TRIBUNBATAM.id - Di Indonesia, jumlah operator disebut terlalu banyak sehingga disebut tak efisien.
Saat ini ada 6 operator yang beroperas di Indonesia, yaitu Telkomsel, XL Axiata, Indosat, Tri, Smartfren dan Sampoerna Telecom.
Menurut Menkominfo Rudiantara, idealnya hanya perlu 3 - 4 operator saja untuk melayani seluruh Indonesia.
Solusinya adalah dengan erger antar operator, agar operator bisa meningkatkan skala ekonominya, termasuk lebih murah untuk membangun infrastruktur.
PT Hutchison 3 Indonesia bergerak cepat terkait rencana aturan konsolidasi operator.
Manajemen telah menyiapkan skema akuisisi maupun merger dengan operator seluler.
Tri juga telah menyiapkan dana untuk aksi korporasi tersebut bila terbuka kemungkinan.
• Ramalan Zodiak Hari Minggu 22 September 2019, Pisces Konflik di Tempat Kerja, Leo Penat
• TIPS FACEBOOK - Begini Cara Mudah Mengatur Notifikasi di Facebook, Ikuti Langkah-langkah Ini
Danny Buldansyah, Wakil Direktur Utama Tri menyebut aturan ini akan menyehatkan industri telekomunikasi tanah air.
Ia mengaku telah melakukan pembicaraan dengan tiga operator lainnya untuk menjajaki kemungkinan tersebut.
"Kami declare kalau yang lain masih malu-malu, karena kami percaya ini paling bagus untuk industri."
"Pemegang saham kami percaya dengan market Indonesia, makanya kalau ada konsolidasi kami mau jadi yang mengakuisisi tetapi tidak keberatan dengan merger," ujarnya kepada KONTAN, Jumat (20/9)
Asal tahu saja, PT Hutchison 3 Indonesia mendapatkan suntikan dana jumbo sebesar Rp 47 triliun dari pemegang saham.
Jumlah tersebut sebagian digunakan untuk ekspansi bisnis, jaringan, pembayaran utang maupun rencana akuisisi dan merger.
Yang jelas, Danny menyebut pihaknya sudah berbicara dengan tiga operator untuk rencana tersebut.
Namun sejauh ini dirinya belum memastikan perusahaan mana yang akan diakuisisi dan berapa nilai investasinya.
Asal tahu saja, bila terlaksana manajemen akan mengakuisisi perusahaan terbuka.
Saat ini, pembicaraan masih berlangsung dengan PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN).
"Ini dengan tiga operator kami sudah analisa masing-masing, setelah bergabung nanti akan menjadi bagaimana, keuangan kami akan bagaimana," lanjutnya.
Namun dirinya mengatakan aturan mengenai konsolidasi operator saat ini belum keluar sehingga pihaknya masih mencermati.
Yang jelas, dirinya mengaku siap untuk melakukan akuisisi maupun merger untuk lebih menyehatkan industri telekomunikasi domestik.
"Sebaiknya kami akuisisi yang segmennya berbeda, kalau yang sama malah banyak irisannya."
"Misalnya kami milenial terus akuisisi operator uang segmennya dewasa itu kami lebih senang dengan begitu bisa jadi satu," tutupnya