk kabinet kerja 2 pun semakin kecil dan berkurang.

Menanggapi kemungkinan itu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin pun akhirnya angkat bicara.

Cak Imin menyebut koalisi Jokowi - Ma'ruf saat ini sudah terlalu gemuk.

Maka dari itu, Cak Imin mengingatkan agar jika sampai oposisi yang sebelumnya mendukung Prabowo - Sandiaga menyeberang ke koalisi, maka tidak akan mengurangi jatah kursi untuk PKB.

Hal tersebut disampaikan Cak Imin dalam wawancara unggahan kanal YouTube CNN Indonesia, Selasa (2/6/2019).

Cak Imin menyebut baiknya pihak oposisi tetap menjadi oposisi agar menjadi penyeimbang pemerintahan yang berkuasa.

Terlebih koalisi Jokowi saat ini sudah mendominasi hingga 61 persen.

Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin bersama tim kampanye nasional. ()

Yuk Beli, 5 Oleh-oleh Khas Batam yang Wajib Untuk Dibawa Pulang

Dapat Hadiah dari Shakira, Tangis Jerry Aurum Langsung Pecah, Tolong Kasih Ini Buat Papa

Download Lagu MP3 Thats Okay D.O EXO, Lengkap Lirik dan Video Klip, Trending di Youtube

Gaji ke 13 PNS Cair Hari Selasa (2/7/2019) Ini, Berikut Penjelasan dari Kementerian Keuangan

 

 "Sebetulnya koalisi pendukung Pak Jokowi itu sudah kegemukan, 61 persen di parlemen. Nah nanti kan enggak ada check and balance," ujar Cak Imin.

Meski demikian, Cak Imin tidak melarang jika partai oposisi hendak bergabung demi rekonsiliasi, asalkan tidak mengurangi jatah untuk PKB.

"Tetapi kalau memang itu menjadi urgensi agar rekonsiliasi, agar kebersamaan ya yang penting jangan mengurangi jatah PKB deh," kata Cak Imin sambil tertawa.

Berikut video lengkapnya (menit ke-0.22):

 

Pengamat Sebut Koalisi Tak Perlu Goda Oposisi untuk Gabung Jokowi

Senada dengan pendapat Cak Imin, Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, menginginkan agar pemerintah bisa seimbang dengan adanya koalisi dan oposisi.

Oleh karena itu, Adi Prayitno mengimbau agar para anggota partai koalisi Jokowi - Ma'ruf tidak perlu menggoda oposisi agar bergabung koalisi mereka.

Halaman
12

Berita Terkini