Senator Malaysia Usulkan Aturan Perlindungan bagi Pria dari Rayuan dan Pakaian Wanita

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNBATAM.ID, KUALA LUMPUR - Seorang senator di Malaysia mengajukan usulan yang unik terkait Rancangan Undang Undang (RUU) Pelecehan seksual yang baru diajukan pemerintah ke parlemen.

Senator itu menyebutkan bahwa hukum terkait pelecehan seksual tersebut harus mencakup ketentuan untuk "melindungi" laki-laki dari rayuan dan godaan wanita untuk melakukan kejahatan seksual, termasuk godasan dari cdara berpakaian wanita.

Usul yang disampaikan senator PKR Mohd Imran Abd Hamid ini langsung menimbulkan pro dan kontra di kalangan dewan negara.

Dlansir TribunBatam.id dari MalaysiaKini, Imran mengatakan bahwa laki-laki melakukan kejahatan seks karena mereka tergoda oleh rayuan dan pakaian wanita.

Gara-gara Kecanduan Mobile Legends, Jempol Pria Malaysia Ini Nyaris Dipotong Dokter

MIRIS, RS Swasta di Batam Tolak Bayi Baru Lahir Karena Orang Tua Tak Mampu Bayar DP Rp 15 Juta

Hong Kong Dilanda Badai Dahsyat, Aksi Demo Tetap Berlanjut

“Saya mengusulkan UU Pelecehan Seksual untuk melindungi pria dari tindakan, kata-kata dan pakaian wanita, yang dapat menyebabkan pria tergoda," katanya, Rabu (31/7/2019).

“Ini penting, (pria) perlu dilindungi. Tindakan dan pakaian wanita bisa merayu kami untuk melanggar hukum dan menyebabkan kami didakwa,” katanya.

"Saya meminta menteri mempertimbangkan hal ini agar orang-orang di negara ini aman, dan negara itu damai," katanya.

Veteran Angkatan Laut itu telah menyampaikan saran tersebut kepada menteri di Departemen Perdana Menteri Datuk Seri Mujahid Yusof Rawa selama debat terakhir tentang RUU tentang Hukum Profesi Syarie (Wilayah Federal) Syarie 2019, yang disahkan dalam Dewan Rakyat pada 15 Juli lalu.

Usulan itu juga didukung oleh wakil presiden senat Datuk Seri Abdul Halim Abdul Samad dari Umno, yang mengatakan itu adalah "sudut pandang yang baik".

Putrajaya berencana mengajukan RUU Pelecehan Seksual tahun ini, menyusul studi kelayakan dan konsultasi dengan LSM dan penyintas pelecehan seksual.

Rayuan Apa?

Usulan itu mendapat reaksi dari Wakil Menteri Perempuan, Keluarga, dan Pengembangan Masyarakat Hannah Yeoh.

Hannah Yeoh (Malay Mail/Firdaus Latif)

Yeoh mengecam usulan senator PKR tersebut dan meminta agar berhenti menyalahkan para wanita atas kejahatan sekssual, termasuk pilihan pakaian mereka.

Soalnya, kejahatan seksual tidak hanya dilakukan terhadap wanita yang berpakaian terbuka, tetapi juga terhadap wanita yang menutupi pakaiannya.

“Bayi dan anak kecil telah menjadi korban kejahatan serupa. Mereka tidak tahu bagaimana merayu pria, namun mereka menjadi bagian dari statistik sebagai korban kejahatan seksual,” kata Yeoh seperti dilansir Malay Mail.

“Tuhan tidak membuat manusia setara dengan hewan. Para pria diberi kekuatan untuk berpikir dan menahan diri sebelum membuat keputusan."

“Berhenti menyalahkan pakaian korban. Banyak wanita yang menutupi dirinya tetapi masih mengalami pelecehan dan pemerkosaan. Ada juga insiden pria diperkosa oleh sesama pria. Rayuan apa itu? ” sengitnya.

Yeoh mengaku terkejut bahwa Senat menampung diskusi semacam itu, bahkan disetujui oleh wakil presiden senat.

"Seharusnya ada permintaan maaf kepada semua wanita untuk komentar tidak menyenangkan seperti itu," kata Yeoh.

Tidak hanya dari Hannah Yeoh, usulan Imran ini juga mendapat kecaman dari sesama anggota senat.

Para politisi mengatakan bahwa pandangan Imran bersifat regresif, seksis, dan benar-benar mengerikan.

Senator BN Khairul Azwan Harun mengatakan, pernyataan itu hanya akan membantu pria yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan kejahatan seksual.

“Pandangannya kuno, regresif, dan patriarki, kita harus menolak pernyataan, komentar, dan pandangan semacam ini jika kita ingin menjadi bangsa yang maju. Pandangan seperti ini (bahkan jika dibuat bercanda), memungkinkan dan memberanikan laki-laki, seperti apa yang terjadi di Perak, untuk berpikir bahwa mereka dapat pergi, ' katanya di Twitter.

Azwan menyindir kasus terbaru seorang anggota dewan negara bagian Perak yang dituduh memperkosa pembantunya asal Indonesia.

Anggota parlemen Kluang Wong Shu Qi dalam sebuah tweet menyindir bahwa pria yang khawatir tergoda oleh wanita, sebaliknya harus berinvestasi dalam penutup mata.

“Nasihat saya untuk pria yang khawatir bahwa Anda akan tergoda oleh pakaian yang dikenakan wanita. Silakan pakai sepasang masker mata setiap kali Anda keluar dari kamar Anda. Jadi putri Anda, bibi, tetangga, dan semua wanita tak dikenal lainnya akan aman. Dan karenanya Anda juga akan aman! "Katanya.

Politisi Pakatan Harapan lainnya, anggota Dewan Kota Anggerik dan Kepala Pemuda PKR Selangor Najwa Halimi mengatakan bahwa hukum semacam itu hanya akan berlaku untuk merendahkan pria.

"Tidak dibutuhkan. Tindakan semacam itu merupakan penghinaan terhadap laki-laki," katanya.

Masyarakat Aksi Semua Wanita (AWAM) juga mengutuk usulan Mohd Imran.

“Pelaku yang harus bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri. Gagasan itu semakin membuat para korban tidak dapat mengakses keadilan setelah menjalani pengalaman yang tidak manusiawi. (Usulan) itu hanya menambah penciptaan budaya ketakutan dan kekerasan," kata kelompok hak asasi perempuan tersebut.

Berita Terkini