TRIBUNBATAM.id, BATAM - Musibah Kebakaran yang dialami oleh keluarga Jaksen membuat ia trauma.
Tak banyak suara keluar dari bibirnya. Pantauan Tribunbatam.id dilapanga, istri Jaksen hanya menangis sambil sesekali mengusap air matanya.
Warga yang mengerumuninya seakan tidak dihiraukannya. Istri jeksen terus menangis.
Jeksen dan istrinya diketahui memyewa rumah di perumahan Yose Sadai Infah Marina, blok B nomor 59, sementara di nomor 58 disewa oleh orangtuanya.
Ketua Rw 07/Rt 03 M.Teguh mengatakan, keluarga Jansen menyewa rumah di perumahan tersebut.
• Bangun Hanggar Pesawat Bersama di Batam, Berharap Industri Aviasi di Indonesia Semakin Maju
• Promo Matahari Sambut Hari Kemerdekaan, Koleksi Sepatu dan Sandal Diskon 74 Persen
• Instagram Buka Lowongan Kerja Buat Para Pembuat Meme, Tertarik?
• Hasil Akhir Persib Bandung vs Borneo FC, Sempat Unggul, Pesut Etam Tahan Imbang Maung Bandung
Dia juga mengatakan keluarga Jansen juga memiliki usaha jual beli kucing anggoro.
"Jadi di rumah itu ada kucing juga. Tadi kucingnya sempat diselamatkan,"kata Teguh.
Kebakaran yang terjadi di perumahan Yose Sadai Indah Marina itu menghanguskan tiga unit rumah dan satu unit mobil.
Tidak ada korban jiwa saat kejadian tersebut. Namun kerugian ditaksir ratusan juta.
Tiga Rumah Terbakar
Tiga rumah di perumahan Yose Sadai Indah Marina, Tanjunguncang, Batam, Provinsi Kepri nyaris habis dilalap sijago merah, Rabu (14/8/2019) sekitar jam 11.30 WIB.
Rumah yang terbakar di perumahan Yose Sadai Indah Marina berada di Blok B nomor 56, 57,58 dan 59.
Belum diketahui penyebab kebakaran, namun api berasal dari Rumah nomor 59.
• Kebakaran Hutan Bintan, Petugas Damkar Kewalahan, Warga Bantu Padamkan Api dengan Alat Seadanya
• Sekeluarga Tewas dalam Kondisi Pelukan Karena Kebakaran di Jakarta Utara, Tak Lama Dari Mati Listrik
"Tadi ada asap terus apinya langsung besar. Kita teriak panggil warga," kata Teguh.
Dia juga mengatakan pihaknya langsung pergi melapor ke petugas pemadam kebakaran di simpang pelabuhan Sagulung.
"Kita tadi langsung jemput pemadam. Saat kita sampai api sudah sangat besar," kata Teguh. (Tribunbatam.id/Ian Sitanggang)